15 January 2013

Surat Untuk Masa Lalu

Hi. Lentik bola matamu, indah disayang bermata sahdu, sudikah kiranya kau canda diriku, menyejukkan hati menusuk kalbu.

Kamu tentunya yang menawan hati ini janganlah suka merendah diri. Lihatlah pesonamu.. semua memandang takjub melirik dirimu. Berjalan berlenggok menyusuri taman, mata memandang menebar pesona, tiada lelaki yang sanggup membisu, tertawa dan bergumam sendiri menyaksikan dirimu.

Kamulah pemenangnya, juara satu menaklukkan diriku. Sosok angkuh berwajah lusuh menyerah memohon pasrah padamu. Dahulu ku tak sadar aku jumawa, didepan orang aku tak kalah, di depan orang aku perkasa, didepan orang aku bisa gila. Tapi tidak di depanmu… di depanmu aku resah, di depanmu aku kalah, aku gundah.

Sayang, itu pujian teruntuk dirimu yang sudah membangunkan aku dari keterpurukan. Hatimu yang begitu halus dikasih Tuhan bersamaan fisik sempurna bagai dewi. Dewi yang menolong diriku dari hina kotor kehidupan.

Istirahatlah kau dalam keseharian, aku kan menjagamu dari deru debu mata-mata jalang yang ingin merenggutmu. Aku akan menjadikan diriku tameng agar dirimu merasa aman. Kau tidak perlu takut kini, aku ada bersamamu.

Kini kau sudah tidur dalam kesendirian, nyenyak tidurmu tak terdengar nafasmu. Terbujur kaku tersunggingkan senyumanmu. Kau lah cerita lamaku, kini hanya bisa membayangkan kenangan, yang tidak akan hilang dalam ingatan.

Dalam tidurku ku kenang dirimu, dalam bangunku wajahmu terngiang jalas di pelupuk mata…

Jelas sudah… selamat tinggal kasih… untuk kisah masa lalu…

tds



oleh @tdsamudra
diambil dari http://awankuputih.wordpress.com

No comments:

Post a Comment