07 February 2013

Surat #DuaHati @_KataSandy_ dan @erlinberlin13

Perahu Kertas

Kamu melayangkan aku lagi, Erl!
 
Surat kali ini mungkin tidak akan terlalu panjang, tapi aku hanya ingin membalas ceritamu tentang burung kertas itu.
 
Seperti halnya kamu, aku juga menulis surat ini pada secarik kertas. Tapi aku membuat ini menjadi sebuah pesawat kertas. Tahukan kamu? Aku berharap kalimatku bisa terbang sampai ke tempat keberadaanmu. Meski ada jarak diantara kita, itu hanya seperti spasi dalam kalimat ini; Pelengkap.
 
Paragraf kedua kutulis pada secarik kertas yang aku buat menjadi  seperti perahu. Ya, perahu kertas. Berharap kalimatku mengalir dari sungai ke samudera, memeluk ujung semesta, untuk menyampaikan pesan singkat semata:
 
“Terima kasih kamu telah bersedia!” 
 
 
 
Oleh @_KataSandy_ untuk @erlinberlin13
 
 
 
 
---
 
 
 Surat balasan @erlinberlin13 untuk @_KataSandy_
 

Gemintang 

tumblr_lz9zey0b4G1qguwsbo1_500

Aku ingin bercerita sebentar. Tentang salah satu sahabatku, Langit.

Aku suka berburu foto Langit- entah sedamg cerah maupun mendung. Namun, hanya ada dua waktu favoritku untuk menikmati bentangan kanvas cakrawala ini: saat pagi dan malam. Seperti foto yang kamu lihat di atas ini. Salah satu potret favoritku dari Langit di pagi hari saat aku menyempatkan diri untuk menghirup udara segar.

Berburu foto Langit di malam hari memang sulit – seperti mengabadikan kanvas yang ketumpahan tinta. Maka, biasanya, aku hanya diam memikmati Langit malam yang terkadang sendu maupun cerira karena kehadiran purnama dan taburan bintang.

Malam juga adalah waktu terbaik di mana aku mengajukan pertanyaan dalam diam. Bagaimana hariku esok, apakah aku akan terlambat pergi ke kampus, atau sempatkah aku menyesap kopi. Namun, akhir-akhir ini, aku sering bertanya tentang hal ini pada Langit.

“Apa kamu memandang gemintang malam ini seperti yang aku lakukan?”



Diambil dari  heyerl.wordpress.com
 

Surat #DuaHati @dhanzo dan @fristia

Semoga Memang Cinta Menyatukan

Semarang 5 Februari 2013

Dear Fristia,

Sore ini hujan lebat seperti kemarin, perlahan ia mengguyur kepala dan mengingatkanku pada kejadian sore itu. Aku ingin lekas beranjak dari kota ini, menemuimu.

Masa lalu memang kadang berjalan di depan kita, Tia. Tentu saja aku bisa memahami keadaanmu yang mementingkan study daripada duduk di rumah mengasuh anak. Namun tetap saja aku membayangkan kau duduk di sampingku saat ini, menimang anak kita yang tentu saja cantik sepertimu. Pipinya bulat kemerahan, pun ia beralis tebal sepertiku. Aku kangen, Tia.

Tak ada alasan untuk tidak memperjuangkanmu. Segala perbedaan, segala hal yang memisahkan, semoga memang cinta yang menyatukan. Fristia, sayang, aku akan datang esok lusa, seperti yang telah kita bicarakan sejak awal kita menuliskan surat-surat ini.

Fristia, sayang. Tiada yang lebih kuinginkan di dunia ini selain kamu, saat ini, esok dan nanti.

Sincerely,
Dhanang



Oleh @dhanzo untuk fristia
Diambil dari  serigalasalju.wordpress.com 



---


Surat balasan @fristia untuk @dhanzo

Memikirkan Kita 

Denpasar, 6 Februari 2013

Dear Dhanang,

Hariku sangat sibuk, membalas suratmu pun hampir tak sempat.

Urusan pasien benar-benar menguras tenaga. Aku ingin liburan, melupakan semua masalah di RS.
Ah, memikirkan kita membuat semangatku kembali pulih. Aku tidak berani berandai-andai, namun masa depan denganmu sepertinya menyenangkan. Topik pembicaraan yang tidak pernah habis dan perdebatan panjang tanpa akhir.

Kedatanganmu masih kutunggu dan asal kamu tahu Dhan, menunggu itu tidak menyenangkan.

Salam sayang,
Fristia.


Diambil dari fristiaindarini.wordpress.com

Kafe De Rastra


Untuk kamu yang telah mencuri perhatianku sejak dua bulan lalu,

Diantara selipan secangkir kopi, aku mengirimimu secarik surat berisikan pesan rahasia yang siap untuk kau nikmati. Apakah sapaanku mengejutkanmu? Maaf, tapi bukankah untuk jatuh cinta tidak butuh aba-aba? Selama dua bulan ini, aku diberi pekerjaan untuk mengamatimu oleh hati. Setiap pintu kayu bertuliskan “Kafe De Rasta, gudangnya sejuta rasa” mulai terbuka pukul enam kurang lima, aku pun tahu pria kesukaanku telah tiba. Tiba-tiba waktu terasa begitu penting untukku, karena hanya pada saat itulah korneaku berkesempatan menangkap banyak peristiwa tentangmu disitu. Tiba-tiba kehadiranmu menyempurnakan setiap hari-hariku. Tiba-tiba duniaku sesederhana itu bisa bertumpu padamu.

Ah, tapi cinta tak selalu menghadirkan senyuman-senyuman yang membahagiakan. Kadang kecewa terlalu cepat tiba sebelum ada lagi kelanjutan cerita. Tepatnya seminggu lalu, ketika kehadiranmu tak kunjung tiba. Aku bertanya-tanya pada semesta. Karena entahlah harus kemana lagi aku bertanya. Tak ada yang bisa disalahkan atas ketidaktahuan dan keamatiranku sebagai pemerhatimu selain cinta yang menurunkan sifat pemaluku saat jatuh cinta kepadamu. Rasanya nyaman untuk berada diseberangmu mejamu setiap hari tanpa harus menyodorkan tanganku untuk berkenalan denganmu. Itukan pemandangan terindah yang dihadiahkan Tuhan? Aku cukup menikmatinya sampai kemarin sore saat kedua sepatu kulitmu menapaki lantai Kafe De Rastra dan membawa seorang wanita. Untuk sekedar sahabat, tanganmu sudah merangkulnya terlalu erat. Untuk seorang adik, aku memperhatikan perbedaanmu saat melirik matanya. Untuk seorang teman biasa, pantaskah kata-kata ‘sayang’ kau lontarkan padanya?

Tak seharusnya memang aku menakar-nakari kelakukanmu. Tak seharusnya aku bertingkah cemburu seperti ini. Tapi begitulah cinta yang hadir tiba-tiba, yang mendesak bibirku untuk menutup perasaan ini  sebagai rahasia aku dan Pencipta saja. Bukan mauku, tapi begitulah mungkin seharusnya. Hari ini aku sengaja meninggalkan Kafe De Rastra pukul enam kurang lima belas. Aku ingin mengintip dari jendela di sebelah kananmu saat kau membaca suratku. Setidaknya, aku lega sudah tak lagi menyimpan rahasia. Setidaknya, saat kau membaca surat ini aku takkan berhenti takkan berlari dan takkan mundur kembali. Aku akan maju meski entah kemana, tapi mungkin bukan kamu arahnya. Kafe De Rastra ini terlalu manis. Tugasnya sudah selesai untuk mempertemukan kita. Selamat menjalani percintaanmu dengan dia. Mungkin aku akan berdoa pada Tuhan agar dia bisa menjagamu dengan baik. Tersenyumlah selalu, kau takkan tahu ada perempuan asing yang telah jatuh cinta dengan senyumanmu.

Jika kita berjodoh untuk dipertemukan, semoga kita berjodoh juga untuk dipersatukan. Entah kapan, tapi jika memang semoga kita bisa jatuh cinta bersamaan. Agar tak ada lagi rasa sakit tak seimbang yang salah satu rasakan.


Oleh @lovepathie
Diambil dari http://lovepathie.tumblr.com/post/42422881697/kafe-de-rastra

Aku, Aku, dan Aku

Selamat pagi, sayang..

Aku sedang bertengkar dengan diriku sendiri. Aku ingin bertahan, ingin terus menunggumu pulang, ingin tetap setia, ingin menjalani kehidupan seperti yang sudah kita rencanakan sebelumnya meskipun tanpa kamu. Tetapi aku yang lain ingin pergi, ingin mengejar cita-cita setinggi mungkin agar kamu sadar bahwa aku berharga dan membanggakan hingga akhirnya kamu menyesal telah pergi dari orang sehebat aku, dan kemudian kamu ingin kembali. Aku yang diujung sana sedang duduk sendiri, meratapi bahwa aku tidak akan mungkin menjadi seperti yang kamu inginkan, tidak akan mungkin menjadi sempurna, dan impian kita untuk menghabiskan sisa hidup bersama hanyalah akan menjadi impianku saja.

Cepatlah pulang dan lerai aku, sebelum aku, aku, dan aku ini hancur dalam kekalahan, lalu mati tanpa hasil. Atau mampukah kamu membayangkan aku yang mana yang akan menang?

Selamat malam, sayang..

Ps. Tidak ada satu bagian pun dari aku yang sudah berhenti mencintaimu saat ini. Aku masih, aku juga, dan aku pun demikian. Ketiganya sedang berebut menyisipkan cinta di surat ini untukmu. Bagaimana denganmu?


Oleh @meyrzashrie

Diambil dari http://meyrzashrie.blogspot.com/2013/02/aku-aku-dan-aku.html

Sepasang itu, Bukan Kita


Untukmu,
Sepasang yang bukan aku dan kamu,

Siang beranjak sore yang menjejak, aku duduk terdiam di sini, di atasmu. Diam-diam menuliskan tentangmu. Sebuah keindahan yang pelan-pelan tergerus waktu — rusak dan bau. Seperti itu kamu dan pasanganmu, bukan aku. Tak bisa kupungkiri, kalian adalah pasangan yang serasi. Tapi, rasanya tidak salah, jika aku mengagumimu, bukan kalian. Aku tahu pasanganmu takkan marah. Justru dia akan bangga memilikimu yang telah berhasil memikatku. Sebab itu artinya dia tidak salah memilihmu menjadi pasangannya.

Untukmu,
Sepasang yang bukan aku dan kamu,

Kadang aku tak habis pikir, kenapa aku begitu mencintaimu. Benar mungkin cinta kadang tidak masuk akal. Hadir begitu saja, tanpa bisa disangkal. Aku terpikat padamu sejak dulu saat kamu bersama pasanganmu menggoda tatapan mataku. Saat itu aku hanya bisa berkata dalam hati, “Aku harus memilikimu.” Tapi, kenyataan kadang tak seperti yang kita inginkan. Aku hanya sebatas ‘memiliki’mu, tapi tidak hatimu. Hatimu tetap milik kekasihmu, sampai sekarang.

Untukmu,
Sepasang yang bukan aku dan kamu,

Saat ini aku masih di atasmu dan masih mengagumi kesetiaanmu pada pasanganmu. Meskipun kamu tahu, pasanganmu tidaklah sempurna. Telah ada cacat di sekujur tubuhnya. Tapi, kamu justru diam-diam mengajarkanku arti sebuah kesetiaan. Kesetiaan tanpa mengharap imbalan. Aku tahu kesetiaanmu. Tapi, aku tidak bosan mencintaimu. Kamu masih aku tempatkan di singgasana istimewa yang sederhana. Sesederhana aku mencintaimu tanpa ada keinginan mencampakkanmu tersebab pasanganmu. Karena selama ini kamu telah membuatku bisa jauh melangkah ke tempat-tempat indah.

Untukmu,
Pasangan yang bukan aku dan kamu,

Berbahagialah kamu bersamanya. Sementara aku, biar saja ikut menikmati kebahagiaan itu. Sebab begitu aku bisa tetap memilikimu. Tenang saja! Aku tidak akan membuangmu, Sandal Gunung bututku.

Aku yang ingin memilikimu selalu,

@momo_DM


Oleh @momo_DM
Diambil dari http://bianglalakata.wordpress.com/2013/02/06/30harimenulissuratcinta-24-sepasang-itu-bukan-kita/

Dear @OdetRahma..


Untuk si cantik @OdetRahma,


Haaaaee teteh Odet! Jangan bete yah aku kirimin surat, jangan bete yah ketemu aku mulu yang kelayapan di dumay, di twitter lah, di facebook lah, di sms lah hahahaha gapapa yaaah jangan bosen lihat aku ada dimana-mana *eaaak*
Hai kakak cantik yang tidak suka menunggu lama-lama, bersama surat ini aku ingin menyampaikan rasa terimakasihku padamu *halah* ini bukan lebay dan gombal. Ciyus. Cungguh.
Hahaha maafkan aku, tapi aku mau bilang terimakasih karena teteh sudah jadi teman sekaligus kakak perempuan yang baik untukku, yang selalu memberikan banyak pelajaran dan kebaikan. Memberikan banyak petuah dan selalu memberitahu mana yang benar dan terbaik untukku. Terimakasih sudah jadi pendengar yang seria untukku, jadi seorang penginspirasi dan selalu memberikan kata-kata yang baik agar aku tidak terus mengeluh dengan keadaan buruk yang terkadang menimpaku. Kadang kau mampu menjadi penyemangat bagiku dikala aku mempunyai masalah, ketika mendapat masalah terkadang keputusan yang aku ambil ini tidak jernih dan kau selalu memberikan saran mengenai apa yang seharusnya dipilih.

Kau pun seorang perangkai kata yang hebat dan handal, diam-diam aku pun pengunjung setia blogmu hehehehe. Oiya, maaf ya bantuan dariku dulu tidak menghasilkan apa-apa, draft novelmu saat itu tidak berhasil masuk penerbit, rasanya bantuanku malah kurang membantumu ya hehehe tapi dari situ aku belajar banyak bahwa ternyata jadi editor itu butuh kesabaran yang ekstra, tidak boleh asal-asalan, revisi sana revisi sini, baca ini baca itu, ya maklumlah aku pemula dan lebih tepatnya aku awam tidak tahu apa-apa tentang menulis seperti itu. Dibandingkan denganmu, tulisanku tidak ada apa-apanya, tulisan-tulisanmu adalah rangkaian kata-kata yang indah yang patut mampir di ribuan pasang mata. Semoga setelah perjuanganmu kemarin-kemarin, naskahmu yang sekarang lolos ya ke penerbit. Harus lolos, tetap optimis dan jangan pesimis. Semangat!!

Oiya, terimakasih banyak ya buat semua yang udah teteh kasih sama aku. Kayaknya aku sering banget ngerepotin ya, tapi akunya belum bisa bales apa-apa. Malah teteh yang ngasih terus tapi akunya engga, makasih banyak sebanyak-banyaknya untuk semua yang udah teteh kasih :--)

Untuk teteh yang suka sekali berkunjung ke toko buku dan membeli banyak sekali buku setiap pergi ke toko buku, aku suka ngobrol-ngobrol sama teteh sambil haha-hihi cekikikan dan gosip tentang si ini dan si itu :))
Gosipin orang-orang aneh yang suka bikin masalah sama kita, yang lebay-lebay itu loh yang dulu sering ngisengin kita dan doi tetiba hilang lalu datang untuk minta maaf, eh ini udah berlalu ternyata datang lagi yang lebay gantinya yang bikin twit nyindir teteh itu loh hihihi sebel :))
Udah gitu kita suka ngobrolin tentang novel-novel baru yang ada di toko buku, teteh sih pasti udah kelar baca semuanya orang sekali beli aja borong banyak nanti-nanti beli aja sekalian ama toko nya hahaha bercanda deh x))

Hooo iya jangan bosen juga denger cerita aku tentang mantanku, gebetan, kecengan dan apapun itu namanya hahahahaha kalo aku mau cerita, teteh pasti nanya "pria mana yang menyakiti hatimu?" hihihi ya curhatanku padamu sih nggak jauh dari pria-pria yang selalu bermain di kepalaku, si mantan dan si kecengan yang selalu teteh ceng-cengin.... emm iya si kaka berambut keriting itu. Udah hatam kali ya teteh tahu cerita mereka semua kaya gimana, tapi soal mantanku itu.... kami berdua sudah berkomitmen untuk tidak bertemu lagi kecuali ada hal penting yang mengharuskan kita bertemu, sebenarnya memang aku yang minta karena aku sudah lelah seperti ini dengan dia. Tahu sendiri lah dia seenaknya terus padaku, dia inginnya bahagia dengan pacar barunya tapi aku seolah tak boleh pergi darinya. Hih! Padahal kan aku juga ingin bahagia dan terlepas dari zona nyamanku ini tapi dia nya mengikat aku, tapi semoga kali ini kita benar-benar akan berbahagia masing-masing ya sekalipun itu rasanya masih berat bagiku, kau tahu sendiri aku masih sedikit sulit untuk move on..... hmmm terlalu banyak keragu-raguan dalam dada ini. Ah sudahlah tak ada habisnya membicarakan tentang dia.

Terakhir kau bertanya bagaimana aku dengan si kecenganku itu ya, kau bertanya apakah aku masih berkomunikasi baik dengannya atau tidak. Ah ini bukan intensitasku untuk mengatakan semuanya baik-baik saja atau tidak, aku tidak bisa mengatakan bahwa aku dengannya masih berkomunikasi dengan baik karena belum tentu dia memiliki pandangan yang sama denganku. Sejauh ini ya memang kami tidak bermusuhan atau apapun itu, apalagi sampai unfollow twitter itu tidak terjadi.... ya hanya saja sejak kejadian itu, ya aku malu pada diriku sendiri jika aku masih sering nimbrung-nimbrung di statusnya seperti dulu, kan sekarang dia sudah tahu apa alasanku melakukan itu.... ya karena aku menyukainya. Ah mengapa pada akhirnya kejujuran menciptakan celah dan ruang? Apakah kejujuran di ciptakan salah satunya adalah untuk membuat kita menyesal di suatu hari? Katamu ini tidak apa-apa, dengan jujur akhirnya aku tidak harus diliputi rasa penasaran lagi, tak perlu lagi menerka-nerka dan bertanya tanya. Hanya aku selalu berpikir jika kejujuran menciptakan celah seperti ini, apakah karena ini terjadi pada orang yang salah atau waktu yang salah? Ah aku bingung, aku sebal harus terus-menerus bertanya-tanya seperti ini. Iya sih aku lega karena sudah jujur dan setidaknya dia tahu perasaanku tapi jika pada akhirnya dia mengacuhkanku, kan aku sedih gitu.. Huhuhu. Tetep aja ngebet pengennya dia, dia baik banget dan orangnya asik di ajak ngobrol. Ah mungkin semua yang terjadi diantara kita dan semua yang aku anggap belum sebanding dengan apa yang dia rasa, mungkin ini tandanya waktunya yang kurang tepat. Teteh selalu bilang sama aku "Tenang, Dek. Kamu ini masih muda, jalanmu masih panjang" iya benar hanya saja aku sedikit trauma untuk patah hati berkali-kali...

Dan tentang dirimu yang terkadang mengingat mantanmu, katamu pula bahwa kenangan itu tak bisa untuk dilupakan... dia memiliki tempat tersendiri di kepala kita, jadi ya sekeras apapun usaha kita untuk melupakan kenangan di masa lalu, itu tak berguna kan? Dirimu yang kadang rindu dengan masa lalumu, ingatlah bahwa itu takkan pernah kembali lagi untukmu.. aku tahu dengan jelas bagaimana rasanya merindukan banyak hal di masa lalu yang tak pernah akan bisa kembali, tapi masa lalu itu mempunyai peran dan tempatnya sendiri jadi biarkanlah semuanya berjalan begitu saja..


Ah kepanjangan ya suratnya? Baiklah mungkin aku sudahi dulu suratku untukmu ini. Sekali lagi, terimakasih banyak untuk semuanya. Hmmm semoga kau cepat dipertemukan dengan jodoh yang sesuai dengan keinginan mamamu itu ya, yang mirip Dimas Anggara atau Rio Dewanto ya -_- semoga mamamu juga lekas sembuh ya, jangan lupa rawat dan jaga dia dengan baik dan jadilah anak yang berbakti. Dan yang terakhir semoga naskahmu lolos dan lekas dibukukan supaya tinggal duduk manis aja di rumah kalo tahu bukunya terpampang di toko buku.

Sekian dulu ya surat dariku, terimakasih banyak dan love you teteh cantikk <3 p="">


Oleh @maharanifilen
Diambil dari http://penenunkata.blogspot.com/2013/02/dear-odetrahma.html?utm_medium=twitter&utm_source=twitterfeed

Untukmu (lagi)


Selamat pagi untukmu. Entah kenapa tiap kali menulis surat untukmu hanya kelabu yang mewarnai langit di luar jendela kamarku. Seakan semesta turut sendu bersamaku.
Kadang aku ingin kembali ke 15 tahun yang lalu. Saat kita masih sama-sama lepas dalam canda. Saat kau nggak malu bermain dengan anak perempuan. Walau aku tau betul, kakakmu tak suka dengan hal ini. Walau kadang kau menendang kakiku karena kesal. Rasa sakit itu, nggak ada apa-apanya sama bahagia yang aku rasain.
Kadang aku ingin kembali ke 12 tahun yang lalu. Saat hubungan kita mulai berjarak. Saat kau mulai serius menyukai perempuan lain. Meskipun begitu, saat itu kau masih sempat main kerumahku. Kau bahkan sempat numpang mandi. Apa kau ingat?
Kadang aku ingin kembali ke 9 tahun yang lalu. Ah, bukan kadang. Tapi ingiiiiiiin sekali. Aku ingin mengulang saat aku mengejarmu di perjalanan pulang hanya untuk memberimu miniatur gitar jelek yang mengeluarkan melodi tiap kali senarnya dipetik. Ya, aku terpaksa mengejarmu karena aku malu jika harus memberikannya di sekolah. Aku juga ingin kembali ke saat kau memberiku boneka beruang yang memeluk figura berbentuk hati. Atau ke saat kau memberiku safety box dengan boneka kelinci sebagai balasan dari mainan yang ku beri. Tapi nggak, kalau aku bisa.. yang paling ku inginkan adalah menghapus kebodohanku yang sekarang cuma menyisakan kecanggungan diantara kita. Maaf ya, rasa sukaku terhadapmu benar-benar membuatku gila.
Ya, ku rasa cerita tentang kita memang berakhir pada tahun itu. Kadang aku berharap rasaku terhadapmu pun bisa berhenti disitu. Di 9 tahun yang lalu. Tapi ternyata, rasa itu masih saja ada sementara cerita tentang kamu sudah berakhir lama sekali.

p.s. kau tau? kado ulang tahun yang kau beri 11 dan 9 tahun lalu masih ada dikamarku. Begitupun dengan balasan kado valentine yang kau beri untukku.
p.p.s. tak pernah kah sekalipun aku melintas dipikiranmu?



Oleh @nrsfrn
Diambil dari http://ilrow.blogspot.com/2013/02/untukmu-lagi.html

Perempuan Muda yang Menyimpan Pesona dalam Matanya


Untukmu,
Perempuan muda yang menyimpan pesona dalam mata,

Hari ini aku mengingatmu setelah sekian lama, mungkin aku melupakan. Aku melupakanmu bukan tanpa alasan. Aku lupa sebab tak ada lagi yang mengingatkan, termasuk oleh ingatanku sendiri. Karena itu, maafkan aku telah melupakan untuk beberapa waktu. Kini, saat aku mengingatmu, tolong jangan pernah lupa bahwa kamu telah membuatku terpesona. Bahkan, jauh sebelum aku mengenal arti kata cinta.

Untukmu,
Perempuan yang menyimpan pesona dalam mata,

Meskipun begitu, tidak serta merta aku melupakanmu begitu saja. Aku masih ingat betul wajahmu yang menurutku tanpa dosa. Matamu yang bulat bercahaya adalah alasan utama aku terpesona lalu jatuh cinta. Alasan lainnya yaitu pembawaanmu yang selalu ceria membuat hidupku lebih berwarna. Meskipun terkadang kamu membuatku geregetan karena kamu lambat merespon kode yang diberikan, tapi bagiku kamu adalah pahlawan hatiku. Tiada hari tanpa memikirkan kehadiranmu kembali setiap hari di depan mataku. Mungkin waktu itu aku mengalami yang disebut cinta monyet — kamu.

Untukmu,
Perempuan muda yang menyimpan pesona dalam mata,

Aku ingat betul saat mata bulatmu tiba-tiba hadir dalam area penglihatanku, seketika hatiku berbunga-bunga. Ada debar yang tak terkatakan. Ada getar yang enggan diselesaikan. Tapi, apalah aku. Aku hanya anak kecil yang tak tahu apa-apa — sebenarnya. Meskipun dalam hati kecilku berkata cinta. Iya… Cinta. Cinta yang tumbuh dari adu tatap setiap hari. Cinta yang mekar dari warna-warni salah satu sisi hati yang membutuhkan hiburan.

Untukmu,
Perempuan muda yang menyimpan pesona dalam mata,

Aku tak yakin kamu membaca suratku ini. Sebab aku tak tahu keberadaanmu saat ini. Setelah sekian tahun berpisah, aku tak lagi menemukan binar mata yang memesona itu. Tapi, jangan khawatir dalam ingatanku yang paling dalam, kamu telah menjelma prasasti takkan terlupakan. Ada harapan timbul, suatu saat aku akan menemuimu lagi. Di suatu masa yang pasti, di tempat yang jauh lebih indah agar aku bisa menatap matamu berlama-lama.

Untukmu,
Perempuan muda yang menyimpan pesona dalam mata,

Meskipun aku tak tahu lagi keberadaanmu saat ini, aku yakin kamu tetaplah seorang perempuan muda dengan onde-onde di kepala. Aku juga yakin, kamu tetaplah seorang perempuan muda yang menyimpan pesona dalam matanya. Bagaimanapun keadaanmu sekarang, aku yakin kamu bahagia dalam hidupmu yang berwarna bersama pangeran pilihan hatimu. Semoga kamu berbahagia selamanya, Usagi Tsukino a.k.a Sailormoon. Salam sayang untuk pangeranmu, Tuxedo Bertopeng ya.

Dariku,
Pemuja perempuan muda yang menyimpan pesona dalam matanya,

@momo_DM




Oleh @momo_DM
Diambil dari http://bianglalakata.wordpress.com/2013/02/04/30harimenulissuratcinta-23-perempuan-muda-yang-menyimpan-pesona-dalam-matanya/

Teruntukmu, Jelaga Adisurya.


Hai, Jelaga...
Aku selalu memperhatikanmu dari sudut ini. Aku selalu membayangkan bagaimana rasanya duduk disampingmu, menyesap secangkir kopi hangat dan menyaksikan pertunjukan akbar Tuhan. Matahari terbenam.

Jelaga...
Aku selalu memperhatikanmu menulis beberapa lembar puisi di sini. Saat matahari di telan lautan, aku menikmati cahaya jingganya menyapu wajahmu. Kenapa bukan aku? Kenapa bukan aku yang ada di hatimu, Jelaga?


Jelaga...
Beberapa waktu terakhir ini aku tak lagi melihatmu di sini. Sibuk apa kau lelakiku? Apakah wanita yang kau bawa kemarin itu kekasih barumu? Aku cemburu.


Jelaga...
Kemarin wanita itu mencarimu. Ia menangis. Membisikkan rindunya padamu diantara isak tangisnya. Aku pun basah oleh tetesan airmatanya. Tapi, kenapa pria yang memeluknya bukan kamu, Jelaga? Ke mana pergimu? Kembalilah...


Ah... Jelaga,
Segeralah kembali ke pantai ini.
Aku akan setia menemanimu di sini walau harus diterjang ombak setiap hari. Aku akan menantimu di sini Jelaga. Kita akan menyaksikan pertunjukan akbar Tuhan bersama-sama lagi.


Tertanda,
Pantai Yang Selalu Kau Tuju.


Oleh @OkkyYolanda
Diambil dari http://okkyyolanda.blogspot.com/2013/02/teruntukmu-jelaga-adisurya.html?spref=tw

Teru Teru Bozu


hai teru teru bozu, si boneka hantu!
banyak yang tak mengenalimu. mereka pun kelihatan bingung mengapa aku memanggilmu boneka hantu. sepertinya kau harus lebih memodifikasi wujudmu agar tak menakutkan.

teru teru bozu.
apa artinya pandangan mereka tentangmu. walau dikata seperti anak ingusan, toh aku tak melanggar aturan. bukankah mempercayai tiap-tiap hal itu hak meski tanpa alasan?
dimulai dari ketertarikanku mendengar kisah, ditambah pada rasa ketidaknyamanan pada hujan pemberi resah. aku percaya ajaibmu tanpa sangsi. karena aku tahu pada awalnya semua dimulai dari ambisi.

mendung pertama.
petir mulai mengeluarkan gemuruh. resahku kian detik terus saja tumbuh.
kubiarkan kau bergelantungan. pikirku, benar atau tidak belakangan. menghitung tiap-tiap detik dalam hati. harapku semakin besar agar kau memberi arti.
satu..dua..tiga.. sampai sepanjang hari itu tak kudapati ada rintik yang membawa basah.

mendung kedua,
kilat menyambar-nyambar bertanda dia terhebat. gemuruhnya menyusul tak mau kalah hebat.
keyakinanku untuk menggantungmu dibalkon. semoga perkataan orang diluar tentangmu hanya bualan. aku menaruh harapan.
kuhitung lagi detik per detik.
tik…tik..tik…
itu bukan bunyi detik yang ku hitung, itu suara hujan yang menghantam atap kamarku.
bukan teru teru bozu yang salah, bantahku dalam hati.

kupandangi teru teru bozu yang basah diluar. mungkin disana dia gemetar. tapi takutku akan kilat lebih tinggi dari rasa ibaku. jika hujan reda akan kumandikan kau, batinku.
walau apapun omong-omong yang tak tertelusuri, biarlah mereka sendiri yang menyadari.

—aku yang sedang mencari-cari pawang hujan.




Oleh @omaaaaaaa
Diambil dari http://omaafranita.tumblr.com/post/42284423828/teru-teru-bozu

Hey Cat!


Hai kucing biru menggemaskan,

Kapan aku bisa menemuimu? Kelihatannya kamu baik, selalu membantu Nobita dengan alat-alat yang ada di Kantong Ajaib milikmu. Meski kadang Nobita sendiri yang mengacaukannya, lalu kamu ikut menanggung akibatnya. Emm, bisakah aku meminjam beberapa alatmu? Tidak, tidak perlu semuanya, hanya beberapa.

Seandainya aku bisa memiliki kucing sepertimu, ah mungkin aku bisa berkeliling dunia dengan Baling-Baling Bambu milikmu. Jangan heran mengapa aku memilih itu, alam terlalu indah untuk dilewatkan. Sering kali saat aku berpergian menggunakan pesawat, aku sangat menikmati keindahan yang kulihat dibawahku. Dan jika aku memiliki baling-baling bambu, aku bisa kapan saja menikmati keindahan itu bukan?

Lalu, Pintu Kemana Saja. Mungkin akan lebih mudah jika aku meminjam Pintu Kemana Saja milikmu, saat aku sedang merindukan seseorang, aku tak perlu lagi bingung dengan membuka laptop milikku lalu berselancar di internet dan mencari tiket atau penginapan. Dan ada beberapa tempat di dunia yang sangat ingin aku kunjungi.

Ah, ada satu lagi. Selimut Waktu, sepertinya aku membutuhkannya untuk membuat hatiku yang tergores kembali seperti semula. Bisa? Kalau tak bisa, tak mengapa. Aku tidak jadi meminjamnya, aku rasa aku tak terlalu membutuhkannya. Selain untuk memperbaiki hatiku yang terlihat banyak goresan.

Emm.. Aku rasa itu saja alat-alatmu yang ingin kupinjam. Tenang, aku tak akan melibatkanmu dengan resiko-resikonya. Terima kasih sebelumnya.



~ dari seorang yang ingin jadi temanmu.

PS: Sampaikan pada Nobita “BELAJARLAH”.

Oleh @mazni_
Diambil http://dmazni.wordpress.com/2013/02/05/hey-cat/

Untuk Patrick, Bukan Kamu!


Patrick, maukah kamu mengajarkanku untuk sabar dan setia?
Aku memang baru mengenalmu. Dan setahuku, kamu adalah sahabat paling setia untuk Spongebob, dan kamu tidak punya sahabat lain selain dia. Padahal Spongebob punya banyak sahabat, sering meninggalkanmu di rumah sendirian, menunggunya pulang.
Aku ingin sesabar dan sesetia itu.
Kata orang, kamu sabar karena kamu bodoh. Kamu tidak tahu apa-apa, dan itu juga yang menjadi alasan kamu selalu bahagia.
Menurutku tidak, aku tahu kamu tidak sebodoh itu. Sampai detik ini, aku percaya bahwa kamu bukan tidak tahu apa-apa, melainkan kamu tidak pernah peduli dengan apa yang kamu tahu. Itu salah satu kunci bahagia.
Sekarang, aku sedang belajar untuk menjadi sepertimu. Bersabar menunggu seseorang pulang dan akan tetap selalu setia. Meskipun di luar sana orang itu sedang bersenang-senang dengan orang lain. Sama seperti apa yang dilakukan Spongebob.
Mungkin suatu saat kita bisa menghabiskan waktu bersama untuk menunggu mereka pulang.

Spongebob: "What do you usually do when I'm gone?"
Patrick: "Wait for you to come back."


Oleh @meyrzashrie
Diambil dari http://meyrzashrie.blogspot.com/2013/02/untuk-patrick-bukan-kamu.html

Surat #DuaHati @gelaph dan @Dear_Connie

Hih!

Neverland, 5 Februari 2013

Tante Ravenna,

Ini aku Wendy. Just in case Tante gak inget sama aku, mungkin foto ini bisa membantu.





Iya, itu foto sewaktu aku dan Peter sedang nge-date di Hutan Lebat Banget Bin Rimbun Sekali di Neverland. Waktu itu ia menggenggam erat tanganku dan tak lama kemudian kami berciuman. Ia bahkan bilang bahwa ia menyayangiku.

Jadi, please deh Tante. Jangan ganggu Peter. Ia milikku.

Tante tuh sadar umur gak sih? Tante tuh udah tua. Pake gigi palsu, pake rambut palsu, tulang osteporosis, tapi kok masih aja gatel sama abege. Emangnya gak ada om-om yang bisa digatelin ya? Minta digaruk buldozer banget sih. Hih! 

Si Raffles juga curhat ke aku, katanya ia di-PHP-in sama Tante. Gara-gara Tante ngebatalin pergi ke Hong Kong sama dia dan malah jadian sama Peter. Sok hot mama banget deh, ngegatelin banyak brondong. Sok-sok banyak yang naksir. Asal tau aja ya Tante, hot mama mah mana ada yang osteoporosis. Hih!

Udah gitu, Tante sok-sok ngejelekin Snow White di depan Peter. Bilang Snow mau ngeracunin Tante-lah, apalah. Seluruh dunia juga tahu, Tante. Yang jahat itu Tante, ibu tirinya, bukannya Snow White.

Trus Snow White bilang, Tante juga pernah ngadu ke Peter tentang ada orang yang nyuruh Peter jauhin Tante. Seolah-olah ada orang yang gak setuju Peter deket-deket sama Tante. Yang sebenarnya maksudnya aku dan Tinker Bell yang gak setuju kalo Peter deket-deket Tante.
Bok. Dibikin-bikin banget sih. Kita gak pernah ya nyuruh Peter jauhin Tante. Gak pernah! Ngapain juga kan. Hih!

Aku tahu sih maksudnya memfitnah kayak gitu. Pasti biar Peter bilang “Aku gak akan ngejauhin kamu kok walaupun orang-orang terdekat nyuruh aku ngejauhin kamu.”

Gitu kan? Gitu kan? Trik lama itu Tante. Trik lama.

Ups, aku baru nyadar. Tante kan udah tante-tante ya. Pantes aja sih pakenya trik lama kayak gitu. Gak mau download trik baru di virtual market, Tante? Hih!

Tante juga sok-sok baik banget sama Peter. Sok-sok mau masakin makanan kesukaan Peter. Sok-sok mau bikinin kue bintang sama jus buah delima. Padahal Tante pasti nyuruh koki istana yang nyiapin. Iya kan? Iya kan? Ketaker banget.

Tante juga gak pernah baik sama teman-teman Peter. Gak pernah mau coba kenal sama lingkungan sekitar Peter. Coba, mana pernah aku atau Tinker Bell diundang ke istana? Atau papa mama aku yang udah nganggep Peter kayak anaknya sendiri? Mana pernah! Memang cuma ada maunya sama Peter sih ya. Keliatan banget. Pffft.

Jadi ya Tante, jauhi Peter. Kalau Tante tidak mau, aku gak segan-segan untuk bertindak keras.

Aku gak main-main ya Tante.

Aku gak main-main.

Wendy.

pic from fanpop.com





Oleh @gelaph untuk @Dear_Connie
Diambil dari gelaph.tumblr.com 


---


Surat balasan @Dear_Connie untuk @gelaph





Peter sayang,

Semalam Mama Ravenna bilang sama aku bahwa kalian jadian. Itu beneran apa cuma khayalannya aja sih?

Kalo bener, dia nggak tau diri dan kamu sakit jiwa.

Dan, iya. Aku sakit hati. Banget. Kamu selama ini udah banyak ngasih harapan ke aku. Baik-baikin aku. Selalu bikin aku merasa istimewa. Dan aku sampe pernah jambak-jambakan sama Wendy gara-gara kamu.

Saingan sama Wendy sih ya udahlah ya. Masih wajar. Lha ini masak malah kamu jadiannya sama Mama aku??!!!

Kamu belum gila kan, Peter Pan?

Aku rasa sih kamu pasti didukunin sama Mama Ravenna. Dia memang jago banget ilmu peletnya, secara bergaulnya sama Kayang Sari yang jadi isteri mudanya Pak Bengbeng Tits itu. Kamu mau lepas kan dari ilmu peletnya Mama aku?

Ini aku kirimi kamu pohon kelor. Rawat baik-baik. Petik daunnya, terus airnya diseduh buat diminum. Sisanya buat keramas, biar pikiran kamu lepas dari ilmu sihirnya Mama.

Konon kabarnya, daun kelor ini asalnya dari kolor Pangeran Kodok yang didukunin sama laki-laki buaya. Entah apa hubungannya, aku nggak ngerti. Tapi si Pangeran Kodok itu jadi lepas dari pengaruh sihir setelah ngelepas kolornya sendiri, terus direbus dan airnya diminum. Jadi kalo kamu nggak mau minum air daun kelor ya kamu rebus kolor kamu sendiri aja. Nah, pas kamu nggak pake kolor itu, tolong fotonya dikirim ke aku ya. Aku kan belum pernah liat kamu tanpa kolor…

Kamu nggak bisa balas cinta aku nggak apa-apa, Peter. Aku udah ikhlas, tapi tolong jangan pacaran sama Mama aku.


Snow White



Diambil dari poeticonnie.tumblr.com 

Surat #DuaHati @acturindra dan @meyDM

Telaga Sunyi 

Dear Mey,

Matahari merangkak naik dan perlahan menyembul dari balik atap rumah di depanku. Cahayanya menulusup melalui kisi-kisi jendela kamarku, menyenyuh kulit tanganku yang tengah menggenggam pena menuliskan barisan kalimat-kalimat untukmu di sana.

Pagi, ia tak perlu berjanji pada Bumi dan seisinya untuk kembali, karena takdirnya memang untuk memeluk Bumi, dan mengirimkan pesan-pesan yang ditinggalkan malam pada dedaunan dalam tetes-tetes embun. Pagi akan selalu datang kembali, hingga senja jingga menyemputnya, dan gemulai malam mengganti tugasnya menemani Bumi, mengarungi sepi.

Mey, sesuatu yang telah ditakdirkan bersama rasa-rasanya memang tak perlu memberikan janji, ataupun terikat janji. Ia pasti akan kembali. Lalu kita akan mulai berpikir, bagaiman kita dapat mengetahui aku-kamu adalah sebuah takdir? Ya, kita harus menjalaninya setapak demi setapak, sehasta demi sehasta, dan sejengkal demi sejengkal. Tak usah berlari, sebab setahuku cinta akan datang tepat waktu.

Mey, bagaimana dengan ulat-ulat yang kuletakkan di tubuhmu, sudahkah ia berubah menjadi kepompong? Atau justru kini telah menjadi kupu-kupu yang senang hinggap di perutmu? Rawatlah, Mey, rawat kupu-kupu bersayap rapuh itu.

Matahari sudah kian meninggi dan telah membuat bayang-bayang yang menutupi aksara-aksaraku semakin panjang. Mey, biarkan aku berjalan menujumu pelan-pelan saja. Seperti pagi yang beranjak pergi, atau seperti ulat yang menjelma jadi kupu-kupu bersayap rapuh.

Indra.




Oleh @acturindra untuk @meyDM



---

 Surat balasan @meyDM untuk @acturindra

Buka Bungkusnya 

Dear Indra,

Surat ini tak berisi kata-kata manis seperti yang kautulis kemarin. Kadang, kalimat-kalimat indah dicukupkan Tuhan untuk dinikmati saja, atau aku yang tak mampu membalasnya. Entahlah…
Surat ini teramat singkat, sesingkat usia manusia di dunia. Sengaja tak kuperpanjang, agar hari ini kau tak melulu membaca duka.

Surat ini berisi hadiah, 1 lagu pengantar tidur, terbungkus kertas kado warna apapun yang kausuka. Bayangkan saja dalam kepalamu, perlahan bungkusnya kaubuka, lalu nada-nada berlompatan merimbunkan hutan batinmu. Nikmati hadiahku setiap malam sebelum pejam. Semoga mimpimu indah selalu. Semoga pagimu hangat selalu.

(Mey)
N.B. Ini hadiahmu!



Diambil dari meydianmey.wordpress.com 

Comment Allez-Vous?


Hai kamu, @arifnoto

Comment allez-vous? 
Kaget ya? Sama.. Aku juga kaget tetiba menuliskan surat ini lagi. Untukmu. Mungkin karena hari ini ya? Ya, ini kan tanggal 6 di Bulan Februari. Kamu ingat tidak? Ini kan #PramsDay 

Bagaimana? Apa kamu sudah menuliskan sesuatu tentang seorang penting yang penulis legendaris kesayanganmu itu? 

Kamu sedang sibuk melahap buku apa saat ini? Lama ya kita tak saling bercerita tentang itu. Tapiii… Jangan kamu tanya tentang buku yang saat ini aku baca yaaa… Pasti nanti aku berikan jawaban berupa alasan. Belakangan aku membaca banyak buku yang sebelum-sebelumnya jaraaang dan bahkan belum pernah aku baca genre-nya..  bagaimana pun tetaplah cukup membuatku tertawa-tawa Sesungguhnya aku sedang rindu membaca buku milik idolaku… Iyaa.. Abang Radit..  Tapi tak jua aku dapati sampai saat ini karya terbarunya. Oh iya, bagaimana dengan Amba? Sudah khatam? Hmm aku rasa sudah… Ah, aku? Belum menyanggupi menamatkannya dengan cepat. Bukankah kamu tahu, i need a long time to read..  Entah kapan kemampuan membacaku bisa mengejar levelmu.. Biar saja lah.. Aku tak ingin ambil pusing.

Apa kabar juga dengan rak bukumu? Tak punya keinginan lagi untuk meminjamkan sepeser dua peser cerita penting lagi padaku. Khawatir ya… Khawatir rusak semua olehku? 

Tak apalah, aku memilih mengunjungi rumah aksaramu saja. Mmm sepertinya ada yang baru ya… Postingan yang…. Menyenangkan, bagus, unik, dan… Like it…  Berceritalah dengan cara mana saja yang kamu suka. Setiap perjalananmu itu memiliki hak untuk memenuhi ruang keabadian. Ukirlah sejarahmu dengan segala yang kamu suka, membiarkan waktu tetap mengeja namamu. Membacakan kisahmu dengan lantang. Membagikannya kepada semesta dengan penuh kesenangan.

Kalau boleh aku katakan, video itu boleh lebih dipanjangkan? Ah, itu hanya inginku. Tak menjadi gugatan atas karyamu. Akhirnya, sesuatu yang tersimpan itu kini kamu ijinkan juga mengecup udara. Semoga mereka yang turut menikmatinya juga memiliki rasa seperti ketika aku melihatnya, suka!

Oh iya, tak ada cerita tentang sepak bola dalam kaleidoskop itu? Ah, aku tetiba mengingatnya karena entah kenapa aku malah ingin melihat secara langsung aksi lapangan hijaumu itu..  Undang aku ya suatu waktu nanti 

Baiklah, semoga surat ini benar sampai padamu. Benar semesta mendukung menyampaikan ceritaku untukmu. Lalu kapan kita kembali bertemu? Kalau tak salah ingat, ada cerita yang ingin kamu ceritakan saja ketika kita bertemu mata? Ah, jangan pura-pura lupa yaaa ini aku menagihnya  

Sudah..sudah.. Ceritaku jadi kemana-mana. Terima kasih yaa sudah memberikan kesempatan cerita ini terbaca olehmu. Maaf jika kemudian ada sesuatu yang tak berkenan di hatimu. Aku hanya sedang ingin bercerita, kepadamu. Itu saja.

Sampai jumpa suatu waktu, kamu.
Merci bien

Aku,
yang selalu menyukai senja


Oleh @wulanparker
Diambil dari http://lunastory.wordpress.com/

Surat yang Seharusnya Terkirim Kemarin…


Dear, Rayhan…

Apa kabar? Apa kau masih suka melihat rembulan, Ray? Apakah kau masih menginspirasi banyak orang dengan kisah hidupmu? Kuharap begitu. Kuharap kau masih belum lelah membuat kami sadar bahwa hidup sejatinya hanya memiliki satu rumus: semua urusan adalah sederhana. Bukan begitu?

Ray, apa kau tahu kapan pertama kalinya aku mengenalmu? 05 Februari 2011. Waktu itu tanteku mengajakku ke toku buku dan menyuruhku memilih satu novel untuk dibeli. Pilihanku saat itu langsung tertuju padamu, Ray! Dan sungguh merupakan kebetulan juga … hari ini, 05 Februari 2013 aku menuliskan sebuah surat untukmu. Surat yang mereka bilang merupakan surat cinta.

Kau adalah orang yang beruntung, Ray. Amat beruntung. Kenapa aku lancang sekali menyebutmu begitu? Karena kau mendapat kesempatan hebat itu, kau mendapat kesempatan untuk mengetahui lima jawaban atas lima pertanyaan terbesarmu dalam hidup. Lima pertanyaan yang selama kauhidup selalu menghantui langkahmu dan akan dijawab oleh seseorang dengan raut wajah arif dan menyenangkan.

Apa pertanyaan pertamamu? Kenapa kau harus menghabiskan masa kanak-kanakmu di panti asuhan menyebalkan itu, bukan? Kenapa kau harus melalui masa kanak-kanak yang seharusnya menyenangkan justru di tempat paling kaubenci sepanjang hidupmu.
Pertanyaan keduamu? Apakah hidup ini adil? Benar, kan?

Dan inilah pertanyaan ketigamu, bukan …? Kenapa langit tega sekali mengambil istrimu? Kenapa takdir menyakitkan itu harus terjadi?

…ternyata setelah sejauh ini semuanya tetap terasa kosong, hampa. Ternyata semua yang kau miliki tidak pernah memberikan kebahagiaan seperti yang pernah kau dapatkan bersama istrimu, padahal kau memiliki segalanya, memiliki banyak. Begitu kan pertanyaan keempatmu?

Dan pertanyaan terakhirmu … kenapa kau haris sakit berkepanjangan? Kenapa takdir sakit itu mengungkungmu di usiamu yang tidak lagi muda …

Dan kau tahu, Ray? Apa KAU TAHU? Saat mengetahui kelima jawaban itu pun aku ikut menangis. Hatiku melebur. Semua penjelasan itu… semua kisah-kisah itu seakan menampar hidupku, Ray! Betapa piciknya kehidupanku selama ini. Diar, Natan, Ilham, Bang Ape, Pele, istrimu (si gigi kelinci), Rinai, semuanya menamparku dengan pemahaman hidup mereka, Ray. S e m u a n y a. bagaimanalah aku tidak akan menangis saat mengetahui hidupmu. 

Bagaimanalah…

Bahkan mungkin rasanya aku lebih picik dalam memandang kehidupan ini daripada engkau. Aku sungguh jauh lebih picik daripada kau. Terima kasih, Ray. Terima kasih untuk semua pemahaman itu. Terima kasih. Sungguh terima kasih. Kau mengajarkanku banyak. Kau memberiku banyak melalui kisah hidupmu. Aku sungguh beruntung bisa mengenal Diar, Natan, Istrimu, Ilham, Bang Ape, Pele, dan semua orang hebat itu lewat hidupmu. Aku sungguh beruntung. Sekali lagi terima aksih, Ray. Dan … maukah kau sampaikan terima kasih dariku untuk seseorang yang dengan sangat apik menuangkan hidupmu dalam buku Rembulan Tenggelam di Wajahmu itu? Maukah kau? Iya… siapa lagi kalau bukan untuk Tere Liye. Tolong sampaikan terima kasihku pada beliau yang telah mencerahkan hidupku lewat tulisannya tentang engkau. 

Tertanda,

Aku-yang-masih-harus-belajar-banyak


Oleh @ulyauhirayra
Diambil dari http://ulyauhirayra.wordpress.com/

Madam Keadilan


Selamat Malam Madam

Malam ini indah bukan? Ah, maaf kita belum berkenalan. Aku tidak punya nama, tapi kau bisa memanggilku V. Sebenarnya aku sudah lama menjadi penggemarmu, bahkan semenjak aku kecil. Aku bertanya tentangmu pada ayahku. Aku menyukaimu karena kau hening dan dingin.

Tapi tolong Madam, jangan berfikir ketertarikanku hanya sebatas fisik, aku tau ku bukan gadis semacam itu. Sayangnya itu dulu, Madam. Sekarang aku punya wanita lain, perempuan jalang dengan ide yang tak terbeli.

Aku tidak menyukaimu lagi karena kau terlebih dahulu menyukai pria berseragam. Kau pasti terkejut karena aku tahu semua kebusukanmu.Aku pun telah berpaling darimu. Namanya Anarki, dia lebih banyak mengajariku dari pada kau, Madam. Dia mengajariku bahwa keadilan tidak ada artinya tanpa kebebasan.

Jadi selamat tinggal, madam. Aku letakkan hadiah 30 detik akhir hidupmu dibawah kakimu. Aku kembali pada Anarkiku tersayang.

- Vendetta -

Oleh @ulansabit
Diambil dari http://punyaulan.wordpress.com/

Untuk Impian


Untuk impianku,

mungkin tidak hanya aku saja yang senang bermimpi, untuk mimpi semua yang benar-benar mempunyai mimpi. Aku tahu, cerita tentang jungkir balik kehidupan. Aku tahu, cerita tentang impian yang terkadang hanya sekedar mimpi, yang sekedar hanya tersimpan di dalam memori. Aku tahu itu semua, tapi bisakah impianku akan aku nikmati suatu saat nanti? Bisakah kamu berkonspirasi kepadaku wahai impian?

Lemah? Iya, kalau dibilang aku lemah, tentu saja aku (sedikit) lemah. Karna impian itu sungguh tak pernah berujung bahkan aku tak tahu sampai seberapa jauh aku hanya bisa berangan-angan tentangmu, iya tentangmu impian. Mungkin saja, bahkan andaikata sebuah impian dapat berkata adakah kamu menerimaku sebagai partner sejatimu kelak? Ah tentu saja, tentu saja itu semua hanya khayalanku belaka karna pada kenyataannya kamu tak akan pernah berbicara. Kecuali hati, hati yang akan berbicara kepadaku, kemanakah passion itu aku dapat dan kemanakah impian itu akan terwujud.

Tuhan begitu tau aku impian, karna Dia yang menciptakan aku. Dan aku yakin, Dia akan membawaku ke tempatmu yang lebih baik. Ke tempat impian yang lain. Namun, meskipun demikian saat ini setidaknya aku akan berjuang agar bisa menggapaimu agar aku bisa "berpeluk mesra" denganmu. 

Untuk impian, aku tak begitu obsesi dengan apa yang aku utarakan kan? Itu hanya sekedar ungkapan bahwa aku benar-benar ingin memilikimu. Karna memang aku merasa yakin bahwa kamu adalah impian yang tepat untukku. Dan mudah-mudahan perjuanganku juga tidak hanya sebentar di sini. Karna apapun yang aku lakukan adalah perjuangan yang tidak sia-sia. Tidak ada perjuangan yang sia-sia, yang ada hanyalah kita menyia-nyiakan perjuangan itu. Semoga aku dapat bersentuh denganmu :')

~Vida Hasan~

Oleh @vidahasan
Diambil dari http://vidahasan.blogspot.com/

Sedikit Permintaan


Tuhan…

bolehkah aku merequest seperti apa calon jodohku kelak? boleh yah?

kalo boleh, aku pengen dia baik, perhatian, dan peduli terhadap orang-orang disekelilingku (aku tau ini sangat klasik, tapi ini hal yang penting bagiku).

gausah terlalu tampan, Tuhan. cukup punya senyum manis yang mampu meluluhkan hatiku. (bila aku sudah jatuh cinta, terkadang semuanya akan terlihat manis dimataku).

Dia ga perlu kaya, Tuhan. yang penting dia punya keinginan untuk maju dan mau berusaha membangun keluarga yang sejahtera denganku.

Dia juga harus tegas dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang diambil. cepat bertindak, bukan NATOMDO (No action talk only ngomong doang) dan sok tau. berani dengan mengakui kesalahannya, bukan laki-laki yang suka cari kambing hitam, lempar masalah kesana-sini, masalah kecil dibuat besar, ribet dan banyak aturan.

aku butuh sosok Imam yang mampu membimbingku, dan bisa kuandalkan disetiap keadaan, baik disaat aku susah, sedih, lagi kejepit ataupun lagi seneng…

Tuhan, aku mau laki-laki yang lembut tapi berwibawa, bertutur kata halus, rendah diri, ga egois. bukan laki-laki kasar dan selalu mengancam bila keinginannya tidak terpenuhi.

emm… semoga dia bukan laki-laki yang super insecure tingkat tinggi ya Tuhan. sehingga aku ga bebas bergaul dengan teman-temanku. aku mau dia bisa mengerti siapa aku, apa hobiku, siapa teman-temanku. aku harap dia ga terlalu bersikap posesif didepan teman-temanku.. 

Tuhan, maaf bila permintaanku terlalu banyak dan muluk-muluk, hanya Engkau tempatku meminta, dan hanya Engkau yang tau apa yang terbaik untukku. Aamiin.

Terimakasih, Tuhan.

Oleh @@wenramni
Diambil dari http://wenwenii.tumblr.com/

Surat #DuaHati @godhfd dan @heyechi


Pesta Hati

Subject : Pesta Hati
From :     Narada Kanekaputra (narada.kanekaputra@gmail.com)
To :         Retna Anjani Nirmala (cupumanik_anjani@yahoo.com)
Date :     Tuesday, February 5, 2013 6:15 AM


Dear Anjani,

Tanggal 5. Di tanggal ini kita sepakat untuk menjalani komitmen bersama. Di tanggal ini adalah saat hati kita berdua jujur. Jujur untuk mengatakan perasaannya.

Entah hari apa waktu itu. Yang aku ingat saat itu kita setuju untuk satu sama lain memberikan hati kita, berjanji untuk saling menjaganya. Hari ini pun tanggal 5, hari dimana seharusnya aku sudah kembali ke Jakarta. Hari saat kita bertemu kembali untuk melihat kembali janji yang telah kita ikrarkan.

Selasa, 5 Februari. Aku di Amsterdam, kamu di Jakarta, kita berperang dengan jarak. Namun satu yang pasti, hati kita masih ada di tempat yang sama, masih dalam satu rasa yang padu. Jadi walau kita masih terpisah jarak, biarlah hati ini tetap bersorak merayakan hari jadinya dan larut dalam pesta bahagia. Mengangkat gelas, bersulang untuk kebersamaan.

Happy anniversary, Anjani.

Love,
Narada


P.S. : Pagi ini, sebelum kamu mulai kegiatanmu di Hastina, tolong lihat laci meja kerjamu. Ada sesuatu untukmu. Dan saat kamu menemukannya, kamu akan tahu dimana aku.


Oleh: @godhfd untuk @heyechi


---



Teman Jiwa

Subject :  Teman Jiwa
From :      Retna Anjani Nirmala (cupumanik_anjani@yahoo.com)
To :           Narada Kanekaputra (narada.kanekaputra@gmail.com)
Date :       Tuesday, February 5, 2013 23:46 PM


Dear Narada,

Terimakasih untuk kejutan manisnya hari ini. Aku sungguh tidak menyangka kalau aku akan menemukan kamu di Hastina hari ini. Karena aku berpikir kalau kamu masih di Amsterdam sampai hari ini. Tapi, kamu pasti bisa melihatnya dari wajahku ketika aku berlari keluar dari ruang kerja aku dan sudah ada kamu tepat didepan pintu.

Iya, Narada. Sungguh aku amat bahagia dengan adanya kamu.

Atas kehadiran-kehadiran kamu ketika aku dalam keadaan apapun, terutama saat aku tengah terpuruk dalam. Atas pemahaman kamu untuk pemikiran dan perasaan yang bahkan kadang tak aku sampaikan kepadamu.

Kamu telah membuat aku mampu mempertanyakan seperti apa rasanya harus melewati hari-hari jika itu tanpa kamu. Kamu pun telah membuat aku bisa merasakan kuatnya perasaan saling membutuhkan. Dan kamu telah melengkapi hidup aku.

Karenanya, kamu telah menjadi lebih daripada seorang teman hidup. Kamu adalah teman jiwa. Keyakinanku bahwa kamu adalah seorang teman jiwa hadir karena kamu yang telah mampu mendengar semua diamku tanpa perlu bertanya mengapa, dan kamu selalu ada ketika bebanku tak lagi mampu aku tanggung. Karena kamu turut merasakannya. Itulah mengapa kamu selalu mengerti.

Terimakasih, Sayang. Terimakasih untuk beratus-ratus hari ini, terutama untuk hari ini. Dan hari Selasa aku ini, telah sempurna olehmu.

Selamat tanggal 5, Narada!


Love,
Anjani


Surat balasan dari @heyechi untuk @godfhd
Diambil dari: http://flanelmerah.tumblr.com/


Surat #DuaHati @cusmak dan @winewiin


Maafkan


Today, rain washed down the city almost whole day. The rain that wiped away the drowsiness and dryness, left the land also the road wet. I love rain. But today i cudnt even enjoy it… i try to smell the scent. Scent that u told me in one of ur love letter…..”lady gaga perfume”….

Today is a bit hectic day for me… . :( i want to done all my task faster… i try to make it done and clear but failed…. my boss ask me and my friends to rearrange the task…. apologize me for this late love letter… :(

Saat ini aku sedang duduk sendiri… menulis surat untukmu dengan sedikit penyesalan…. aku harap aku bisa lebih mengatur waktuku dengan baik, sehingga aku bisa menjadi seorang yang tepat janji dan tepat waktu :(„,i have to try… :(

Di depanku ada segelas coklat panas… gelasnya penuh…  aku mengecapnya sedikit demi sedikit, seteguk demi seteguk… ingin sekali kuceritakan padamu betapa aku menyukai coklat panas ini….

Hari ini bukan hari yang terbilang “baik” bagiku… satu-satunya bagian yang membuat aku tersenyum adalah malam ini… Aku bertemu dengannya… seketika hilanglah rasa lelah dan penat dari pikiranku… Besok aku harus bertolak ke suatu daerah yang berjarak cukup jauh dari kota kelahiraanku. Malam ini, aku masih disini… tapi aku sudah merindukannya… tapi aku tak tahu apakah ia merindukanku juga…. Terkadang, di sela-sela hidupku yang datar ini, aku berfikir, apakah aku terlalu sibuk merindu sampai-sampai aku ragu dirindukan? Semoga ini hanya perasaanku saja…  ..

Bagaimana denganmu…. aku harap hari ini kamu mengalami kejadian-kejadian baik…. aku menunggu kabar baik darimu yaa…  Oh iya, apa kamu memaafkan aku karena keterlambatan suratku ini…?? Aku menunggu jawaban “ya” darimu…. #maksa… hihihihi….


= Anjani =


Oleh: @cusmak untuk @winewiin



---

Bukan Rayuan Gombal


Dear Anjani,



Aku sungguh mengerti betapa kesibukan telah memakan habis waktumu. Tak perlu kamu jelaskan, akupun sudah tahu mengapa. Tak perlu juga kamu meminta maaf, karena yang penting adalah surat dari kamu telah aku terima. Kemudian aku mengetahui bahwa kabar kamu baik-baik saja, itu sudah membuatku senang.

Begitu pula denganku, yang menulis surat ini ditengah malam. Didalam kesunyian, dingin, dan rasa kesepian. Namun untungnya ada musik yang menemaniku. Aku baru saja membeli album baru dari seorang penyanyi dari luar negri yang aku suka. Dan lagu-lagu dalam album tersebut selalu saja menemaniku hampir tiap waktu, mulai di kamar, sampai di dalam mobil saat perjalanan.

Minggu ini diawali dengan cukup baik, dan menyenangkan. Sehingga akupun menjalaninya dengan penuh semangat ceria. Hari ini saat sedang menunggu di ruang tunggu, ada seorang gadis muda, usianya kira-kira 20-an, berkerudung, berkulit putih, dan manis memuji aku, “Mas..wajah kamu halus sekali..”

Aku sungguh tidak tahu mengapa dia memuji aku seperti itu. Bahkan aku tidak tahu harus berkata apalagi untuk membalas perkataan gadis tersebut, sehingga aku hanya bisa tersenyum. Sebenarnya aku merasa senang jika dipuji, apalagi oleh gadis cantik seperti itu.

Hari ini aku akan sangat sibuk sekali, oleh karena itu aku mengirim surat ini di pagi hari. Bahkan sebelum suara Tabuh berbunyi, dan suara Ayam berkokok. Aku berpesan supaya kamu tidak lupa berdoa sebelum melakukan perjalanan jauh, dan tidak lupa agar memakai sunblock untuk melindungi kulit dari panasnya cuaca.



Jakarta, 6 Februari 2013,

StevanoVIP.


Surat balasan dari @winewiin untuk @cusmak
Diambil dari: http://stevanovip.tumblr.com/