15 January 2013

Hari Ke-426


Kepada perempuan penuh kasih, yang dengan hati penuh bersedia kupanggil Oma.

Apa kabar? Ini hari, tepat 1 tahun 2 bulan 1 hari sejak alam semesta memisahkan kita, lalu Oma kembali kembali ke pelukan Allah SWT. Bagaimana di sana? Menyenangkan, kah? Ah, andai aku bisa berucap harap dengan kerap, aku hanya ingin berharap, semoga Allah baik-baik menjaga Oma. Aamiin.

Oma, apa kabar Opa? Kutebak, Oma-Opa sudah kembali merengkuh bahagia bersama, setelah terpisah selama 49 tahun. Bersanding, bersebelahan dalam tempat tidur keabadian. Sudah saling berbagi peluk, pun warna-warni cerita selama kalian dipisahkan semesta. Apapun itu. Entah tentang anak-anakmu, kenakalan cucu-cucumu, pun keriuhan para cicitmu. Ah, semoga Oma sudi bercerita pada Opa, hal-hal tentang aku yang baik-baik saja. Bukan termasuk cerita tentang aku yang jarang mandi waktu ziarah ke makamnya. Semoga bukan itu...

Dear Oma, lewat surat ini, aku ingin bilang kalau aku menyesal. Iya, aku mungkin memang cucu yang bandel. Yang sering mengajak bermain layang-layang, kejar-kejaran, bahkan gobak sodor, padahal usiamu sudah lanjut. Bukan. Bukan karena itu aku jatuh pada sesal, tapi karena aku tidak sempat bertanya tentang kisah kasih Oma-Opa. Tentang pertemuan, cerita-cerita mesra, atau kumpulan surat (kalau ada). Yang bisa kusimpan, hanya selembar foto yang kata Oma, itu diambil selepas pertunangan kalian.

Andai aku tahu kisahnya, andai aku punya daya untuk bertanya ke Oma sejak dulu, aku berharap bisa merangkumnya lewat satu cerita. Sungguh aneh rasanya, aku bisa menulis cerita tentang banyak orang, tapi tidak satu pun cerita tentang Oma.

Dear Oma,

Rinduku masih penuh. Berdesak-desakan nyaris di segala sudut ruang hati. Berharap bisa bermimpi tentangmu walau sekali saja. Sungguh, aku terjerembab dalam rindu yang tanpa ujung dan aku hanya bisa menemuimu lewat lantunan ayat-ayat suci. Bulir-bulir air mata sesekali keluar dan tertarik gaya gravitasi tanpa diminta. Bukan aku tidak ikhlas, tapi hanya itu yang bisa aku lakukan ketika rindu menghujam.


Dear Oma Marjam,

Selamat beristirahat dengan tenang. Berbahagialah di sana, dalam suka cita penuh cinta. Tolong sampaikan salamku untuk Opa Soeprodjo, yang tak pernah ketemui walau sekali.


Dari cucumu yang ke-8,

Vanda

Oleh: @vandakemala
Diambil dari http://myredstrawberry.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment