Hallo Hai,
Apa kabarmu? Apakah matamu masih coklat?
Bagaimana perkembangan skripsimu? Oh, mungkin itu permulaan surat dengan
pertanyaan yang menyebalkan bukan untukmu? Aku menulis surat ini sambil
mendengarkan Rakujitsu-nya Tokyo Jihen, lagu yang kamu suka.
Hampir
sebulan setelah proyek kita selesai tapi aku masih mengingat - ingat
kejadian saat kita di lapangan, iya di surat ini aku mau mengakui kalau
pada akhirnya aku jatuh cinta sama kamu, bukan…bukan karena kamu mirip
dengan mantanku seperti yang pernah aku katakan padamu tapi memang kamu
membuatku jatuh cinta, walaupun kadang menyebalkan.
Iya
menyebalkan, kamu mau contohnya? Saat kamu sembarangan merebut makanan
atau minuman milikku lalu memakan atau meminumnya tanpa rasa bersalah,
itu menyebalkan sekali!!!karena aku tidak biasa berbagi makanan dengan
orang lain kecuali keluarga dan sahabatku dan saat itu kamu hanya adik
kelasku. Perlu contoh lain? Saat kamu memakai sepatu lapangku tanpa
minta ijin terlebih dahulu. Oke anggap saja aku pelit, tapi sepatu itu
aku dapat dari Sensei-ku dan aku punya prinsip takkan meminjamkan
barang yang aku dapat dari hadiah.Tapi syukurlah kamu juga beberapa
kali membuatku bahagia.
Kamu ingat saat kamu mengucapkan ‘Selamat Pagi Nona’ kepadaku di suatu pagi? Itu membuatku tersenyum. Atau saat kamu bilang ‘do you want a kiss at your birthday?’ingin sekali aku berkata ‘yes, my pleasure’, tapi aku tahu aku harus bisa menahan diri.
Tapi
hal yang paling menyenangkan adalah saat kamu bersedia membocengku naek
sepeda menuju pantai. Kamu tahu perasaanku saat itu? Seperti sedang
menyaksikan hujan di Bogor.
Ada hal lain yang perlu
kamu ingat kamu juga pernah membuatku menangis dan membuatku merasa di
titik terendah dan aku kira tak perlu aku menjelaskan detailnya karena
itu hanya akan membuatku teringat kesedihan yang kamu ciptakan.
Ah
mungkin aku terlalu rumit dan terlalu cerewet (juga menyebalkan)
untukmu dan aku juga tak akan mencoba mengerti bagaimana kamu karena
kamu bilang ‘tak usah kau mengerti aku’ tapi aku harus berterima kasih
untuk 2 bulan kebersamaan kita sebagai rekan kerja, setidaknya banyak
pelajaran yang aku dapat.
Darimu, aku belajar bagaimana
jujur terhadap perasaan diri sendiri untuk mengakui kalau jatuh cinta
itu bukan suatu kesalahan, darimu juga aku belajar bagaimana menyalurkan
kasih sayang.
Karenamu aku dapat merasakan lagi
bagaimana rasanya sebagai perempuan yang jatuh cinta, karenamu aku dapat
tersenyum hanya karena melihat matamu yang coklat.
Oh iya, aku juga harus mengucapkan terima kasih kepada: pantai, laut, hutan Mangrove , ikan, kepiting, sepeda, botol minuman, mi instan goreng, Tokyo Jihen, maskapai penerbangan yang telah menjadi pelengkap cerita.
Jaga dirimu baik-baik yah laki-laki bermata coklat.
Salam kangen.
Popi Forestiana
oleh @popiforestiana
diambil dari http://popiforestian.tumblr.com
No comments:
Post a Comment