15 January 2013

Untuk Keluarga Bugl


Halo, keluarga Bugl..

Bagaimana cuaca kota Bogen hari ini? Pasti pemandangannya putih semua ya? Ini kan sedang musim dingin.. Aku benci salju. Yah, mungkin aku memang menyukainya ketika pertama kali melihat butiran-butiran putih itu turun dari langit di hari pertamanya. Tapi kemudian aku membencinya, karena sejauh manapun mataku memandang hanya putih yang bisa aku lihat. Karena setiap keluar rumah aku harus ribet memasangkan baju overall tebal, kupluk, dan sepatu khusus musim dingin kepada Julia, Annalena, dan Simon. Bayangkan, hanya untuk keluar rumah pun butuh waktu 30 menit di musim dingin. Belum lagi jika sudah di luar rumah aku kedinginan, tapi anak-anak tidak mau masuk rumah karena mereka masih ingin bermain, padahal aku tahu mereka juga kedinginan.

Oke, cukup dengan segala keluhanku tentang musim dingin. Sebenarnya aku rindu kalian, keluarga Bugl. Selama satu tahun tinggal bersama kalian di kota kecil di Jerman membuatku bersyukur.

Bersyukur karena kalian sudah mewujudkan cita-citaku untuk pergi ke luar negeri. Dari jaman SMP, aku sudah terobsesi ingin ke luar negeri. Dulu obsesiku adalah pergi ke Jepang dan Inggris. Tapi akhirnya bisa pergi ke Jerman bukanlah hal yang buruk. Paling tidak aku sudah pernah menghirup udara musim semi Eropa dan makan currywurst :p

Di tiga bulan pertama, jelas aku mengalami Culture Shock. Mulai dari cuaca musim semi yang membuatku mimisan di hari pertama, bahasa Jerman dengan dialek yang susah, sampai bagaimana cara kalian memperlakukanku. Disini, di negaraku, aku jarang sekali menerima kritikan atau kemarahan langsung dari orang lain kecuali ibuku. Disana, kalian sangat berterus terang, aku melakukan kesalahan sedikit, langsung kalian tegur. Tapi yang aku suka, kalian tidak berlama-lama marah, setelah meluapkan kemarahan tiba-tiba kalian memelukku, aku disuruh melupakan. Well, semua ini hal yang baru untukku.

Satu hal yang paling aku ingat adalah saat Melanie menanyaiku mengapa aku selalu mengunci kamar mandi. Dia bertanya “Intan, kenapa setiap malam ketika kamu mandi kamu selalu mengunci kamar mandi? Kami diatas bisa mendengarnya lho. Apa kamu tidak mempercayai kami?”

Pertanyaan Melanie membuat aku kaget. Sejak aku kecil, jika masuk kamar mandi selalu diajarkan untuk menguncinya. Jadi bukannya aku tidak percaya dengan kalian. Oke, akhirnya sejak saat itu aku tak pernah lagi mengunci kamar mandi.

Lewat dari tiga bulan masa kritis, akhirnya aku mulai betah tinggal bersama kalian, keluarga Bugl. Aku mulai sering kalian ajak ke berbagai acara festival, pesta-pesta dan pertemuan keluarga besar. Aku bahkan sudah mencoba beberapa schnapf. Salahkan Onkel yang membujukku untuk mencobanya. :p

Anak-anak pun, Julia, Annalena, dan Simon sudah sangat dekat denganku. Sebelumnya aku tidak pernah begitu menyukai anak kecil. Tapi semenjak bertemu ketiga anak itu aku sekarang jadi terobsesi dengan anak kecil, dan anak kembar. Julia dan Annalena adalah anak kembar paling cute yang pernah aku kenal. Bagaimana kabar mereka sekarang? Masih suka rebutan barang yang tidak penting?

Kurasa yang paling dekat denganku adalah Simon. Bagaimana tidak? Aku selalu bersamanya dari dia bangun sampai dia tidur lagi. Simon sudah seperti anakku sendiri. Tapi sepertinya dia sudah lupa sama aku ya? Aku pun juga sudah tidak ingat dengan kejadian yang pernah aku alami waktu aku berumur satu tahun dulu.

Aku juga sangat senang seusai aku pulang ke negara asalku tapi kita masih saling berkomunikasi lewat email, bahkan kalian sudah dua tahun ini mengirimiku paket natal. Aku sangat berterimakasih.

Walaupun hanya satu tahun, tapi bersama kalian adalah salah satu fase hidup yang tidak akan pernah aku lupakan.




Terimakasih, keluarga Bugl..

Dari AuPair kedua kalian,

Intan.

Oleh @intanmartha
Diambil dari http://intanmartha23.wordpress.com

No comments:

Post a Comment