23 January 2013

Lebih Indah


Dan kau hadir merubah segalanya menjadi lebih indah..
Sepenggal lirik lagu dari penyanyi favoritku. Ya! Itu lagumu, bang Adera.

Saat itu pertama kali aku dengar lagumu diputar di radio, seketika itu pula aku langsung menyukai lagumu.

Suaramu benar-benar menyejukkan, dan tema lagu jatuh cinta itu seolah-olah membuat para pendengarnya ikut merasakan jatuh cinta.

Ditengah keramaian musik-musik yang monoton & maaf “kurang berkualitas”, kamu hadir menyuguhkan musik yang benar-benar tak bosan untuk dinikmati.

Kehadiranmu di belantika musik Indonesia, setidaknya membuat para penikmat musik dapat menikmati kualitas musik yang selama ini dirindukan.

Emang sih, aku bukan orang yang paham tentang musik. Tapi karya-karyamu dapat diacungi jempol dan tidak diragukan lagi.

Bukan aji mumpung karena ayahmu juga seorang musisi. Tapi kamu memang sudah membuktikan kalau kamu pun layak menjadi seorang seperti ayahmu.

Sukses ya, Bang! Lakukan apa yang kamu cintai, terus berkarya, konsisten dengan jenis musikmu, jangan terbawa arus, karena kami mencintai kamu sebagai dirimu sendiri.



Oleh @zahramo untuk @ADERA_ega
Diambil dari http://pienanas.tumblr.com/

Gitaris Tercintaku


Dear Mas @piyu_logy

Haloo.. Apa kabar Mas Satrio Yudi Wahono dan keluarga? Semoga selalu sehat dan selalu dalam keberkahan Tuhan. Maaf, jika tiba-tiba menyapa dan beberapa saat meminjam indera-indera untuk sekejap membaca dan memahami tulisan ini 

Mungkin Mas tak mengingatku, dan sudah barang tentu belum mengenalku  Tapi, aku selalu mengingat dan mengenang malam itu. Malam pertemuan pertamaku denganmu. Tak sekadar menikmati permainan gitarmu dari jauh. Tapi bisa menikmati senyummu dengan bahuku tak berjarak dengan bahumu saat itu.

Terima kasih sudah memberikan sambutan yang baik kepadaku. Terima kasih sudah mengijinkan aku mengabadikan pertemuan malam itu di dalam kameraku. Terima kasih atas senyum yang meneduhkan itu.

Asal kau tahu, aku tak pernah membayangkan malam itu bisa terjadi padaku, meski aku menahun memimpikan hal itu. Rasanya aku begitu bodoh dan terlalu berlebihan jika mengharapkan bisa bersanding denganmu, tanpa jarak, meski hanya untuk sekian detik lamanya. Namun, Tuhan yang selalu menyaksikan segala kekagumanku padamu, hingga diberikan-Nya hadiah padaku, tentang malam itu.

Tak seperti konser-konser yang sengaja digelar, yang menghadirkan satu band favoritku, dimana ada kau sebagai gitarisnya, Padi. Dimana aku selalu berada di barisan terdepan dan seakan tak mau berkedip saat kau memainkan gitar dengan sepenuh hati. Sungguh, selalu memukau. Bahkan untuk beberapa lagu, aku bisa mengharu biru sebab penampilanmu.

Namun malam itu, aku melihatmu dalam balutan kemeja putih dan celana jeans sederhana. Kau rapi sekali malam itu dan sendirian. Tak ada tentang Padi yang sedang kau pertemukan dengan penggemarnya, semacam aku. Entahlah, aku pun tak tahu jika kau menjadi bagian dari acara itu, Social Media Festival, di Plaza FX, dua tahun lalu. Aku tak dapat tempat duduk seperti yang lain yang sedang menyaksikan penampilanmu malam itu. Tanpa malu-malu, aku duduk bersila, di lantai tanpa alas, tepat di depanmu, hanya berjarak sekian centimeter dari bibir panggung kecil tempatmu berlagu.

Kemudian, aku tak sendirian, banyak pengunjung turut duduk melantai bersamaku. Maaf, aku terkikik geli dalam hati saat itu. Ketika kau berikan pertanyaan tentang judul single solo terbarumu, aku ingin turut menjawabnya. Tanpa ragu. Meski baru, lagu itu sudah aku hafal dengan baik. Aku penggemar gilamu, Mas 

Beberapa yang lain mampu menyebut judul lagumu dengan baik, “Sakit Hati”. Tapi tak satu pun bisa menyanyikannya meski sedikit. Sampailah tantangan itu padaku. Sungguh, tetiba aku tergagap. Mendadak lupa pada segala lirik lagunya. Bibirku tak henti bergetar, pun saat satu suku kata telah kuucap. Aku terbata menyanyikannya. Tak seperti biasanya. Ah, kenapa ya? Maaf jika malam itu karyamu sedikit lecet olehku  Sungguh, terima kasih atas apresiasimu malam itu. Aku malu :’) Mmmm yang penting, aku bisa membawa pulang kaos darimu dan foto bersamamu 



Malam itu aku sungguh menikmati “kebersamaan” denganmu. Bernyanyi bersamamu, tanpa peduli apa pun, termasuk waktu. Hingga aku membuat teman-temanku menunggu, lebih lama. Aku pun tak sadar, mereka memerhatikan semua perbuatanku dan hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya. Selain kepadamu, kepada kedua sahabatku pun aku berterima kasih, telah menyempurnakan pertemuanku denganmu. Rela menemaniku menunggumu usai melakukan kewajiban dalam acara itu, dan mengambil gambar, aku bersama denganmu :’)

Sampai sekarang dan semoga seterusnya, setiap karyamu bisa menjadi kesukaanku, selalu. Aku selalu menantikan yang terbaik darimu. Dan sesungguhnya, aku rindu dengan kesatuan karyamu bersama sahabat-sahabatmu, Padi. Aku tunggu ya, Mas 

Terima kasih atas kesediaanmu membaca sedikit cerita dariku. Ya, ini hanya sebagian kecil cerita yang aku punya, tentangmu. Cerita ini yang tak henti-hentinya berlarian dalam ingatanku. Aku menyukainya. Sangat. Pun dengan cerita-cerita lain tentangmu, selalu melukis senyum dan menyisakan tawa. Aku, memang selalu suka.

Teruslah berkarya. Dan, salam bahagiaku untuk keluarga Mas Piyu 

Aku,

Aremanita penggemar setiamu 


Oleh: @wulanparker untuk @piyu_logy
Diambil dari http://lunastory.wordpress.com/

Mother Alien


Dear Teh Dee,

Selamat ulang tahun! Aaaakkkk *anggap aja ini teriakan histeris ala-ala groupie*.

Tetiba ingatan saya meloncat ke tahun 2005—saat saya baru saja dibagiin rapor semester satu kelas satu SMA di SMAN 24 Bandung. Entah kenapa waktu itu keadaan sekolah kok rame banget. Banyak umbul-umbul pula bertuliskan “Lifebuoy Jawara”. Oh, bakal ada promosi sabun pembersih muka buat remaja ini toh. Baiklaaah…

Iseng, saya tanya ke temen-temen di OSIS dan dapet info kalo ada bintang tamu yang kece banget bakal jadi pembicara. Ketika saya tanya, “Siapa?”, temen saya langsung mengacungkan sebuah buku berwarna biru tua yang bertuliskan “Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh”. Spontan, kita berdua teriak girang. “YA ALLAH SUMPELOOO?” *lengkap dengan gerakan menggunakan dua jari yang diacungkan ke arah temen saya seperti koboy mengacungkan pistolnya. Waktu itu baru nge-tren*



Jadi, beberapa hari sebelom dibagi rapor, saya memang baru saja mengkhatamkan “Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh” hanya dalam waktu beberapa jam saja. Besoknya, saya baca lagi dan khatam lagi. Saya suka BUANGET sama “Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh”. Kata-kata yang saya baca di setiap halaman di novel itu seolah meledak-ledak dan mengacaukan sistem pikiran saya yang masih belia dan cenderung kuper. Dua kali membaca novel tersebut dalam dua hari benar-benar bikin saya sering ngelamun. Mulai dari tokoh utamanya yang gay, konsep cyber avatar yang futuristik, seorang pelacur yang justru super pintar, istilah-istilah asing dan rumit tapi justru terasa familiar, perpaduan antara sains dan sastra, juga ending yang tak bisa ditebak.

Kok bisa ada seseorang di dunia ini yang bisa menggabungkan semuanya itu ke dalam sebuah novel dan mengubah perspektif saya memandang hidup?

Duh, berat ya? Tapi beneran deh. Setelah membaca “Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh”, saya udah gak pernah ngeliat dunia secara hitam dan putih lagi. Tapi, yang paling penting adalah saya jadi makin mantep buat jadi penulis. Pengen jadi penulis yang seberani Teh Dee.

Anyway, acara si sabun anti jerawat itu mulai di tengah lapangan basket. Daaaan… Teh Dee datang dengan kemeja putih, celana jeans biru, dan kacamata item yang diselipin di atas kepala. Wuidih, cantiiik! Lupa-lupa inget apa aja yang Teh Dee omongin selama jadi pembicara. Pokoknya sih intinya Teh Dee bilang kalo jawara sejati itu adalah salah satunya yang berani ngejar impiannya sampai mimpi itu terwujud.

Selanjutnya, sesi tanya jawab dimulai. Saya secara reflek langsung ngacungin tangan setinggi-tingginya. Saya gak mau kehilangan kesempatan buat nanya sesuatu kepada penulis favorit saya!

“Siang, Teh Dee. Saya mau nanya. Kok Teh Dee berani sih nampilin sepasang tokoh gay sebagai tokoh utama di bukunya? Apa gak takut diprotes tuh bukunya? Terus, apa sih yang harus saya lakuin biar bisa nulis buku sebagus Teteh? Makasih ya, Teh,” tanya saya malu-malu.

Saya juga udah gak terlalu inget apa aja yang Teteh jawab, tapi kurang lebih isinya: “Kenapa harus takut nulis? Kamu kan nulis untuk diri sendiri. Tulis apa yang kamu mau tulis. Saat nulis, jangan sering memikirkan apa yang bakal pembaca komentari setelah baca buku kamu. Nanti bukunya gak akan selesai-selesai.”

Abis itu, saya dapet goodie bag dari si sabun itu dan salaman plus CIPIKA-CIPIKI sama Teteh. Aaaakkkk saya disorakin satu sekolahan, termasuk si Mamah yang ngambilin rapor aku. Hihihi…

Beberapa bulan kemudian, saya memberanikan diri ikutan lomba cerpen se-Jawa Barat yang diadain sama Balai Bahasa Bandung. Cerpennya terinspirasi banget sama “Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh”. Hasilnya? Cerpen saya masuk sepuluh besar se-Jawa Barat. And I was like, “OH MY GOD! ALHAMDULILLAAAAH!” Kalau saya gak pernah baca novel pertama Teteh, mungkin cerpen saya gak akan pernah tembus sepuluh besar—atau kemungkinan besarnya, saya udah berhenti jadi penulis karena dulu hampir kehilangan passion.

Jadi, di surat ini, selain mau mengucapkan selamat ulang tahun, saya ingin bilang: Terima kasih. Terima kasih sudah menginspirasi saya untuk terus mengejar mimpi saya. Walaupun sampai detik ini belum pernah nerbitin buku dan diapresiasi banyak orang, saya masih cukup aktif menulis cerpen, puisi, skenario film pendek, dan blog. Impian saya untuk menjadi penullis masih menggebu-gebu dan itu semua karena salah satunya saya selalu mengingat-ingat ‘wejangan’ Teteh sekitar tujuh tahun lalu itu.

P. S.: Kalau saya udah nerbitin novel perdana saya, orang pertama yang akan saya kirimi adalah Teteh.

20 Januari 2013


Oleh @_rannah untuk @deelestari 
Diambil dari http://rannasubhan.tumblr.com/

Untuk Yang Ulang Taun Terus


Helow, helow, Ompik… SELAMAT ULANG TAUN YAAA!!

SELAMAT ULANG TAUN, PIKLIH SELEBRITIS KECE FAVORITNYA AKOOOH! SEMOGA SAKSES!

Disuruh nulis surat buat artis. Berhubung kamu selebritis jadi, ini ditulis deh.

SELAMAT ULANG TAUN, PIKLIH SELEBRITIS KECE FAVORITNYA AKOOOH! SEHAT YAA! ^^

Pengakuan aja ini mah. Sebagai #pikliholic, akunya ga pernah nonton Lolly apaan itu deh yang ada kamunya. Tapi tiap ada iklan kamu jadi mamang burjo suka senyam-senyum sendiri… CIAAA~ CIAAA~ CIAAA~

SELAMAT ULANG TAUN, PIKLIH SELEBRITIS KECE FAVORITNYA AKOOOH! BAHAGIA SELALU YAAA!

Kamu orangnya sabar ya temenan sama Daus. Daus mah baik. Sering-sering ulang taun kan jadi banyak yang doain terus-terusan.

SELAMAT ULANG TAUN, PIKLIH SELEBRITIS KECE FAVORITNYA AKOOOH! ENTENG JODOH TAPI JANGAN SAMPE TERBANG KEBAWA ANGIN! ^^

Kapanpun Ompik ulang taun, akunya mah engga bakal bosen ngucapin selamet kok. Tenang, walo makin tua, tapi Ompik itu makin wowsome juga kok muehehehe…

SELAMAT ULANG TAUN, PIKLIH SELEBRITIS KECE FAVORITNYA AKOOOH! ASEEEK, MOGA MAKIN KECE YAK!

Kabar kawos The AATS piye iku?

SELAMAT ULANG TAUN, PIKLIH SELEBRITIS KECE FAVORITNYA AKOOOOOOOOOOOOOOOOOH!

Salam,

#Pikliholic #AdekSayangAyah


Oleh @viorexy untuk @piklih 
Diambil dari http://rexarea.tumblr.com/

If You Only Knew


Saya memutuskan untuk tetap berpartisipasi dalam proyek #30HariMenulisSuratCinta walau surat pertama saya format pengirimannya salah, surat kedua saya gagal diposting ke @poscinta gara-gara signal berulah -_-“. Tak apalah. Tak menyurutkan hasrat saya untuk menebar cintah.

Kali ini saya berpartisipasi menulis surat cinta kepada selebritis. Dan selebritis yang ketiban sial itu adalah Adam Noah Levine. Vocalist sekaligus frontman Maroon 5.


Kepada yang tercinta,
Kangmas Adam Noah Levine | @adamlevine | *Allohuakbar Walillah Ilham*

Teringat kali pertama aku mengenalmu kira-kira 8 tahun yang lalu. Saat aku duduk di bangku SMA kelas 2. Aku sedang unyu-unyu nya lho itu mas. Kau memperkenalkan diri melalui band yang kau gawangi. Maroon 5. Dan membawakan “This Love” omagah aku suka mas.

Gimana aku gak klepek-klepek sama kamu kangmas. Kamu itu tipe aku banget. Tinggi, botak, multi talenta, pandai menguntai kata, dan yang paling penting panjat-able pula. *brb manjat *kelonjotan.

Entah kenapa mas di sela-sela kesibukanmu kau selalu ada untukku. Semacam berkata padaku “i’m never gonna leave this bed”. Saat aku sedang diambang putus cinta. Aku pikir “It’s not right, not okay say the word that you say, maybe we better off this way. I’m not fine. I’m in pain. It’s harder every day. Maybe we better off this way. It’s better that we break”.

Dan ketika akhirnya aku putus cinta, gimana ya mas “It’s just a feeling, just a feeling that I have. I can’t believe now it’s over.” Rasanya tu ya mas “i’m scared to death that there may not be another one like this and I confess that I’m only holding on by a thin thin thread. I’m so sad. Sad.“

Dan kemudian kau datang dan dengan bijaksananya berkata “Nothing lasts forever but be honest babe. It hurts but it maybe the only way”.

Waktu aku dulu kepikiran yang "dulu-dulu", “I wasted my nights, you turned out the lights. Now I’m paralyzed. Still stuck in that time when we called it love. But even the sun sets in paradise”. Tapi kamu menyemangatiku “holding back won’t turn back time. Believe me I’ve tried”. Rasanya kayak dipuk-puk mas :3.

Karenamu aku bisa melangkahkan kaki. Meninggalkan masa lalu dan menyambut masa depan. Sampai akhirnya aku pengen banget bisa bilang kayak gini ke gebetan “I really wanna love somebody. I really wanna dance the night away. I really wanna touch somebody. I think about you every single day. I know we’re only half way there, but you take me all way. You take me all the way.”

Aku suka kepikiran sama masa depan mas. Siapa ya kira-kira yang bakal jadi pria masa depanku mas? Etapi kamu ditanyain gitu jawabnya: "I'll never know how the future will go. I don't know what to tell you. I'm not a fortune teller". Yaa bener juga sih mas.

If you only knew, kangmas, there ain't nobody who can comfort me :"). Kamu dengan kata-katamu sangat berarti untukku :”). Terima kasih ya kangmas :")


Your little girl,
Lusia Agasty P


Oleh: @uciuciuc untuk @adamlevine 
Diambil dari http://uciuciuc.blogspot.com/

Surat Cinta Untuk Tante Marissa

Assalumualaikum Wr. Wb,
Selamat sore tante Dr. Hj. Marissa Haque Fawzi, apa kabar?

Semoga tante sekeluarga selalu berada dalam perlundungan Tuhan YME dan tidak kekurangan sesuatu apapaun juga. Amin.

Tante Marissa, maaf sebelumnya kalau saya terkesan tidak sopan dengan menulis surat ini kepada tante Marissa. Namun saya pikir tidak ada cara lain yang bisa saya ambil untuk bisa menyampaikan kekaguman saya kepada tante. Semoga tante Marissa berkenan membaca atau bahkan membalas surat ini. :)

Sebelumnya, perkenalkan saya adalah salah satu pengagum tante Marissa dalam segala hal. Tante Marissa yang cantik, ibu yang baik, pintar, bergelar doktor dan sangat sayang keluarga sehingga bisa mewujudkan sebuah keluarga impian yang bahagia. Tentulah jika saya sudah pada saatnya untuk memiliki keluarga impian, saya akan sangat iri melirik keharmonisan keluarga tante Marissa. Doakan ya tante, semoga nanti suatu saat saya bisa meraih keluarga impian seperti yang tante dapat saat ini :)

Tante Marissa, saya sungguh kagum dengan hal duniawi yang bisa tante capai hingga saat ini. Menjadi selebritis, politisi, aktifitis, dan bahkan meraih berbagai macam gelar tertinggi dalam dunia pendidikan sekaligus itu tentunya bukan sesuatu yang mudah untuk diraih. Bolehkah sekiranya tante Marissa membagi resep - resep menjadi sukses seperti hal diatas kepada saya? Siapa tau nantinya saya bisa menjadi pengajar di beberapa universitas terkenal sekaligus, seperti tante Marissa :)

Tante Marissa, terlepas dari segala macam cyberbully ataupun berbagai sindiran negatif untuk tante Marissa di social media, saya masih tetap kagum kepada tante. Karena apa? Karena tante Marissa - Om Ikang Fawzi dan kota Paris seakan lengket tak terpisahkan. Bagaimana bisa tante dan om sering merayakan saat - saat terindah dalam pernikahan kalian  disana? Bagaimana bisa tante? How romantic it is! Saya iri! Terlebih ketika membaca artikel - artikel ini begitupula ketika saya membaca tweet - tweet dari akun @HaqueMarissa ini. :')

Tante Marissa, mungkin cukup sekian surat saya. Mohon maaf apabila ada salah - salah kata yang tidak sengaja, itu murni kekhilafan saya. Oiya tante, apabila berkenan, suatu saat boleh kan ya kita bertemu? Kebetulan saya juga merupakan salah satu mahasisswa UGM yang kampusnya ada di depan kampus yang tante Marissa sering mengajar disana. Boleh ya tante? ;)

Akhir kata, semoga kesuksesan terus mendampingi tante Marissa sekeluarga. Amin.


p.s : salam buat kak Chika dan kak Bella ya tante,, mungkin kapan - kapan saya bisa belajar dari mereka :)

Love,
-@lionychan


Oleh @lionychan untuk @HaqueMarissa
Diambil dari http://www.lionymayestica.com

Sejuta Kekaguman

Hai penculik kata, pengasup inspirasi dan sumber kekagumanku, @kamga_mo

Selamat ya. Lagi-lagi kamu berhasil menculik segala aksara yang telah tertata. Entah kenapa jika semesta menyodorkan namamu, aku selalu kehilangan kata-kata untuk menuturkannya. Karena terlalu banyak, karena telah beranakpinak dan berjuta-juta hal kecil tentangmu terus-terusan berdesak. Entah kenapa untuk memulai “Hai” saat kita dipertemukan saja membutuhkan berkilo-kilo keberanian untuk menghancurkan kegugupan. Meski sudah empat tahun lebih usia persahabatan yang unik ini ada, kekagumanku akan segala tentangmu tak bisa berkurang sesenti pun grafiknya. Kamu terlalu sempurna untuk ukuran idola. Kamu selalu bisa bolak-balik membuatku bersyukur untuk kejutan atas oleh-oleh dari tiap pertemuan. Kamu selalu bisa membuatku merindukan aksi-aksi hebatmu diatas panggung saat aku berada di jarak terjauh mata untuk menyaksikannya.

Terima kasih ya untuk hadiah di trio dua belas tahun lalu. Aku bahagia sebahagia-bahagianya saat kepingan itu meluncur jadi sekumpulan nada-nada manis bagi telinga. Akhirnya aku mendengarkannya. Ada lega, haru dan bahagia yang terisi penuh pada suatu formula kata “akhirnya”. Lihatlah, begitu banyak yang mengagumi karyamu selain aku. Kekerenanmu semakin meluncur ke segala penjuru Negri dan doa-doa atas kebahagiaanmu akan selalu mengiringi. Terima kasih karena kamu masih berhasil membuatku tersenyum diam-diam semalam. Lewat gelombang radio, terseliplah ucapan khususmu atas namaku. Meski hanya karena nastar, debar ini tak dapat berlaku sebentar. Ya sepenting itu kata-katamu mampu menggeser warna abu-abu pada hariku. Sepenting itu segala tentangmu yang mungkin berkebalikan dengan tentangku padamu.

Maaf, jika kadang aku bersembunyi dibalik tempat yang paling sepi saat menceritakan kekaguman ini. Aku selalu ada disana. Mungkin jarang kehadiranku terlihat, tapi dukungan ini masih begitu pekat. Mungkin aku takkan ramai menyuarakan kekaguman, tapi ketahuilah aku akan berada disana meski jadi sosok yang paling transparan. Mungkin kini kita lebih jarang berkomunikasi, jarang bertegur sapa di dunia 140 karakter dan jarang berbagi cerita. Tapi aku masih mengetahui detil-detil tentangmu, masih menyediakan ruang besar untuk mengasup segala karya yang kau ciptakan. Jika ada tiga hal yang paling kurindukan, mungkin tulisan-tulisan ciptaan jemarimu, aksi panggungmu dan perjalanan dengan bocah-bocah lainnya sembari menghasilkan pembicaraan ngalor-ngidul yang nantinya akan terkoleksi. Jadikanlah jemarimu sapu pembersih debu-debu pada halaman yang sudah tak didiami setahun ini. Sentillah aku dengan pemikiran-pemikiran unikmu lagi, lalu berdiamlah segala inspirasi dari seluruh sudut bumi. Dan berpusat pada satu satu nama bertuliskan, Kamga.

Surat ini adalah surat yang paling sulit dimulai dan yang paling sulit kutandai telah selesai. Karena masih kepadamulah sumber kekagumanku bermuara, surat ini hanya sebagian dari aksara yang terhimpit kegugupan untuk mengatakannya.


Oleh @lovepathie untuk @kamga_mo
Diambil dari http://lovepathie.tumblr.com

Dari Dunia Maya ke Dunia Nyata

Untuk empat orang pelantun nada yang teristimewa,

Hai. Boleh pinjam nama kalian sebentar? Sebelumnya, aku minta maaf kalau surat ini akan terasa sangat formal, berbanding terbalik dengan gaya percakapan kita sehari-hari. Ini surat pertamaku untuk kalian. Jadi bersiaplah untuk menemukan banyak momen-momen yang pertemanan kita yang akan kuceritakan di sini, yang mungkin kalian sudah lupa tapi aku akan selalu ingat akan hal itu.

Aku masih ingat benar awal perkenalan kita. Tidak, kita tidak pernah bertemu sebelumnya. Aku telah menjadi penikmat musik kalian sejak awal kemunculan kalian di tahun 2005, tapi aku tidak pernah melihat penampilan langsung kalian sebelumnya. Baru pada tahun 2007, kesempatan itu datang. 

Berawal dari keisenganku untuk mencari-cari account kalian di Friendster. Iya, Friendster. Mungkin era Friendster terdengar sangat kuno. Tapi memang dari situlah semua cerita kita bermula. Pertama, aku menemukan account milik salah satu dari kalian. Bermodalkan nekat, aku menekan tombol “send friend request”. Aku tidak berharap banyak. Tak disangka-sangka, beberapa hari kemudian, aku mendapatkan notifikasi bahwa kamu menerima friend request dariku. Aku pun meninggalkan testimonial (begitu kata Friendster, meski sebenarnya lebih merupakan pesan) di profilmu. Tanpa kuduga, kamu membalasnya. Dari situlah hubungan pertemanan kita dimulai.

Singkat cerita, kita menjadi teman akrab. Obrolan yang terjadi di antara kita pun bukan seperti layaknya seorang artis dengan penggemarnya, tapi lebih seperti teman. Hampir satu tahun kita hanya berinteraksi melalui Friendster tanpa pernah bertemu langsung. Namun, aku yakin, suatu hari nanti, aku tidak hanya akan bertemu denganmu. Tapi juga dengan tiga orang istimewa lainnya.

Kesempatan pun semakin terbuka lebar ketika awal tahun 2008 aku berkenalan dengan sesama penggemar. Kalian pasti tahu siapa yang aku maksud karena ia telah mengenal kalian sejak lama. Sama dengan perkenalan awalku denganmu, aku berkenalan dengannya melalui Friendster. Berawal dari bertukar pesan di Friendster, kami bertukar nomor handphone. Awalnya aku ragu untuk memberikannya nomor handphone-ku, tapi tidak kusangka-sangka, keputusanku untuk memberikan nomor handphone-ku kepadanya adalah keputusan yang akhirnya memberikanku kesempatanku untuk bertemu dengan kalian secara langsung.

Aku masih ingat dengan jelas percakapanku denganmu yang terjadi secara langsung. Via telepon. Waktu itu, melalui temanku ini, aku berbicara denganmu. Aku memperkenalkan diri dan inilah respon yang kamu berikan:

“Oh… iya, gue inget. Kita kan sahabat di dunia maya, ya. Ayo lah, nonton kita manggung jadi temenannya bisa lanjut di dunia nyata.”

Tidak lama setelah itu, tepatnya tanggal 8 Juli 2008, kesempatan yang telah kunanti-nanti itu akhirnya tiba. Aku bertemu tidak hanya denganmu, tapi dengan tiga orang lainnya. Awalnya, aku sangat gugup. Ya, bertemu dengan artis idola, siapa juga yang tidak gugup? Tapi ternyata kegugupanku itu tidak berarti karena kalian berempat sangat ramah. Aku tidak merasa sedang mengobrol dengan artis idola. Aku merasa seperti teman kalian. Dan itulah yang aku rasakan sampai sekarang.

Berkat perkenalanku dengan kalian, aku juga mendapatkan banyak teman-teman baru. Kami sesama penggemar kalian, tapi hubungan kami sudah seperti saudara. Awalnya aku hanya bisa mengagumi kalian seorang diri, tapi sekarang aku sudah mempunyai teman-teman yang bisa berbagi tentang kecintaan kami kepada kalian bersama-sama.

Banyak orang menganggap hubungan artis dengan penggemarnya tidak akan pernah dekat, akan selalu ada gap di antara mereka. Tapi aku tidak merasakan hal ini. Yang aku rasakan, dan juga teman-temanku rasakan, adalah hubungan pertemanan. Ya, kalian menganggap kami semua teman. Tidak banyak artis yang demikian. Pada detik itu, aku menyadari bahwa aku mengidolakan orang-orang yang baik dan tepat.
Pengalaman kita sebagai teman sangatlah banyak. Ingatkah kalian waktu kita semua pergi ke Dufan? Itu merupakan salah satu pengalaman yang paling menyenangkan karena kita bisa bermain bersama-sama di taman hiburan yang sangat sepi. Aku ingat betul. Manajer kalian mengatakan seharusnya hari itu kalian melakukan rekaman untuk album terbaru kalian, tapi kalian lebih memilih untuk pergi ke Dufan bersama kami.

Oh! Satu hal yang paling penting. Sebenarnya aku ingin meminta maaf. Secara tidak sengaja, aku menjerumuskan kalian ke jurang berbahaya yang bernama K-Pop. Aku ingat betul, dulu kalian sering menggodaku karena aku menyukai K-Pop. Tapi setelah itu, kalian semua berhasil aku tularkan virus K-Pop. Kita semua mengidolakan BigBang dan 2NE1. Sewaktu BigBang mengadakan konser di Jakarta bulan Oktober 2012 yang lalu, kita menontonnya bersama-sama. Itu juga menjadi salah satu pengalaman yang tidak akan kulupakan: menonton konser artis idola bersama artis idola lainnya. Sekedar mengingatkan, kalau 2NE1 datang ke Jakarta, kita harus nonton bersama-sama lagi ya ;)

Banyak orang yang merasa iri dengan pertemananku dengan kalian dan mereka mengatakan bahwa aku sangat beruntung bisa mengenal kalian. Ya, aku memang beruntung bisa mengenal sosok kalian secara pribadi. Dan aku ingin berterima kasih atas kejutan-kejutan kecil yang kalian berikan kepadaku: ucapan ulang tahun, bahkan sedikit kejutan kecil di bagian ‘thanks to’ album terbaru kalian.
Sekali lagi, aku cuma bisa mengucapkan terima kasih kepada kalian yang sudah seperti temanku sendiri. Terima kasih telah membawa pertemanan kita di dunia maya ke dunia nyata. Aku akan terus mengagumi kalian, mengagumi karya kalian, dan menunggu karya-karya kalian berikutnya.


Dari salah satu penggemar setia kalian yang ‘tidak berisik tapi percaya’ ;)


Oleh @nessamantha untuk @kamga_mo @NerraMerlin @chevrinAnayang @TaTahir @TanggaMusic
Diambil dari http://pieceofcupcakes.tumblr.com




Abang Zafran

gw udah ngelirik tuh buku dari jauh-jauh bulan sampe pada akhirnya itu buku gw bawa ke meja kasir, '5cm.' dengan cover film, agak menyesal gw ga punya yang cover awal. but, kalo kata bang juple @herjuno7ali di twitter dengan bahasa planetnya dia bilang kalo "Nefer jaj ae buk bay its kafer" X_X yaaaa ga berkurang lah maknanya walaupun jadi begitu bentuknya.
tidak ada kata menyesal walaupun harus diteriakin mama karena sepanjang minggu ngerem di kamar gara-gara kesihir ceritanya bang juple and the gank. power ranger uhuy (y) yang unpredictable banget tingkah polahnya.

"Cinta datang ketika cinta membutuhkan cinta"

"Sekarang kita di MAHAMERUUUUU!!!!!"

potongan kalimat zafran di buku dan di film yang jadi favorit gw. 5pendekar yang kebagian jatah jadi zafran adalah engkong ayi. ya polahnya sebelas-sebelas setengah lah sama @herjuno7ali alias Zafran let's see nanti ya kong, apakah dirimu bisa se-WOW zafran :3


that's he is, @herjuno7ali (slash) zafran
selain mukanya yang diakui (by himself) yang mirip bradpitt, kelangkaan namun sekali nampang di film selalu boom, tukang ajep-ajep (slash) DJ gahwol dan punya karakter yang kena banget sama zafran dia itu jempols (y) *saking ga keucap*

untung film 5cm. milih junot jadi zafran, kalo engga, hmm.. bakat terpendamnya jadi orang aneh pasti ga akan ketauan =))

akan nunggu, film-film lain dari @herjuno7ali yang kalo ditanya kapan film selanjutnya selalu bilang "tahun depan"


Oleh @noviabopi untuk @Herjuno7Ali
Diambil dari http://bopiimellonbopii.blogspot.com

Untuk RI 1

Selamat pagi, RI 1..
Jam berapapun Anda membaca ini, tetaplah memiliki semangat seperti pagi.
Apa kabar? Saya menanyakan kabar Anda, bukan kabar Indonesia. Dan Anda tidak perlu menanyakan kabar saya, saya akan tetap baik-baik saja sebagai rakyat, disini.
Saya mengerti, walaupun saya belum pernah menjadi Presiden, tapi saya telah mempelajari politik dan pemerintahan selama 3,5 tahun ini. Dan mungkin jika saya menjadi Anda, saya mengundurkan diri seminggu setelah pelantikan.
Bukannya saya pesimis untuk memimpin Indonesia, tapi saya belum mampu untuk menjadi orang sehebat Anda. Perlu digarisbawahi kata 'belum', itu bukan berarti saya tidak mampu. Maka dari itu, saat ini Anda sudah menjadi orang hebat. Sebagai presiden, maupun sebagai manusia biasa. Anda dipilih oleh negara yang demokrasi, Anda menang dengan lebih dari separuh suara masyarakat Indonesia, tapi seiring berjalannya waktu, Anda dicaci, diminta turun, dihina oleh mereka.
Anda tidak tuli ataupun buta. Anda pasti mendengar cacian mereka, dan membaca hinaan mereka. Tapi kesabaran Anda sebesar tanggung jawab Anda untuk negara ini. Sebesar negara ini juga.
Dimanapun Anda sekarang, tetaplah bekerja sebagai Presiden yang baik untuk negara ini, cintailah kami. Negara ini butuh Anda sebagai pembawa proses perubahan ke arah yang lebih baik. Indonesia tidak memburuk. Kita sedang dalam proses tanpa henti. Mereka yang mengatakan Anda buruk hanya mereka yang tidak mampu membandingkan Indonesia yang sekarang dengan yang kemarin. Mereka terlalu sibuk mencari keburukan Anda daripada memahami bakti Anda untuk bangsa ini.
Saya mengerti betul bagaimana rasanya jadi orang terpilih, dielu-elukan sebagai yang terbaik, namun kemudian direndahkan. Saya tidak sesabar Anda.
Terima kasih, Pak Presiden.. Semoga Anda mampu memanfaatkan sisa masa jabatan Anda dengan baik. Maafkan kami sebagai rakyat masih belum mampu berbakti sebesar bakti Anda pada bangsa ini. Saya mencintai Anda seperti saya mencintai bangsa ini.
Dari saya, yang memilih Anda, dan bertanggung jawab atas pilihan saya.


Oleh @meyrzashrie
Diambil dari meyrzashrie.blogspot.com

Teruntuk si Hitam Manis, @realfedinuril

Dear si hitam manis ka Fedrian Nuril,

Halooooo kak! Aku ngefans sama ka Fedi, lho. Ka Fedi, lagi sibuk apa aja selain syuting? Gapapa kan kalo aku nulis surat ini? Pacar ka Fedi gak marah, kan? Ya udah, aku mulai aja ya cerita kenapa aku bisa ngefans maksimal sama ka Fedi...

Awal aku ngeliat ka Fedi itu di “Ayat-Ayat Cinta” waktu jadi Fahri, aku mikir “yang jadi Fahri itu siapa, ya? Kok manis banget? Kok aktingnya natural banget?” Disitu aku langsung jatuh cinta sama ka Fedi (jatuh cinta sama aktingnya gitu hehe) ah ka Fedi memang jago akting! Apalagi pas akting di “Get Married 3” ya ampun ka Fedi bener-bener bikin aku tambah cinta! Aku juga liat aktingnya ka Fedi di “Menembus Impian” dan “Aku atau Dia” dan film ka Fedi yang terakhir bikin aku mantapin hati buat bener-bener jatuh cinta sama ka Fedi “5 CM” duh ka Fedi distu bener-bener jadi pemimpin yang bijaksana sama sahabat-sahabatnya, jadi Genta yang jatuh cinta sama Riani tapi ternyata Riani jatuh cinta sama Zafran dan Genta relain Riani buat Zafran. Menurut aku, peran Genta memang cocok buat ka Fedi. Akting ka Fedi yang natural bikin ka Fedi keliatan tambah keren hehe...

Ah iya, aku pernah mention ka Fedi beberapa kali dan akhirnya ka Fedi bales mention aku! Duh sumpah disitu aku seneng sekali, gak nyangka mention aku dibales sama ka Fedi, sampe aku jadiin favorit! Entah ka Fedi ingat atau engga siapa orang yang mention itu. Aku juga pernah nulis di bio twitter aku tentang betapa aku ngefansnya sama ka Fedi.

Satu lagi sebelum aku tutup surat ini, waktu ada MnG 5 CM di Depok Town Square aku gak dateng, aku dilarang pergi sama ayah aku, katanya aku gak boleh kesana sendirian. Selama ini aku belum pernah liat ka Fedi secara langsung tapi aku yakin suatu saat nanti aku bisa ketemu sama ka Fedi :))

Ka Fedrian Nuril itu semangat aku buat lewatin semua masalah yang aku hadapin (duileh lebay ya kak? Haha). Pokoknya ka Fedi harus tetep semangat ya kak! Aku bangga bisa jadi salah satu fansnya ka Fedi :)

Tertanda,

Wanita yang selalu mendoakan ka Fedrian Nuril.


Oleh @Mandoot untuk @realfedinuril
Diambil dari iniceritatentangkamu.blogspot.com

Surat Cinta Untuk Dimas Anggara

Untuk kamu yang mempesona..

@dimsanggara

Hei, Dimas Anggara, selamat sore. Perkenalkan saya Odet, salah satu dari sekian banyak perempuan yang menganggumimu. Menyenangi cara kamu berakting, cara kamu tersenyum, juga cara kamu melantunkan nyanyian syahdu bersama Baris. Wuuuih, kamu itu lelaki multitalenta, ya?

Menganggumkan.

Ngomong-ngomong, saya suka dengan gambar-gambar di tubuh kamu. Karena selain gambarnya bagus, warna kulit kamu yang putih nan bersih itu menambah kesan indahnya. Berapa tattoo yang ada dipermukaan kulitmu? Tidak sakit saat menggambarnya? Hihihi.

Dan, kamu benar-benar semakin tampan ketika mengenakan baju muslim di sinetron ‘Kupinang Kau Dengan Bismillah’.

Jadi kapan kamu meminangku?

Tahukah kamu, akting kamu lebih terlihat gregetnya saat memainkan peran sedikit nakal seperti di ftvmu yang bersama Rio dewanto, saya lupa judulnya. Tapi, di sana kamu benar-benar tampan dan sukses membuat banyak perempuan tergila-gila. Salah satunya saya, hehe.

Oh iya, semoga kamu semakin sukses di dunia seni. Semoga kamu menjadi salah satu orang yang bisa membanggakan Indonesia dengan karya-karyamu, baik dalam berkating ataupun di dunia musik.

Semoga kita berjodoh tentunya, lho.

Tapi, amin. Hehehe.

Sukses selalu Dimas Anggara.

Dari perempuan yang mendambakan calon masa depan serupa kamu.

Rahmawati.


Oleh @OdetRahma untuk @dimsanggara
Diambil dari odetrahmawati.wordpress.com

Truly a Role Model

Untuk kamu yang sangat ku idolakan,

ya kamu gadis mungil yang manis, pintar, inspirational, truly a role model, one word to describe you perfect, berlebihan kah? mungkin iya karena kan 'nobody's perfect' but come on di mata ku, buat aku, kamu itu perfect ya satu-satunya kekurangan mu adalah kamu tidak pintar dalam masalah memasak, ah tapi itu bukan masalah bukan? kayaknya sekarang aja kamu lagi belajar masak ya kan.

@maudyayunda, you're my role model.

Siapa sih yang nggak suka sama kamu? okay mungkin 1 dari 1000 orang iya, kebanyakan orang juga bakalan terkagum-kagum sebelum mereka bisa mengomentari kamu dengan semua kata-kata kasar, seperti yang kamu bilang pas di tanya gimana sih perasaan kamu pas ngebaca tweet dari one particular hater, kira-kira begini lah kicauanmu pas itu "kita nggak tau dia punya kesulitan apa, harus melampiaskan ke siapa, jadi aku nya itu nggak usah masukin ke hati, cukup memotivasikan aku aja, maksudnya itu perfect itu nggak ada" , aduh kamu itu dewasa banget di umur kamu yang baru 17 tahun pas itu, sekarang kan 18 yaa.

Hari ini pasti dapet banyak surat cinta deh, impossible kalau cuman dari aku aja, but that's not a problem after all, semoga aja kamu mau membaca surat ini.

Tau nggak yang bikin aku terpesona sama kamu itu dari sosok kamu yang aku lihat di tv aja kamu itu udah kelihatan banget baiknya apalagi sosok kamu yang asli ya, aku pengen banget yang namanya ketemu sama kamu, mungkin berbincang-bincang denganmu untuk sebentar.

Kamu, gadis yang girly in an unyu way gitu, nggak berlebihan, simply adorable. Kamu, tidak hanya pintar di bidang akedemis saja, dari semua research yang aku pelajari selama 1 bulan ini, aku tau kamu itu pinter nulis, pinter main guitar dan piano, nyanyi, owhh dan kamu multi linguistic siapa sih yang nggak mau jadi multi linguistic i mean nggak dalam 2 atau 3 bahasa saja, kamu aja bisa bahasa Indonesia, bahasa Ingris, bahasa Prancis,bahasa spanyol dan kurang lebih bahasa Mandarin. ahh kamu itu perfect!

Dream kamu untuk menjadi role model for the younger generation udah terwujud deh, dimana-mana kalau tentang kamu pasti hal hal positive, banyak yang suka sama kamu apa lagi kaum Adam, tapi banyak kaum Hawa juga yang suka sama kamu :'), aku itu melihat jalan masa depan aku itu ada di dalam diri kamu, untuk menjadi sosok yang aku inginkan ya aku harus kurang lebih bisa jadi kamu nggak perlu pinter nyanyi atau main piano dan guitar, pokoknya aku harus jadi orang yang positive seperti kamu, orang yang humble seperti kamu, orang yang curious seperti kamu, orang yang self motivated, orang yang berpikir banyak, orang yang rajin, orang yang rapi, orang yang baik, orang yang berbakti kepada orang tua, dan masih banyak lagi nggak mungkin aku sebutin satu per satu, nanti surat ini jadi berlembar-lembar nanti.

Aku selalu ingin tau lebih tentang dirimu, tapi sayangnya jangakuanku hanya bisa sampai disini saja, aku tidak bisa bercakap langsung denganmu. Tapi itu semua tidak apa-apa, sudah cukup yang ku jangkau darimu, yang ku petik dari pohonmu yang subur. Kamu adalah our bright future Maudy. Buat semua generasi di bawah kamu. Kalau aku kenal dengan kamu pasti aku jadi seperti adik kamu aja karena aku kan 15 tahun Maret nanti :')

Pokoknya, all the best for you Maudy nanti di akhir tahun ini kamu bakalan ke Oxford University kan? good luck ya! don't forget about your Mauders. Jangan lupa harus sering-sering mengunjungi Indonesia, semoga suatu hari nanti aku bisa bertemu dengamu langsung.


Dari,
satu dari ribuan pengemar mu.


Oleh @lolytaabella untuk @maudyayunda
Diambil dari theauroraluminary.blogspot.com

Surat Cinta Ini untuk Denny Sumargo

Haii bang Densu ?? #sedikitsokakrab :")
apa kabar ?? ahh tentu baik baik saja, iya kan abang si pemilik #katanya

Surat Cinta ke sembilan ini kupersembahkan untuk bang Densu
Surat Cinta hari ini memang bertema atau ditujukan untuk Selebritis favoriit
asal bang densu tau yaa,
bagiku bang densu bukan artis kog.. bukan.. hehee :")
bang densu kalo lagi maen basket itu lebih terlihat Denny Sumargo banget tau ga
dulu, semenjak 2009-an bang Densu masih main basket di Garuda Bandung
pake jersey no 22
dari situ sebagai wanita normal aku terpesona :))
ahh.. bahkan ni ya bang, dulu 2009 pas masih facebook baru barunya rilis aku
pake nama Sumargo di belakang namaku bang :D #jamanmasihabg #sekarangudahgakog
aku juga pernah sekali message di inbox bang densu
ahaaaa.. dan aku menerima balasan dari abang  ^_^

semenjak itu perlahan lahan karir bang Densu mulai merangkak naik
yahh.. bang densu mulai menerbitkan buku
buku tentang biografi Denny Sumargo
tentang masa kecil abang di Makasar, tentang hidup abang yang hanya dengan seorang ibu, papa bang densu yang ternyata muslim juga tentang karir bang densu di basket
ahh.. menginspirasi banget bukunya :)

Denny Sumargo (lahir di Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah, 11 Oktober 1981)

yang akhirnya sering ku lihat muncul di telivisi nasional sebagai presenter bola,
hahhhh kaget banget tau bang ??
abang karna hoby atau apa waktu itu bisa jadi presenter bola ??
ga ikhlas..
iyalah secara Densu itu pemain basket tapi masa jadi komentator bola..
tapi kalo dipikir secara positif berarti Denny Sumargo itu multitalenta :))
iya kan ??

oiya.. juga gosip bang DenSu dengan Agnes Monica
kenapa cuma gosip sih bang ??
kalo itu realita cocok banget loh bang, seriuss..

dan yang terakhir Denny Sumargo main di film 5 CM
aaaa... bang ial ( ngomongnya ala ala arinda )
keren, kece badai pokoknya bang
dan dari acting, juga keren banget
tuhh kan sekali lagi emang bang Densu itu Multitalenta
selamat juga ya bang film 5CM jadi #1 sebagai film dengan satu juta penonton

buat Denny Sumargo :
- cepet bertemu bidadarinya
- selalu jadi seseorang yang multitalenta dan rendah hati
- tetep jadi inspirasi untuk para followersnya
- main film lagi
- salam buat mamanya bang densu, berterimakasih karena melahirkan anak setampan dan sepuitis Denny Sumargo ^_^

dan yang terakhir, yang terpenting bang Densu MAIN BASKET LAGI donk !!!
ayoo ayoo
pake Jersey Basket lagi !!!

dan baiklah.. sekian surat cinta ini bang
ahh surat cinta tapi ga ada manis manisnya kek tulisan di blognya bang Densu
tak apalah
tapi ini dari hati kog bang, percayalah :")

#katanya jgn membuang moment di hidupmu dgn mememikirkan orang yg tdk menyukaimu, fikirkan apa yg baik yg bisa km berikan untuk esok



dari yang mengagumi perjalanan hidupmu





Oleh @mayyoneiss untuk @SumargoDenny
Diambil dari http://mayyalestari.blogspot.com

Sheila Gank!


Bandung, 22 Januari 2013

Kepada @sheilaon7. Cc: @Duta507 @adamsubarkah @Erosscandra @BrianSO7

Saya mencintai kalian dan karya kalian sejak saya berumur 11 tahun. Sejak Kita adalah Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki yang terangkum menjadi Sebuah Kisah Klasik dan akan kuingat Hingga Ujung Waktu. Mendengar musikmu, saya tersadar saya bisa Melompat Lebih Tinggi seperti para Pejantan Tangguh seperti kalian.

Sekali Lagi, maaf jika surat ini Terlalu Singkat. Semoga tak ada Yang Terlewatkan, ya.

Terima kasih atas musiknya, liriknya, alunan suara yang bersatu dengan gitar, bass, dan drum yang menjadi kombinasi yang luar biasa buat  saya. Semoga kelak akan ada Perfect Time untuk kita bertemu lagi.


Sampai jumpa,

Saya.


Oleh @missraincoat untuk @sheilaon7 @Duta507 @adamsubarkah @Erosscandra @BrianSO7
Diambil dari spidolungu.tumblr.com

Dear...@dalam_an Eh Ka @anjiii_

Sayang, atau siapa pun kau mesti kupanggil, tak ada yang lebih menarik perhatianku malam ini, selain topik untuk tua bersamamu. - @dalam_an

Begitulah celoteh yang kubaca di lini masamu. Manis, menurutku. Masih banyak sebenarnya celoteh romantismu yang selalu kubaca dan ku jadikan favorite di lini masaku.


Memang benar, banyak hal yang diakhiri tapi tak juga berakhir, atau juga dimulai namun tak diselesaikan. - @anjiii_

Dan beginilah kamu saat menjadi seorang Anji, seorang selebriti. Aku kurang suka sebenarnya dengan sebutan itu. Kamu lebih ingin kusebut seorang teman yang ramah. Setidaknya, buatku. Kita pernah melakukan beberapa percakapan di lini masa, dan untuk seseorang yang sudah terkenal, kamu berbeda. Kamu ramah dan rendah hati.

Ah... Aku tak mampu berkata-kata lagi. Kamu baik, Kak. Segala gosip miring dan berita tak menyenangkan hilir mudik di hidupmu namun tak membuatmu menyerah untuk tetap berkarya. Album Luar Biasa pun menurutku, Luar Biasa!
Aku suka semua lagunya, terutama sih yang 'Berhenti Di Kamu'. Aku dan pacar pun sering menyanyikan lagumu 'Kekasih Terhebat'. Rasanya seperti ketularan hebat. Hehe...

Teruslah berkarya, Ka Anji.
Tetaplah jadi seorang (at)dalam_an yang romantis. Ku tunggu di lini masa, ya...



NB:

Ah ya... Aku pun membaca tulisanmu di Cemburu Itu Peluru. Love!! ♥



Dari seorang followermu di lini masa,
@OkkyYolanda


Oleh @OkkyYolanda untuk @dalam_an @anjiii_
Diambil dari http://okkyyolanda.blogspot.com

An Express Letter to @owlcity

Hi, Adam Young. 

Thank you for making the good songs. Thank you for making the good lyrics too. Now, I'm not in good condition to tell you a lot and definitely in a hurry when I write this letter, so If only I can I will send my next letter to you. If you have a time to read this little letter, make sure you enjoy it. Thank you for everything.  And too bad, I'm just say "Thank you" to you. Hahaha





Warm Regards,



Ary 


oleh @superarmz untuk Adam Young @owlcity
diambil dari http://superarmz.blogspot.com

Shane :*

Good Afternoon from Indonesia

Hello Shane, :D

I am one of your fans who live in Indonesia. I am growing up with your songs and Westlife. It has been more than 15 years and I still listening to your songs. From the very first time when I saw you, I know the right one to admire and it’s you. You with your beautiful voice never failed to make me calm. When I working on my task, there will be you, singing for me until the task is done. Because of you, I learn english, especially British English. You know, I always try to pronounce every word in british accent, sometimes I forgot my British accent. It’s because I live in an environment where most of the people talk in American English. And because of you, I want to visit Great Britain. I always imagine the time when I already in Great Britain, especially London, have a life there, settle down there. You know, this is my biggest dream after all.

One o/f my friends auntie is living in London. My another friend also visited London and settled down for several days. My another friend, working abroad, and he can enjoy London and Ireland. And I am still questioning my self, when will my chance to live there. When I already in Great Britain and visit Glasgow, would you permit my to drop by in your house? :) If so, wait me until that day come.

Okay Shane, one thing that I want to tell you is that I will always admire  you until  the end of time. Sounds too much ha? But, that’s me. :D

Have a great day Shane.

xoxo



oleh @supervitha untuk @ShaneFilan
diambil dari http://supervitha.wordpress.com

Dear @NorahJones

I’m not good enough in arranging words to be a letter. And it’s my first time to write a letter to one of my fave singers from years; you. I won’t expect that you’ll reply this, of course. I know, a busy superb artist like you will have no time to reply every letter from your fans out there.

First time I knew you is when I was still young, seven years ago. I accidentally fell in love to your ‘Sunrise’ when I heard it on the radio. Now, that song is always on my playlist, beside your ‘Don’t Know Why’ and ‘Thinking About You’. Those three songs are my fave on the playlist, from you. Your vioce is never boring to be listened, Norah. I adore it, so much. If only I had a voice like yours-Oh okay, I’m dreaming..

I love to know a great multi talented artist like you; singer, songwriter, pianist, and also actress. Look, you’re adorable that much. For two years, the questions appear in my hear are like “Where are you?” and “Where have you been, Norah?”  I always hope to find your new thing stuff in the music stores. I’ll love to have it. Anyway,  thank you Norah.  You have given us a new thing to be listened last year, your ‘Little Broken Heart’. I should admit that it was a long wait, but what can I say? I love everything inside your album, as usual.

I know, perhaps it’s just a letter for you, and will only be a letter for everyone. But thousand times thanks for you, because of you, I love jazz. Though it’s just a stupid wish, but let me tell you; I hope I can see you live in concert. Well, not in the your newest concert this March in New Delhi, but someday. Yes, someday.

I’m sorry to hear that your Daddy has passed away last December. Please accept my deep condolence. I know how it feel to lose someone you love. I just wanna cry everytime I remember that I can’t meet my Grandma anymore. Be brave, Norah. Make your Daddy proud of your concert in his city.

xoxo

Tiara



oleh @tiaratirr untuk @NorahJones
diambil dari http://tiaratirr.blogspot.com

Surat Kesembilan

Hai abang-abang kece yang suka bikin galau anak orang.

Tau nggak sih kalau lagu-lagu abangnya itu suka bikin orang pengen ngiris nadinya sendiri?
Tau nggak sih kalau lagu-lagu abangnya itu suka bikin orang jadi menolak move on?
Tau nggak sih kalau lagu-lagu abangnya itu suka bikin orang jadi sok tegar buat menunggu lama?
Tau nggak sih kalau lagu-lagu abangnya itu suka bikin orang jadi ingin jatuh cinta lagi?
Tau nggak sih kalau lagu-lagu abangnya itu suka bikin orang keingat kisah lama dan ketawa sendiri ngingat sikap yang dulu dilakuin?

Pasti nggak tau,kan? Toh ngerti bahasa indonesia aja enggak. *rotfl*

Contohnya, lirik yang ini ” I know it makes no sense but what else can I do. How can I move on when I’m still in love with you”  » gimana nggak bikin ngiris nadi?

Terus sama lirik yang ini,
“What am I supposed to do when the best part of me was always you “ » gimana nggak bikin menolak move on.

Terus lirik yang ini,
” Cause I still don’t know how to act, Don’t know what to say. Still wear the scars like it was yesterday.But you’re long gone and moved on”  » gimana nggak bikin terombang-ambing.

Terus juga ada 6 proses dalam berpisah yang bikin mikir “Oh iya….”
“First, you think the worst is a broken heart
What’s gonna kill you is the second part
And the third, Is when your world splits down the middle
And fourth, you’re gonna think that you fixed yourself
Fifth, you see them out with someone else
And the sixth, is when you admit that you may have fucked up a little”


Dan yang terakhir lirik yang kita rasakan waktu ingin menyatakan perasaan. Ceilee..
“But when I try to say something that you never heard, there are no words
I could burn your ear off all about space,like why we have a moon, why the moon has a face
If the earth is spinning, why we all stay in place?
Why we can’t walk it’s gotta be a space race”

Ya.. Intinya sebagian besar lagunya abang-abang bule ini kece abis,dah. Cuma.. Nggak tau kenapa lagu-lagu di album barunya kurang galau nih *eh*

Salam sayang dari Indonesia untuk The Script



oleh @septydi untuk @thescript
diambil dari http://septydwiindriani.tumblr.com

Melati Putih 90-an

Hari #9, 22 Januari 2013
 
Dear Kak Meisy,
 
Pertama-tama, aku ingin mengajukan satu pertanyaan; Kak Meisy kemana? Seingatku, aku terakhir mendengar lagu Kak Meisy saat masih SD kelas 1. Lalu mendadak aku tak bisa menemukan kakak di sudut televisi manapun. Kakak dimana?
Kak, aku penggemar berat kakak. Lagu favoritku Melati Putih. Aku ingat sekali wakwtu itu aku menyanyikan lagu kakak saat tetanggaku mengadakan pesta ulangtahun. Dengan mic dan teks lirik. Lalu teks itu terjatuh karena angin dan—dengan kepolosan anak TK yang luar biasa—aku mengambil kertas itu dan menganggap tak ada kesalahan apapun yang terjadi. Tetap saja aku menyanyi dengan percaya diri. Padahal peristiwa itu diingat seluruh desa betahun-tahun dengan penuh tawa. Ironis.
Namun kembali pada inti pertama; kemana kakak pergi? Kemana lagu Melati Putih yang dulu menjadi lagu kebangsaan anak TK dan SD? Kemana wajah polos bocah-bocah yang dulu dengan ceria menyanyikan lagu anak-anak itu? Pantaskah anak di bawah umur menyanyikan lagu-lagu bertema cinta dan super galau? Ini dunia musik Indonesia mau merusak mental suci mereka?? Mau jadi apa negara ini nanti??
Kak Meisy,
 
Sekarang semua penyanyi-penyanyi cilik mulai beranjak dewasa. Bahkan kalau mereka kembali menyanyi pun, yang mereka nyanyikan lagu-lagu cinta yang tidak pantas di dengar anak-anak. Kadang-kadang aku kasihan melihat anak SD yang berjalan pulang ke rumah sambil bersenandung, “Karena separuuuh aaaakuuu dirimuuu” aku bahkan tidak yakin mereka tahu makna lagu itu.
Dan aku membandingkan lagu mereka dengan lagu-lagu yang kudengar waktu kecil. Dulu ayahku melarang aku menyanyikan lagu cinta, melihat sinetron, menonton film India. Ayahku memperkenalkanku pada kakak. Ayah selalu membelikanku kaset-kaset kakak. Setiap aku menyanyikan lagu Melati Putih, aku selalu merentangkan tangan dan berkhayal bahwa aku sedang di taman penuh melati, dengan angin berhembus sepoi-sepoi, dan mengenakan gaun putih polos yang dari kecil aku impi-impikan.
Kakak tahu? Saat ada orang bertanya padaku apa cita-citaku, dengan polos aku menjawab,
“Ingin menjadi Meisy.”
 
Kakak inspirasiku untuk belajar bernyanyi. Kakak inspirasiku untuk mencintai musik. Jadi kak, dimanapun kakak berada, kalau kakak membaca ini, aku ingin kakak tahu bahwa kakak tidak pernah dilupakan. Kakak adalah salah satu ‘sesi’ku bertumbuh. Mungkin kalau digambarkan, begini susunan hidupku:
Dilahirkan – Bayi – Balita – Kenal Kak Meisy – Cinta Kak Meisy – Tidak melihat Kak Meisy lagi – Remaja – Dewasa.
Bahagia dan normal sekali bukan? Bandingkan dengan susunan hidup anak SD jaman sekarang:
Dilahirkan – Bayi – Kenal K-Pop – Ngefans SUJU – Lihat Dahsyat .
Dan mereka pun remaja sebelum waktunya.
Anyway, aku berharap kakak membaca ini dan kakak akan tahu bahwa kakak berhasil membuat seorang manusia tumbuh sewajarnya tanpa sesi tambahan apapun. Kakak adalah inspirasiku dan inspirasi semua anak 90-an. Semoga kakak selalu sehat dan bahagia, dan yang paling aku inginkan: semoga kakak kembali berkarya!
Salam cinta,
Penggemar berat kakak dengan masa anak-anaknya yang sukses


oleh @tullatul untuk Meisy (tidak ada akun twitter)
diambil dari http://gulajawadua.blogspot.com

Kepada Kakak Cantik

22 Jan 2013

by Teresakartika in Surat Cinta,

Hai kak @deelestari,

Surat ini tak panjang, hanya sependek rasa terima kasihku kepada kak Dee yang telah menciptakan kisah Supernova: Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh, yang telah menyelamatkan nilai mata pelajaran Sastra Indonesia-ku 6 tahun yang lalu!
Aku waktu itu masih kelas 2 SMA dan ditugaskan untuk membuat analisis karya sastra, yang dengan bodohnya kubiarkan tak dikerjakan sampai detik terakhir, ketika hampir semua judul yang ditawarkan guru kami sudah ‘diambil’ oleh teman-teman sekelas. Aku yang sedang kebingungan menjelang tanggal pengumpulan tugas, kemudian menemukan buku Supernova tersebut diantara belantara buku di perpustakaan, yang ternyata sedemikian menariknya sehingga mampu mendorongku menerbitkan sebuah analisis yang cukup memuaskan, dan tentunya mendapatkan nilai yang memuaskan juga.
Kalau saja kakak tidak menerbitkan buku itu, mungkin nilai merah sudah pasti kudapatkan untuk pelajaran yang satu itu. Jadi intinya: terima kasih banyak! Kakak telah menyelamatkan aku (dan nilai rapotku, tentunya).

Semoga kak Dee terus berkarya, dan tetap menginspirasi!

Pengagummu yang senang sekali,

Tessa



oleh @teresakartika untuk @deelestari
diambil dari https://suarangin.wordpress.com

Tak Lain dan Tak Bukan

Selasa, 22 Januari 2013
Jam di e-lounge kampus menunjukkan pukul 15:29
Setengah jam sebelum rapat BEM

Aku kerjain ini dengan buru - buru. Seakan mengejar waktu, rela untuk berani lari hadapi terjangan detik yang seakan tak mau kalah kencang. Berani mengerjai detak jantung yang terpaksa ber dag-dig-dug lebih cepat hanya untuk menuliskan sedikit kalimat dalam surat untukmu

Tak lain dan tak bukan
Teruntuk, @ChristyChibi

Apa kabar? Selamat sore. Apabila kau membacanya pagi, siang, atau malam, ya maklumi saja ya. Karena aku menuliskan surat ini dengan tergesa di tengah terjangan waktu yang terus memburu. Jadi terima salam selamat soreku.

Di luar hujan, Kici. Kamu apa kabar?
Basa - basiku agak garing ya :p
Semoga kamu baik saja ya. Cuaca ekstrim seperti ini semoga saja tidak membuat sesosok putri sepertimu terjerembab lemah, dan jatuh sakit. Jaga kesehatan ya. Jadwal manggungnya jangan bikin kamu kecapean. *halah, siapa aku ini mengingatkan kamu*

Oh iya, beberapa hari yang lalu, akun twittermu sempat di retas oleh orang yang tak bertanggung jawab ya. Astaga, masih saja ada ya orang yang iseng. Kejahatan dunia virtual memang seperti itu. Jadi jagalah dengan baik akunmu itu. Jangan dibiarin berdebu tuh akun twitternya, dan jangan lupa kalau aku mention kamu ya toh dibales. Berharap tingkat tinggi loh misalkan aku ngetwit kamu.
*halah, apalah ini. Emang yang ngetwit kamu cuma aku aja. Dasar egois*

Dan, avatar kamu ganti ya?
kamu makin cantik dengan senyum di fotomu itu.
Iya kamu cantik.

Ya sudah ya. Aku tak punya cadangan kata lagi, dan waktu yang aku punya pun sudah habis. Aku sudah diteriaki ketua rapat untuk turut serta dalam rapat ini. Maklum lah mahasiswa yang sok aktif dalam organisasi tapi tetap rela membagi waktu untuk menuliskan sedikit kata cinta kepadamu. *ups*

Ya sudah ya, ini udahannya beneran.
Dadaaaah kamu yang sudah mencuri perhatian hati aku *halah*

especially for you @ChristyChibi

Ditulis dengan terburu - buru
Maaf bila urutan kata, kalimat, dan pesan yang ada jadi menentu

with much love,
SC 


oleh @sunoesche untuk @ChristyChibi
diambil dari http://essayoflove.blogspot.com

Semoga Saya Belum Terlambat

Depok, 22 Januari 2013



Dear, @windyariestanty

Semoga saya tidak—belum—terlambat.

Apa kabar? Lagi sibuk apa? Seperti katamu, mungkin sapaanku di awal paragraf terlihat terlalu klise. Atau, terlalu dibuat-buat lebih tepatnya. Entahlah, saya hanya tak ingin kehilangan kesempatan untuk menanyakan kabarmu. Meski saya suka membuka Twitter-mu, juga masuk ke dalam Tumblr-mu. Itu tak lebih dari seorang penggemar yang harus tahu apa yang dibuat oleh orang yang digemarinya.

Saya ingin bercerita, perihal dasar saya menuliskan surat ini. Boleh minta waktumu sebentar untuk menyimak? Jika boleh, terima kasih.

Kala itu, bulan puasa di tahun 2006. Usia saya masih 13 tahun. Oops, 13, angka yang kausuka, bukan? Saya sedang berada di rumah sepupu saya di daerah Pondok Cina, Depok. Menginap beberapa hari untuk bertemu dengan teman-teman kecil saya. Setelah bermain seharian di kampus UI untuk mencari biji karet yang jatuh dan mencari ikan di sekitar danau UI, saya memutuskan untuk kembali ke rumah sepupu saya karena hari menjelang gelap.

Saya mandi dan bersiap untuk buka puasa di ruang tamu. Masih 13 menit lagi menjelang buka puasa. Percayalah, perihal angka 13 dalam tulisan ini tidak dibuat-buat. Saya duduk di sudut ruang tamu sembari terus memerhatikan detik jam yang andai saja saya bisa membuat waktu lebih cepat berjalan. Perut saya sudah tak kuasa menahan lapar. Aroma martabak manis yang baru saja disuguhkan Bude saya sangat amat mengganggu iman saya.

Masih memerhatikan detik jam, seketika pandangan saya menoleh ke arah kolong meja ruang tamu. Di sana saya melihat tumpukan kertas. Saya menghampiri dan mengacak-acak tumpukan kertas itu. Saya belum suka membaca saat itu, namun, entah mengapa saya memiliki kemauan untuk melirik tumpukan kertas yang seakan-akan merayu saya. Harapan saya untuk membaca sore itu hampir musnah ketika tak ada satu pun dari lembar-lembar kertas yang mampu menarik perhatian saya. Saat saya sedang merapikan tumpukan-tumpukan kertas sialan itu, saya melihat buku kecil berwarna hijau tua kelabu. Ya, buku Kambing Jantan karya Raditya Dika. Saya sedikit tertarik untuk membacanya. “Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh” begitu tagline dari buku yang menurut saya—saat itu—bodoh.

Mengapa ada orang yang mengakui bahwa dirinya bodoh dan dengan berani menuliskannya ke dalam sebuah buku? Yang membuat saya tercengang saat itu adalah tulisan ”Best Seller” terpampang jelas di cover buku tersebut. What the meaning of that? Oh, barangkali saat itu Indonesia masih banyak orang yang bodoh, sehingga buku tersebut laris. Ya, begitulah pemikiran saya saat itu. Seorang anak ingusan berumur 13 tahun yang tidak suka membaca mengomentari sebuah buku laris.

Saya pun membaca bab “Kutukan Seekor Tikus Muda” dan saya… terpingkal-pingkal dengan indahnya. Bahkan, saya sempat ditegur oleh Bude saya. Dia bilang, “Kamu kenapa, Ndy? Ketawa sendiri kaya orang gila gitu!” Betapa kurang ajar sekali Bude saya ini. Akhirnya, saya pun jatuh cinta dengan buku.

Malamnya, bukannya sembahyang, saya malah melancong ke toko buku. Saya mencari buku Raditya Dika yang lain. Saya menemukan buku lucu berwarna pink yang berjudul “Cinta Brontosaurus.” Saya melihat namamu untuk pertama kalinya: Penyunting : Windy Ariestanty. Saya membaca buku tersebut dan memilih bab “Di Balik Jendela” sebagai bab beruntung yang saya baca. Demi apapun, saya semakin jatuh cinta dengan Raditya Dika. Pada bab itu, saya—seorang anak berusia 13 tahun—disuguhi cerita yang luar biasa dewasa. Tentang bagaimana cara Radith melupakan seseorang. Dan, tentang bahasa Inggris yang saya tidak mengerti saat itu.

Seiring berjalannya waktu, saya menggemari Radith sebagaimana saya menggemari cinta pertama saya. Eh, malah curhat. Maaf.

Saya menggemari Radith. Tulisan-tulisannya luar biasa cerdas menurut saya. Dia peka tentang segala hal kecil yang sering luput dari perhatian.

Hingga pada tahun 2008, saya jatuh cinta pada orang lain. Saya jatuh cinta dengan kamu. Saya menemukan akun Facebook-mu. Saya add, dan saya pun di-confirm. Jika kautahu perasaan saya saat itu, saya senang luar biasa. Saya membaca notes yang ada di Facebook-mu. Dan saya semakin jatuh cinta dengan kamu.

Saya ingat, saat itu saya salin semua tulisanmu agar saya bisa membacanya di rumah berulang kali. Butuh waktu untuk membeli bukumu yang berjudul “Shit Happens”. Saya menabung uang jajan saya, dan ketika terkumpul, saya tak mendapati bukumu itu ada di toko buku kota saya. Saya sedih, saat itu saya belum tahu—atau mungkin belum ada—toko buku online. Saya hanya bisa membaca tulisan-tulisanmu yang telah saya salin dari notes tersebut berulang kali. Dan, untuk pertama kalinya saya mulai menulis. Saya tidak sedang menggombali kamu bahwa saya menulis karena kamu. Setiap saya ingin menulis, saya selalu membaca tulisanmu terlebih dahulu.

Ingin rasanya saya bertemu dengan kamu. Saya ingin kamu menikmati percakapan dengan saya seperti yang kamu lakukan ketika sedang bercakap dengan orang lain. Saya tahu kamu pecinta jam tangan sekaligus suka mengutuk waktu yang berjalan terlalu cepat. Penggermar warna hitam dan angka 13. Bercita-cita menjadi seorang wartawan perang, dan kamu seorang pesco vegetarian.

Saya tahu itu karena saya mencintai halaman paling belakang buku yang kautulis. Di sana, saya bisa tahu beberapa hal tentang kamu.

Semoga, saya belum terlambat menyampaikan surat ini padamu. Semoga, waktu tidak berjalan terlalu cepat, sehingga ada kesempatan bagi saya untuk bertemu dengan kamu. Terima kasih, karena kamu, tulisan ini ada.



Semoga saya belum terlambat,

@shandyputraa


oleh @shandyputraa untuk @windyariestanty
diambil dari http://anotherdidhurt.tumblr.com

Perasaan Senada dengan "Mr. Crack" (Pak Habibie)

Assalammualaikum..
Guten Morgen Pak Habibie, perkenalkan nama saya Aditia Putri Arya atau biasa disapa Uti.. Saya berusia 19 tahun, mahasiswi Jurusan Kimia di Universitas Diponegoro, Semarang.. Oh iya Pak, saya sangat kagum sekali dengan bapak.. Bapak itu hebat banget ya dapat menjadi orang pertama yang merancang pesawat canggih di Jerman.. Waaah subhanallah sekali kan warga Indonesia yang biasanya di kenal bangsa asing tidak ada apa-apanya tetapi dengan mudahnya bapak berhasil membuktikan bahwa kita sebagai warga Indonesia mampu menghasilkan suatu inovasi baru untuk dunia.. Tetap pertahankan ya Pak. Hehehe :D Saya juga sering bermimpi untuk kuliah di Jerman ataupun bekerja di BASF, Jerman.. Hhehe :D walaupun nilai IP saya pas-pasan :D
Oh iya Pak, sedikit banyak saya sudah membaca referensi buku hasil karya Bapak yang sedang ramai di perbincangkan khalayak ramai itu Pak.. Saya menjadi kagum sekali dengan Bapak karena ketulusan cinta Bapak dengan Ibu Ainun mampu menginspirasi milayaran orang di dunia untuk dapat lebih menghargai dan menjaga ketuusan cinta yang telah di ikrarkan dalam sebuah iakatan pernikahan.. Tapi Pak, sebenarnya ada hal lain yang lebih menyentuh hati saya yaitu ketika Bapak di anggap hampir gila karena sulit mengikhlaskan Ibu Ainun.. 

Jujur saja, pengalaman Bapak yang satu itu persis sekali dengan apa yang saya alami sekarang Pak.. Saya anak tunggal dan Ibu saya telah meninggal dunia tanggal 17 Agustus 2012 lalu atau H-2 Idul Fitri.. Betapa terpukulnya saya Pak dengan kepergian Ibu yang begitu tiba-tiba.. Kalau bapak baru mengetahui Ibu Ainun mengidap kanker saat 3 hari sebelum ia pergi, lain halnya dengan saya yang sudah mengetahui Ibu saya mengidap hypertensi dan diabetes sejak saya SD.. Tetapi sebelum Ibu pergi, beliau sempat muntah-muntah 3hari Pak dan saya serta ayah hanya mengira bahwa ia mungkin masuk angin.. Ibu pun beranggapan begitu Pak, karena beliau memang sudah sering masuk angin.. Tetapi ternyata saya kurang peka Pak, 3hari itu adalah tanda-tanda awal bahwa kerusakan otak telah mendera dirinya.. Ibu saya hanya 1 malam di rumah sakit dan ketika ia pergi, saya sedang berada di rumah, tidak di rumah sakit.. Kala itu saya seperti orang gila. Saya membanting semua barang yang ada di rumah lalu menangis dan berteriak sekeras mungkin hingga tetangga-tetangga di rumah langsung menghampiri saya di kamar.. Sakitnya lagi yaitu ketika ayah saya sengaja tidak memberitahu kabar buruk itu ke saya.. Tetapi justru Bu'de saya yang memberitahu saya. Ayah beralasan bahwa ia tidak ingin membuat saya panik, makanya ia memilih diam sampai jenazah Ibu samapi di rumah. Akhirnya salah seorang tetangga saya mengantar saya ke rumah sakit. Selama di perjalanan saya tak henti-hentinya menangis dan berteriak. Saya mengeluh kepada Allah, kenapa Allah ambil Ibu secepat ini ?? Tanpa ada satu pesan yang Ibu utarakan kepada saya..
Setibanya di rumah sakit, saya kembali histeris bahkan sampai seluruh pasien dan keluarga pasien yang di ruangan Ibu saya di rawat keluar bersama-sama untuk mencari tahu siapa gadis kecil yang sedari tadi berteriak dan menanangis memanggil Ibunya dan memintanya untuk bangun. Saya terus menggoyangkan jenazah Ibu saya, saya menangis dan berteriak karena saya tak sanggup tanpa dia. Karena merasa tidak enak dengan semua orang di rumah sakit, ayah saya pun menghampiri mereka dan meminta maaf karena saya telah mengusik ketenangan mereka. Selama di ambulans, saya terus menangis dan meminta Ibu untuk bangun. Tapi usaha saya nihil, Ibu tidak bangun lagi. Kala itu hanya berharap bahwa Ibu hanya mati suri dan saya optimis dia bisa bangun kembali. Tetapi pikiran saya salah, beliau benar sudah meninggal dunia.
Ketika itu, ayah saya menghampiri saya kemudian berkata, "Jangan nangis lagi ya nduk, inget kan ayah sudah sering bilang bahwa menangis dapat menunjukkan kelemahan kamu. Ayah yakin kamu kuat. Ayo keluar, ada Bu Siti, Bu Herman, Bu Mulyana tuh. Ayo anak ayah bisa kuat ko".. Bu Siti, Bu Herman dan Bu Mulyana adalah guru ngaji aku dan Ibuku Pak. Kemudian saya keluar kamar tanpa meneteskan air mata sedikitpun. Bahkan ketika memandikan dan mengafani Ibu saya, saya tidak menangis sedikit pun. Saya berusaha kuat dan tegar. Ketika di pemakaman, saya juga tidak menangis Pak. Saya benar-benar menahan tangisan saya. Hampir tiap bertemu orang, saya selalu bersikap kuat dan tegar, padahal batin saya sangat menangis Pak. Setelah Ibu pergi, dunia saya berubah 180 derajat. Saya menjadi sangat introvert, hampir tiap hari tidak dapat tidur dan terus menangis sambil memanggil nama Ibu saya. Saya benar-benar seperti orang gila Pak. Bahkan teman-teman saya ada yang menjauhi saya karena mereka anggap saya berlebihan. Tapi jujur Pak, mungkin yang saya rasakan hampir sama dengan yang Bapak rasakan ketika Ibu Ainun pergi. Sakit yang luar biasa dalam Pak. Banyak sekali hal gila yang saya pikirkan dan semua itu hanya karena saya masih ingin memeluk beliau dan bersama beliau.
Sejak ia pergi, saya kesepian sekali Pak. Benar-benar merasa bahwa sudah tidak ada lagi orang yang peduli dengan saya. Setiap saya menuliskan isi hati saya lewat twitter atau blog, tak jarang banyak teman saya yang justru il feel dengan saya. Tapi jujur Pak, andai mereka dapat rasakan apa yang saya rasakan. Ibu pergi tiba-tiba dan koma setelah kebanyakan insulin yang diberikan suster kala di rumah sakit. Saat di UGD, beliau masih meneteskan air mata Pak ketika saya menggenggam tangannya sambiil terus menangis.. Awalnya dokter jaga UGD mengira hal yang sama denga om saya dan dokter klinik. Ya ibu mungkin gangguan syaraf. Tetapi hasil CT Scan berkata lain, ibu mengalami kerusakan otak. Tetapi sejak masuk ruang rawat inap, tangan kanan Ibu yang semula sangat aktif karena kaki, tangan kirinya sudah tidak berfungsi kini juga ikut melemah. Mata kiri Ibu perlahan tertutup. Awalnya saya kira Ibu hanya tidur, tapi ternyata Ibu koma ! Ya Allah saya sangat sedih sekali saat itu, gula darah Ibu yang awalnya hampir 500 kini menurun menjadi 34. Padahal gula darah orang normal pun 80-120. Setelah di check ternyata Ibu kelebihan insulin yang di berikan suster. Saya ingin sekali marah dengan suster kala itu, tapi lagi-lagi ayah saya menahannya. Sungguh di sayangkan ketika biasanya saya tidur dengan beliau namun di hari terkahir sebelum dia masuk RS, saya tidak tidur bersamanya. Jadi tidak ada satu pesan pun yang dia utarakan.
Jujur Pak, semuanya terjadi begitu cepat. Bahkan awalnya ayah saya menganggap saya bohong. Ketika itu Ibu saya naik ke kamar saya sambil menyemprotkan parfum banyak sekali. Saya yang sedang tidur kemudian bertanya apa tujuan dia seperti itu ? Tapi dia diam saja dan terus menyemprotkan parfum sambil tersenyum. Saya yang kala itu sedang setengah tertidur akhirnya mengatakan dengan anada tinggi apa tujuan dia seperti itu ? "Bu, apaan sih ? Ngepain semprot-semprot parfum. Bersin-bersin nih uti !" Tapi keanehan justru datang, dia menjawab pertanyaan saya yang agak marah dengan terbata-bata. Kala itu saya langsung menangis melihat dia yang seperti itu. Biasanya kalau saya berbicara dengan nada tinggi, dia pasti langsung marah-marah tetapi kali ini dia seperti linglung. Langsung saya telepon ayah saya dan menyuruhnya pulang. Tetapi ia tidak percaya karena pukul 11.00, Ibu saya masih menyapu, mengepel, membuang sampah dan mengantar ayah saya kerja sampai depan rumah. Sedangkan Ibu seperti itu pukul 13.30. Sungguh waktu yang singkat bukan, Pak ? Semakin malam kondisi Ibu semakin parah. Bahkan ketika saya menghubungi Bu'le & Bu'de saya lalu meminta Ibu untuk berbicara, dia hanya terseyum dan berkata "a e a e" seperti gagap Pak. Saya semakin menangis kala itu.. Tetapi Ibu justru berkata, "Ih ko nangis ??", sambil seperti bingung kemudian tersenyum. Saya teriak-teriak sambil menangis hingga akhirnya ayah saya pulang dan kemudian pukul 17.00 membawanya ke klinik umum langganan Ibu. Tetapi dokter klinik berasumsi bahwa Ibu gangguan syaraf. Beberapa menit sebelum adzan maghrib, karena saya sudah lelah menangis, akhirnya saya minum air putih. Lalu Ibu berkata sambil terbata, "Ko minum ? Emang kamu ga puasa ?", sambil kembali bingung dan tersenyum. Saya kembali menangis tetapi ia justru hanya tersenyum dan ternyata itu kalimat terakhir yang ia ucapkan kepada saya. Pas adzan maghrib, dia sudah tidak dapat berbicara. Banyak hal yang  menurut saya subhanallah sekali. Beliau shalat ashar sendiri Pak. Walaupun kondisi seperti itu, dia shalat walaupun gerakannya mulai salah. Bahkan ketika maghrib, dia mengambil wudhu sendiri Pak. Namun dengan kondisi kaki kanan kiri sudah melemah namun saya & ayah tak ada yang tanggap kala itu. Dia berwudhu sambil terus memandang saya dan dia hampir lupa membasuh kakinya Pak, tapi akhirnya dia membasuh kakinya setelah saya ingatkan. Akhirnya saya shalat dengan Ibu dan saya menjadi imamya. Ketika shalat, Ibu terus memegang ikat rambut saya sambil mengelus kepala saya. Shalat Ibu mulai tak karuan dan tak terasa air mata membasashi pipi saya ketika saya tetap melanjutkan shalat. Makin malam Ibu semakin jadi. Ayah saya sudah konsultasi dengan om saya yang dokter. Tetapi asumsinya sama dengan dokter klinik, Ibu mungkin gangguan syaraf akibat gula dan tensinya tinggi. Ketika ayah hendak menebus obat dari klinik, Ibu memaksa ingin keluar rumah dan saya melarangnya. Ibu kemudian memakai kardigan saya tapi tangan sebelah kirinya tidak di masukan. Saya berpikir mungkin karena Ibu sedang seperti itu makanya dia tidak memasukan tangan kirinya, tetapi ternyata tangan kirinya sudah melemah. Ibu kemudian hendak memakai bedak dan bedaknya pun jatuh ke lantai, tetapi dia justru mengusap bedak yang di lantai ke wajahnya. Lalu saya melarangnya sambil menangis. Dia kemudian berdiri dan mencubit hidung saya berkali-kali. Tiap dia memaksa keluar rumah, saya melarangnya karena takut dia kenapa-kenapa. Tetapi dia memegang tangan saya kemudian menatap saya cukup lama sambil tersenyum dan lagi-lagi mencubit hidung saya dan mengelus kepala saya dengan pelan. Semakin malam, dia terus memamandangi saya, bu'le, bu'de yang baru sampai di rumah dengan mata melotot. Apapun yang ada di hadapannya dia makan. Saya sampai mengira bahwa Ibu kerasukan. Akhirnya Ibu di bawa ke kamar dan membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Di tempat tidur, dia terus memainkan kancing baju saya dan bu'de saya. Saya terus menangis sambil membacakannya yaasiin.. Akhirnya malam itu pada hari kamis pukul 01.00, karena bu'le sudah tidak tahan melihat Ibu seperti itu, akhirnya Ibu di bawa ke RS. Tetapi Allah berkehendak lain, Jumat pukul 06.00 dia menghembuskan nafas terakhirnya. Padahal pukul 05.00 ayah saya mengabarkan bahwa kondisi Ibu membaik tinggal cuci darah saja karena ginjal Ibu sudah terserang dan paru-parunya juga sudah terendam akibat urin yang sulit keluar karena dia koma. Alat untuk membantu dia makan pun dipasang di hidungnya, saya yang kala itu sendiri di RS karena ayah saya pulang mengambil pakaian Ibu, hampir saja menangis ketika saya di minta menanda tangani surat persetujuan pemasangan alat. Karena belum tidur & makan semalaman, akhirnya pukul 15.00 saya di antar pulang ke rumah oleh ayah. Saya menolak kala itu bahkan terus menangis di jalan. Saya ingin kembali ke RS, saya ga mau ninggalin Ibu. Tapi ayah bilang, gapapa sudah ada adik ayah yang menjaga. Di rumah pun saya tidak makan & tidur hingga pukul 05.00, ayah saya mengabarkan bahwa Ibu membaik. Kata bu'le, malam itu Ibu di pasangkan alat penyedot air yang berada di paru-parunya dan berbagai alat sudah di pasangkan di tubuhnya. Sebenarnya ayah saya juga kaget, karena ketika ia hendak ke parkiran, dokter menyuruh bu'le saya meminta ayah segera kembali ke kamar dan ternyata, tepat pukul 06.00, Ibu wafat. Ya Allah menipu sekali pikirku kala itu. Allah sudah menunjukkan bahwa dia akan sembuh, tetapi apa yang Allah lakukan ? Dia mengambil Ibu.
Sekarang saya sendirian di Semarang dan ayah saya di rumah (Bekasi). Saya kesepian sekali Pak tanpa Ibu. Saya merasa buat apa saya hidup kalau Ibu tidak ada ? Saya pernah berpikir untuk menggali kembali makam Ibu kemudian memeluknya dengan erat. Tetapi akal sehat saya kembali berfungsi, bahwa saya harus rasional. Pak, saya tidak tahu lagi bagaimana kelanjutan hidup saya tanpa Ibu. Sudah 5 bulan lebih dia pergi tetapi saya masih saja stress seperti ini Pak. Saya bingung harus bercerita ke siapa selain Allah ?? Karena ayah saya selalu megalihkan pembicaraan apabila saya mengeluhkan semua ini.. Saya selalu memendam kesedihan saya sendiri Pak. Bibir saya selalu beku ketika ingin bercerita dengan orang lain. Saya sempat mau di bawa ke psikiater oleh teman saya, tetapi saya menolak. Apakah yang saya rasakan hingga kini masih bapak rasakan ?? Apakah yang bapak lakukan ketika bayangan Ibu Ainun kembali menari-nari di pikiran Bapak ? Saya introvert Pak, daridulu saya selalu memendam masalah saya sendiri. Saya hanya ingin berbagi cerita hati dengan Ibu. Kalau dengan ayah hanya berbagi cerita yang umum saja.



Pak, semoga Ibu Ainun dan Ibu saya bertemu di Surga ya Pak. Saya yakin mereka berdua insya Allah mendapatkan tempat terindah di sisi Allah swt. Walaupun banyak orang meyakinkan saya bahwa Ibu sudah mendapat tempat terindah, tetapi hati saya masih sakit hingga kini Pak. Mungkin sama halnya dengan yang Bapak rasakan kini.. Tetapi mungkin perasaan saya ini karena latar belakang saya yang anak tunggal.. Sehingga begitu dalamnya sakit ini ketika Ibu, orang yang paling berharga untuk saya meninggalkan saya untuk selamanya..
 
Pak, saya selaku warga Negara Indonesia sangat bangga memiliki sosok seperti Bapak.. Selain cerdas, kreatif dan inovatif, Bapak juga dapat di jadikan suri tauladan yang baik bagi para pemuda pemudi di Indonesia untuk lebih semangat lagi memajukan bangsa ini :) Bapak juga sosok suami yang luar biasa.. Yang tak pernah lelah menemani dengan sepenuh hati dan setia bersama Ibu Ainun sejak beliau masih bernafas hingga sudah tiada.. Pengorbanan dan perjuangan Bapak bagi Ibu Ainun juga sunggu sangat besar. Semoga Ibu Ainun di terangi kuburnya & di luaskan rumahnya ya Pak..
 
Terima kasih Pak, sudah membaca surat saya. Terima kasih sudah bersedia mendengarkan cerita saya. Sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan kepada Bapak. Namun sudah terlalu panjang surat ini sepertinya. Biarlah lain waktu kita berbagi pengalaman bersama ya Pak ;) Pak, kita sama-sama kehilangan orang yang paling berharga di hidup kita dan kita sama-sama sulit bangkit dari kenyataan pahit ini. Tetap semangat ya Pak.
Wassalammualaiakum..




oleh @putriaryaa untuk @habibiecenter
diambil dari http://aditiaputriarya.blogspot.com