#30HariMenulisSuratCinta adalah proyek non komersil yang digagas untuk menggabungkan kesenangan menulis di twitter dan blog. Proyek belajar menulis bersama ini dilaksanakan setiap 14 Januari - 14 Februari setiap tahunnya. Ini adalah tahun ketiga pelaksanaan proyek menulis yang juga menjadi ajang silaturahmi dari blog ke blog.
15 January 2013
Kamu (Lagi)
Oke, aku ikutan (lagi) acara #30HariMenulisSuratCinta. Mudah2an kali ini full, gak bolong-bolong kaya taun lalu.
Hmmm masih saja kamu yang terlintas di dalam pikiranku untuk siapa aku tulis surat ini. Jangan GR, mungkin saja surat cinta ini bukan benar-benar surat cinta, tapi hanya sekumpulan kata-kata yang ingin aku sampaikan padamu. Atau kumpulan kata-kata yang menggambarkan siapa sosok ‘kamu’ yang kumaksud.
Entah apa rencana Tuhan, aku tak tau. Seolah Dia tau aku akan menulis surat pagi ini, jadi ketika aku terlelap tadi malam, dan berjalan di dalam dunia mimpi, kamu datang begitu saja tanpa diundang. YA! Jelas TAN-PA diundang. Mengapa? Selalu seperti itu, tahun lalu pun begitu. Apa kamu takut aku menggunakan objek lain dalam tulisanku? Tak maukah kamu digantikan oleh yang lain? Bahkan dalam hal tulis menulis? Ahh sungguh egoisnya kamu, memonopoli hidupku seenaknya.
Tapi ternyata tak bisa dipungkiri aku merasa senang kamu mampir didalam mimpiku tadi malam. Oh ya, aku baru ingat bukan kamu yang muncul dalam mimpiku, tapi hanya namamu dalam screen hp. Seharusnya aku langsung tersadar bahwa itu adalah mimpi, karena sudah jelas nomor yang ada disana sudah lama tak kamu pakai. Sayangnya, aku merasa senang sesenang-senangnya, hati melonjak seolah pesan teks itu adalah hadiah besar pergi gratis ke Korea. Kupamerkan pesan darimu itu kepada orang-orang yang ada disana bersamaku. Berlebihan. Aku baru sadar sekarang kalau itu sangat berlebihan.
“Halo de, apa kabar?” itu isi pesan darimu. Pesan teks, hanya pesan teks. Bahkan wajahmu pun tak muncul sama sekali dalam mimpiku, tapi aku merasa senang luar biasa. Hey, sudah lama ingin aku tanyakan, pelet apa yang kamu pakai? -.-
Seberpengaruh itukah kamu untukku? Entahlah, aku pun tak tau, tak mengerti, dan tak berniat untuk mencari tau atau mengerti. Yang pasti ini sangat menyebalkan! Kamu, bayanganmu, kenanganmu, sangat menyebalkan! Aku yakin makna dari kata menyebalkan itu kamu mengerti. :’)
Seandainya waktu itu kamu pergi dengan menyakitiku saja, aku tak akan setersiksa ini ketika ada sesuatu yang mengingatkanku padamu. Mungkin dengan mudahnya aku melupakan dan mencibir sesuatu itu. Atau mungkin aku tidak akan ingat padamu sama sekali, karena aku selalu menyortir kenangan-kenangan buruk agar tidak mengganggu hidupku. Sekali lagi, sayang, kenangan tentangmu sulit kulupakan. Aku hanya berharap akan ada yang menghapus kamu dari hidupku. Atau setidaknya menghentikanku ketika ‘kamu’ datang ke dalam pikiranku. Itu saja.
Oleh @hnaevelina
Diambil dari http://evelinevel.blogspot.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment