Apa kabar?
Aku tahu, dalam diammu kau menjawab kabar baik. Di lisanmu kau tak membalas. Maka dari itu ribuan sapaanku memelas.
Aku rindu berbicara denganmu tiap hari. Anggap saja kau juga. Jelasnya, rinduku ini pasti, menohok dan seabadi prasasti. Di tiap hatiku yang patah, menetes air mata bergetah, tapi, jangan khawatir... aku memberanikan diri untuk betah.
Kerasan di perangaimu yang keras.
Nyaman di buah rasa manismu yang peraman.
Selamat pagi permata, ini surat pertamaku di perjalanan menuju Jakarta.
Bandung, 14 Januari 2013
oleh @rizkymamat
diambil dari http://rizky-muhammad.blogspot.com
No comments:
Post a Comment