15 January 2013

Teruntuk Laki-Laki Bermata Coklat

Hallo Hai,

Apa kabarmu? Apakah matamu masih coklat? Bagaimana perkembangan skripsimu? Oh, mungkin itu permulaan surat dengan pertanyaan yang menyebalkan bukan untukmu? Aku menulis surat ini sambil mendengarkan Rakujitsu-nya Tokyo Jihen, lagu yang kamu suka.

Hampir sebulan setelah proyek kita selesai tapi aku masih mengingat - ingat kejadian saat kita di lapangan, iya di surat ini aku mau mengakui kalau pada akhirnya aku jatuh cinta sama kamu, bukan…bukan karena kamu mirip dengan mantanku seperti yang pernah aku katakan padamu tapi memang kamu membuatku jatuh cinta, walaupun kadang menyebalkan.

Iya menyebalkan, kamu mau contohnya? Saat kamu sembarangan merebut makanan atau minuman milikku lalu memakan atau meminumnya tanpa rasa bersalah, itu menyebalkan sekali!!!karena aku tidak biasa berbagi makanan dengan orang lain kecuali keluarga dan sahabatku dan saat itu kamu hanya adik kelasku. Perlu contoh lain? Saat kamu memakai sepatu lapangku tanpa minta ijin terlebih dahulu. Oke anggap saja aku pelit, tapi sepatu itu aku dapat dari Sensei-ku dan aku punya prinsip takkan meminjamkan barang yang aku dapat dari hadiah.Tapi syukurlah kamu  juga beberapa kali membuatku bahagia.

Kamu ingat saat kamu mengucapkan ‘Selamat Pagi Nona’ kepadaku di suatu pagi? Itu  membuatku tersenyum. Atau saat kamu bilang ‘do you want a kiss at your birthday?’ingin sekali aku berkata ‘yes, my pleasure’, tapi aku tahu aku harus bisa menahan diri.

Tapi hal yang paling menyenangkan adalah saat kamu bersedia membocengku naek sepeda menuju pantai. Kamu tahu perasaanku saat itu? Seperti sedang menyaksikan hujan di Bogor.

Ada hal lain yang perlu kamu ingat kamu juga pernah membuatku menangis dan membuatku merasa di titik terendah dan aku kira tak perlu aku menjelaskan detailnya karena itu hanya akan membuatku teringat kesedihan yang kamu ciptakan.

Ah mungkin aku terlalu rumit dan terlalu cerewet (juga menyebalkan) untukmu dan aku juga tak akan mencoba mengerti bagaimana kamu karena kamu bilang ‘tak usah kau mengerti aku’ tapi aku harus berterima kasih untuk 2 bulan kebersamaan kita sebagai rekan kerja, setidaknya banyak pelajaran yang aku dapat.

Darimu, aku belajar bagaimana jujur terhadap perasaan diri sendiri untuk mengakui kalau jatuh cinta itu bukan suatu kesalahan, darimu juga aku belajar bagaimana menyalurkan kasih sayang.

Karenamu aku dapat merasakan lagi bagaimana rasanya sebagai perempuan yang jatuh cinta, karenamu aku dapat tersenyum hanya karena melihat matamu yang coklat.

Oh iya, aku juga harus mengucapkan terima kasih kepada: pantai, laut, hutan Mangrove , ikan, kepiting, sepeda, botol minuman, mi instan goreng, Tokyo Jihen, maskapai penerbangan yang telah menjadi pelengkap cerita.

Jaga dirimu baik-baik yah laki-laki bermata coklat.

Salam kangen.
Popi Forestiana


oleh @popiforestiana
diambil dari http://popiforestian.tumblr.com

No comments:

Post a Comment