15 January 2013

Dua Kosong Satu Dua


Untuk sederet hari, minggu dan bulan yang kau miliki.

Baru beberapa belas hari tak bertemu saja aku sudah rindu. Sebelum melepas pelukanmu, ada ketakutan untuk menyambut pelukan teman baruku. Ada kaki yang mengeraskan telapaknya untuk tetap bertumpu enggan membiarkan peristiwa-peristiwa yang dihadiahkan olehmu berlalu. Aku cukup kehilanganmu, tahun terbaikku. Saat membalik-balikkan ingatan pada tumpuan peristiwa yang terlewatkan, ada rindu yang berteriakan. Aku masih ingat betul caramu menjinakkan kekerasan hatiku. Lewat berkilo-kilo masalah, aku diajari untuk berserah. Lewat berjuta-juta ketidakmungkinan, percaya kepada Tuhan adalah satu-satunya yang bisa kuandalkan. Lewat tiap tetes tangis yang luntur dari gumpalan kekecewaan, lahir cerita bahwa aku masih bertahan. Lewat kepergian mereka yang begitu kuprioritaskan, aku belajar merelakan. Lewat seluruh pelajaran yang tahunmu berikan, aku telah lulus ujian. Mungkin begini rasanya naik kelas dan pisah dengan kelas lama. Mungkin seperti itu sedih dan bahagia yang bertemu dalam satu paket sederhana.

Aku berterima kasih untuk perjalanan dan kejutan yang Tuhan titipkan. Aku berterima kasih untuk rentetan peristiwa yang berhasil mendewasakan. Aku berterima kasih untuk resolusi yang telah tercentangi. Semoga anak-anak kebaikan selalu dilahirkan dan selalu mengelilingi. Semoga manisnya cinta tak berhenti menari menyajikan cerita. Semoga senyuman-senyuman masih dihadirkan sebagai tanda kebahagiaan.

Lingkaran-lingkaran pada tanggal yang kutandai, manisnya masih menggigit hingga ke nadi hati. Aku tak bisa amnesia. Meski kau berlalu, pecutan kenangan akan selalu mengudara menapak diatas kepalaku.

Dua kosong satu dua. Selamat berpisah, terima kasih telah mengukir sejarah.

Tertanda, yang mencintai rangkaianmu.\

oleh : @lovepathie
diambil dari http://lovepathie.tumblr.com/post/40510684982/dua-kosong-satu-dua

No comments:

Post a Comment