16 January 2013

Untuk Pak Pos Zulhaq_


Hai, @zulhaq_,

Aku mengeluh tentang panas yang entah berapa derjat, yang aku tau panasnya hampir mengelupasi kulit yang jarang aku rawat ini.
Aku juga mengeluh akan hujan yang suka datang tak mengenal waktu, bahkan pada saat aku sedang bingung mencari alamat. Aku bukan ayu ting-ting, tapi aku juga bisa mengeluh. Aku-pun bertanya pada hujan, juga bertanya pada matahari yang panasnya aku keluhkan. “Ke mana..ke mana….”

 Aku tak bertanya ke mana aku harus menemukan alamat, bukan. Aku bertanya ke mana aku harus menitipkan sebuah surat. Ke mana aku harus menyalurkan surat akan cintaku yang tersirat.

 Iya. Surat ini untuk kamu, yang selama sebulan ke depan akan setia menyampaikan surat-surat cinta dari segala penjuru Indonesia. Termasuk surat dari aku, yang mungkin tak kamu kenal ini. Akhirnya, hujan dan matahari aku ucapkan Terimakasih karena telah memberikan ketenangan (ternyata) sekaligus pencerahan, kepada siapa aku tepatnya menitipkan surat. Iya, kamu.

 Pasti menyenangkan ya, menjadi orang yang diandalkan untuk menyampaikan tulisan yang ditulis dengan segenap cinta. I’ve always had a thing for love letters, even though I’ve never got them.

Aku kadang berpikir tentang orang-orang jaman dulu, yang tidak memiliki telepon, apalagi koneksi internet. Satu-satunya cara mereka menyampaikan afeksi mereka adalah lewat surat - surat mereka. Tak terbayang berapa banyak surat yang terkirim, hanya untuk menyampaikan kata-kata cinta. Aku penasaran dengan isi-isi dari surat itu. Bagaimana mereka menyatakan kerinduan mereka. Bagaimana kita mungkin bisa melihat bekas tetesan air mata yang menggambarkan perasaan mereka, Atau tulisan tangan mereka yang agak bergetar karena emosi yang tidak bisa ditahan. Iya, Aku memang agak kepo. Tapi begitulah aku memikirkan hal lalu yang berkaitan dengan surat-menyurat.

Menyampaikan rasa, cinta, dan kerinduan. Apalagi dulu tidak ada istilah sepik, tidak ada istilah galau. Tapi aku yakin, getaran kata dan rasa mereka pasti mendalam, sedalam kejauhan jarak yang terkadang tak sanggup mereka perkirakan. Sekarang ini aku sungguh mengandalkan kamu, karena aku tidak tahu lagi harus mengandalkan siapa.

Aku rasa kamu memang yang paling tepat. Pasti. Teman aku pernah menulis di blog-nya. Setiap Dua orang di seluruh dunia ini dapat terhubung lewat lima orang lainnya. Lima orang memang gak banyak. Tapi Masih mending. Kalu dipikir-pikir lagi, jika hanya terhubung oleh satu orang saja, bisa jadi terhubung ke orang yang salah. Aku tidak bermaksud untuk membebani kamu.

 Tapi, akua sungguh berharap kamu adalah salah satu dari lima orang itu. Terima kasih Pak Pos, telah mengantarkan surat pertamaku. Aku akan mencoba untuk menulis setiap harinya. Mungkin lebih dari 30 hari-mu.

Salam perangko.

 #30hariMenulisSuratCinta by @_ceritakita http://twotimesacharm.tumblr.com

Surat #DuaHati @godhfd dan @heyechi


(Bukan) Surat Perpisahan

Subject          :  (Bukan) Surat Perpisahan
From               : Narada Kanekaputra (narada.kanekaputra@gmail.com)
To                   : Retna Anjani Nirmala (cupumanik_anjani@yahoo.com)
Date                : Monday, January 14, 2013 22:45 PM



Dear Cangik,

Sekarang ini kam pasti masih mondar mandir di bandara kan? Pulang laah, Ngik. Besok kan kamu kudu bangun pagi, kata kamu ada yang bakal ngambil pesanan kue kan di Bakery. Udah malem banget nih, gak lucu kan kalo kamu besok jadi bangun kesiangan cuma karena nunggu keberangkatan aku.

Tapi sebelom kamu pulang, mending kamu ke kamar mandi dulu deh. Hapus dulu tuh semua air mata sisa tangisan kamu tadi. Jelek. Muka kamu tuh kayak comberan kalo abis nangis. Kasian orang-orang ngeliat zombie bermuka comberan jalan-jalan di bandara. Dan kamu gak boleh nangis-nangis lagi ya, Jakarta bisa banjir nanti kalau hujan terus-terusan dimata kamu. Cukup awan aja yang nangis. Kamu jangan nambah kuota air di Jakarta. Kalo Jakarta ada air bah dan aku jadi gak bisa balik lagi kesana, nanti kamu makin sedih lagi. Yaa.. Yaa.. Berhenti nangis yaa…

Kamu jangan terlalu khawatir sama aku ya, Ngik. Aku pasti bakal makan pas laper, minum kalo haus, dan tidur kalo udah ngantuk. Aku kan gak kayak kamu yang harus dipaksa dan dibujuk rayu dulu supaya mau makan. Apalagi buat urusan tidur, udah paling susah deh nyuruh kamu buat tidur. Seribu alasan bisa terbang dari mulut kamu. Aku pasti baik-baik aja kok nanti, sekarang aja perutku udah jiper duluan pas lihat segunung bekal yang kamu udah bikin buat aku selama di perjalanan. Kata perutku, “entah ini bagaimana cara menampung semuanya.” Tapi aku bakal abisin semuanya, gak peduli perutku meletus sesudahnya.

Nanti sesampainya aku di Amsterdam, aku akan usahain untuk cari nomor telepon lokal supaya komunikasi kita lebih mudah. Tapi sementara itu, kita bisa saling cerita via email begini. Aku janji, paling enggak ada satu email yang aku kirimkan buat kamu setiap hari selama aku pergi.

Sayang, jangan sedih lagi ya. Anggaplah kepergianku kali ini sebagai suatu bentuk petualangan yang baru untuk kita berdua. Kamu jangan merasa kalau ini adalah sebuah perpisahan yang panjang. Aku gak meninggalkanmu sendiri. Seperti yang aku bilang tadi, kita berpisah untuk bertemu kembali. Dan meskipun nanti kita akan berada di tempat yang berbeda dan berjauhan, tetapi hati kita selalu ada di tempat yang sama.

Jagalah diri baik-baik dan tunggu kepulanganku ya.


Unyel-unyel dikepala,
Bagong


Oleh: @godhfd untuk @heyechi


---


Aku (Gak) Sedih


Subject          : Aku (Gak) Sedih
From              : Retna Anjani Nirmala (cupumanik_anjani@yahoo.com)
To                   : Narada Kanekaputra (narada.kanekaputra@gmail.com)
Date               : Tuesday, January 15, 2013 01:12 AM

Selamat dini hari, Bagong.

Aku sudah sampai dirumah nih, Gong. Kamu pasti lagi bobo yah dipesawat. Ah, kapan sih kamu gak molor selama di perjalanan. Lebih tepatnya kapan sih kamu gak bobo kalau punggung kamu udah ketemu sandaran. Seperti yang selalu terjadi, pasti kamu udah siap dengan buku di tangan, duduk di posisi yang paling nyaman dan baru satu atau dua lembar yang kamu baca, kamu langsung ketiduran.

Selain kamu pelor alias nempel molor, kamu juga rajanya sok tahu deh. Aku tadi gak mondar mandir tuh di bandara. Wee.. :P Aku tadi langsung pulang. Meskipun, di mobilnya Romo tadi tiba-tiba ada banjir lokal sih gara-gara aku nangis. Aku ngerasa kesepian. Nyetir sendirian malam-malam tuh gak enak tau, Gong. Gak ada kamu yang nemenin aku nyasar, becandain aku sepanjang jalan, dan gak ada tuh yang nyanyi-nyanyi Mojacko atau abang tukang bakso dengan nada paling ngaco sedunia.

Sendirian dikamar begini bikin sepinya makin terasa. Biasanya kalau aku lagi susah tidur, pasti ada suara kamu diujung telepon nemenin aku sambil susah payah bujuk aku supaya lekas tidur. Nanti selama kamu pergi, kalau aku lagi kena serangan panik gara-gara pesanan kue yang tiba-tiba melimpah, siapa yang bakal bikin aku kembali tenang. Aku kan gak bisa langsung telepon kamu dan minta kamu untuk segera datang. Tapi yang paling bikin aku merasa sedih itu, kalau aku lagi senang gak ada kamu disamping aku dan ikut merayakannya sama-sama.

Tapi, setelah ini aku gak akan nangis lagi. Sekarang mungkin perasaan sepi ini lagi datang, karena aku yang sangat terbiasa akan kehadiran kamu. Nanti aku pelan-pelan pasti bisa melawannya. Kita selalu dekat satu sama lain kan, selalu ada kamu di hati aku. Dan selalu ada aku di hati kamu. Aku selalu percaya kok kalau kamu akan pulang. Kita kan seperti laut dan pantai. Meski laut kadang surut, tapi dia selalu pasang untuk kembali pulang ke pantai. Jadi aku gak perlu sedih kan, Sayang? Lama atau sebentar, kamu pasti bakal pulang lagi ke aku.

Kamu pun baik-baiklah disana, Sayang. Aku kirimkan doa yang banyak-banyak buat kamu supaya shootingnya selalu lancar. Dan biarpun ada hambatan yang datang ke kamu, kamu bisa mengalahkannya. Jangan lupa ya cerita-cerita sama aku kalau kamu lagi reccee ke lokasi-lokasi yang bagus, biar aku juga bisa ikut merasakan perjalanan dan kebahagiaan kamu disana. Aku selalu tunggu email darimu ya.

Sun sayang,
Cangik

P.S. : Gak usah lirik-lirik cewek Amsterdam ya!



Surat balasan dari @heyechi untuk @godfhd
Diambil dari: http://flanelmerah.tumblr.com/

Surat #DuaHati @heykila dan @tiarbah


Stupid (LOVE) Questions

*menulis secepat hati yang disambar rindu*
BEUL!! NULIS SURAT CINTA #DUAHATI BEUL!! KONSISTEN SIAH CETAN!!
AAAAAAK!! AING CONOH KA ANJEUN! AAAAAAAK!
OKE CUKUP! MULAI!!
1. Pertama kali ketemu aku kapan dan di mana?
AAAAAAAK! TREE HOUSE AAAAAK! ERR.. 2 TAHUN LALU HIHII..

2. Pertama kali bertatapan mata?
DUH! DEG! BAHTIAR BUKAN YAAA? KOK KAYA BISMA SM*SH! AAAAAK!! (2 tahun lalu belom ada SM*SH kehed) —” OYA ENYA POHO AING

3. Kesan setelah kenalan?
ISH BARU KENAL SUAP-SUAPIN KARBONARA (—,)

4. Terakhir ketemu aku kapan?
SEMALEM DI MIMPI #TIMPACARANVIALUCIDDREAM

5. Pertama kali pegangan tangan?
AAAAAAK!! DEG-DEGAN LAGIIIII AAAAAAK!!

6. Pertama kali cis-cis
IYA ITU ABIS PERTAMA KALI PEGANGAN TANGAN AHAHAHAHAAA

7. Udah kenal berapa lama?
2 TAHUN YANG BERASA 20 TAHUN.. TSAELAH BISA AJA NI TAPLAK MEJA!

8. Kebiasaan aku yang paling gak kamu suka?
PELUPA! POHO DEUI POHO DEUI SIAH MANEH CETAN! TAPI YA ITULAH SEMESTA.. AKU DICIPTAKAN UNTUK MENJADI REMINDERSMU SAYANG :*

9. Sebutin hal-hal yang bisa bikin kamu inget aku
HARUM BELAGEOH! SAMA ITU BAU DURIAN!! YAK SELAMAT KAMU TIDUR GARASI!

10. Yang nyebelin dari aku?
KAMU ITU SUKA BIKIN KANGEN! SEBEL TAU KANGEN MULU! (SAPA SURUH LDR *suara gaib dari belakang*)

11. Apa yang membanggakan dari aku?
KAMU JAGO MAEN SEMUA ALAT MUSIK, TRUS SUARANYA BAGUS!! ISH! TRUS PINTER MASAK ANJIS PADAHAL AKU AJA GAK BISA *EMOT NANGIS* POKOKNYA YOU’RE THE BEST SAYANG!

12. Panggilan sayang buat aku?
- A’A!! A’A, ADEK KANGEN A’A!! ATUHLAH A..
- KAMBING!
- MPEB :*

13. Waktu PDKT, apa daya tariknya?
AAAAK!! APAAA?!! KAMU BANGUN PAGI BUAT MAEN GAMELAN DI KAMPUS?!! *PINGSAN ELEGAN* TRUS YA KAMU BILANG GINI MALEMNYA “Mau aku kirimin voice notes gak?” HAHAHAHAHAHAAHAA

14. Apa yang bikin kamu kangen aku?
BAU ETEK AMUH! IYA BAU ETEK ACEM YANG GAK MANDI 3 HARI ITU! DASAR KESAYANGANNYA AKU..

15. Hal-hal gila apa yang pernah kita lakukan?
1. KETAHAN DI GERBANG PAS KONSER PARAMORE KARNA BAWA KAMERA SLR
2. KETAHAN DI GERBANG KONSER GLENN FREDLY KARNA BAWA KAMERA SLR
IYA SEMUA KETAHAN DI GERBANG KARNA AKU YANG BEGO BAWA2 KAMERA SLR!! TRUS KAMU MASIH YANG SETIA AJA GITU NEMENIN AKU DI DEPAN PETUGAS YANG GIGINYA RUNCING2 ABIS DI ASAH PARANG. TRUS KAMU MELUK AKU TRUS SEMUA YANG LAGI NGANTRI DI BELAKANG PADA IRI HAHAHAHAAA (SUKURIN MAKANYA SAPA SURUH JOMBLO!!)
OHYA PAS KONSER GLENN AKHIRNYA KAMU GANDENG TANGAN AKU DAN NEKAT NGAJAK AKU KABUR KE DALEM GEDUNG HIHIHIHIHIII

16. Hal romantis yang mengesankan
ENDONG ADEK A’ ENDONG ADEK LAGI

17. Hal apa yang tidak akan pernah terlupakan
MAKASIH YA PAS AKU LAGI DROP DI HOTEL PAS OUTING KANTOR, KAMU DATENG, GENDONG AKU KE WC BUAT MUNTAH, GENDONGIN LAGI KE TEMPAT TIDUR, GENDONG BAWA KE TAXI, TRUS ANTER AKU KE UGD.. AAAAAK! AYAAAAANG :*
OH YA SATU LAGI, PAS AKU ULANG TAHUN TRUS KAMU BIKIN SEBEL SEHARIAN TERNYATA SORENYA MUNCUL DI DEPAN KANTOR BAWAIN BUNGA (WALAUPUN BUNGA DARI TISYU) AHAHAHAHAAA KAMU IH DASAR! PINTER BANGET BIKIN AKU JADI TAMBAH SAYANG!

18. Hal apa yang mau kamu sampein ke aku
AKU SAYANG KAMU AY! BERSYUKURNYA AKU PUNYA KAMU YANG SABAR DAN PERHATIAN! :’)
SALAM RINDU,
ADEKNYA A’A :*


Oleh: @heykila untuk @tiarbah
Diambil dari: http://heykila.com/


---


Surat balasan dari @tiarbah untuk @heykila


Interogasi

Suasana menggambarkan sebuah ruangan gelap penuh asap rokok. Ada saya yang terikat di kursi, sang pembunuh bayaran dengan sebuah beceng dan lampu redup yg menerangi jalannya interogasi ini.

Pembunuh bayaran: Jawab semua pertanyaan yg saya berikan dengan cepat dan jelas!

Saya: (Dengan nafas terengah-engah) iya bu, iya. Akan saya jawab. anu bu, kalo lagi diinterogasi saya boleh tidur? Saya ngant… AAARGH! (Kursi listrik dinyalakan)

Pembunuh bayaran: DIAM! Jawab saja pertanyaan yg saya berikan. Pertama kali ketemu @heykila kapan dan di mana?

Saya: Ampun bu, saya akan jawab tapi tolong kaki saya jangan diinjek. (Nangis) Pertama kali ketemu di… Tree House Bandung.

Pembunuh bayaran: Pertama kali bertatapan mata?

Saya: Jadi gini… Waktu itu di sebuah cafe di daerah bandung, sekitar 2 tahun yang lalu. Kita pertama kali berte… AMPUN BU, AMPUN! MATA SAYA JANGAN DICUNGKIL!

Pembunuh bayaran: Kesan setelah kenalan?

Saya: Berkesan banget bu, saya aja waktu itu duduk sambil gemeteran.

Pembunuh bayaran: Terakhir ketemu @heykila kapan?

Saya: Setahun yang lalu bu, malam pergantian tahun 2012 ke 2013.

Pembunuh bayaran: Pertama kali pegangan tangan?

Saya: Pas mau nyebrang. AAARGH! (kursi listrik kembali dinyalakan) mak… maksud saya, pas mau nyebrang ke tempat makan.

Pembunuh bayaran: Pertama kali cis-cis?

Saya: Waktu di *TEEET* (sensor)

Pembunuh bayaran: Udah kenal berapa lama?

Saya: Hampir 2 tahunan bu

Pembunuh bayaran: Kebiasaan @heykila yang paling gak kamu suka?

Saya: Dia suka lupa makan, terus sakit, terus saya sedih deh.

Pembunuh bayaran: Sebutin hal-hal yang bisa bikin kamu inget @heykila

Saya: D… Du… Durian. Dia suka banget sama durian. (Nangis lagi)

Pembunuh bayaran: Yang nyebelin dari @heykila?

Saya: Ngangenin. (Nangis lagi)

Pembunuh bayaran: Apa yang membanggakan dari @heykila ?

Saya: Jago bikin desain, dia drumer dan juga bassis, … dulunya sempat main celempung di karinding attack, ANJIS GELOOO!

Pembunuh bayaran: Panggilan sayang buat @heykila ?

Saya: Adek, Cila, Uzbeknya aku, Monyegundu

Pembunuh bayaran: Waktu PDKT, apa daya tariknya?

Saya: Pertama PDKT baca twitnya, dia mau nonton konser sarasvati.

Pembunuh bayaran: Apa yang bikin kamu kangen @heykila ?

Saya: Dia diem aja ngangenin, bu. ADUH IYA BU IYA SAYA JAWAB BU AMPUN BU TOLONG BESI PANASNYA DICABUT DARI PUNGGUNG SAYA BU!

Pembunuh bayaran: Hal-hal gila apa yang pernah kalian lakukan?

Saya: Selera musik kami sama, jadinya sering nonton konser bareng. Udah tau gak boleh bawa kamera SLR, dia kekeh bawa ya akhirnya kita ketahan di gerbang. Kejadiannya waktu konser paramore sama glenn fredly. Yg jaga lagi repot dikit, kita langsung lari kabur kedalam. AHAHA Pada akhirnya kita bisa nonton sambil pelukan.

Pembunuh bayaran: Hal romantis yang mengesankan

Saya: Mulai dari belanja bahan masakan, ampe bikin masakan buat makan malem berdua.

Pembunuh bayaran: Hal apa yang tidak akan pernah terlupakan

Saya: Nyebelin di hari ulang tahunnya, gak ngabarin. Tau2 sorenya udah di depan kantornya sambil bawa bunga… dari tisu. FAAAK KENAPA SUSAH NYARI BUNGA DI KEMANG. Sama itu, dia lagi ada acara di bandung sama rekan kantornya, tiba-tiba sakit, demam tinggi, muntah, dan kejang. saya antar sendiri ke IGD. (Nangis)

Pembunuh bayaran: Hal apa yang mau kamu sampein ke @heykila ?

Saya: Dek, aa sayang adek, saat online maupun offline. Camkan itu dek.


Pembunuh bayaran: … (sambil menangis) … adek juga sayang sama aa. Terima kasih untuk semuanya ya A. Aa gak nyangka kan disana ada kamera, disana, juga disana. Adek lagi nyamar dan aa masuk dalam acara… UCUPS, SALAAAH!

Saya: (Bengong) (nangis lagi)


Diambil dari: http://tiarbah.com/

Surat #DuaHati @starlian dan @egbertz


Kesalahan yang Sama

Hai Vari,

Maaf ya baru sempat membalas email yang kamu kirim. Sudah seminggu sepertinya surat itu kubiarkan kaku di kotak masuk. Hari-hari kemarin saya masih lelah untuk menulis, masih belum sanggup bercerita.

Kabar? Patah hati kuadrat.

Pekerjaan? Berantakan. Toko kadang baru bisa buka siang karena malamnya saya sibuk begadang. Seperti malam ini.

Sekolah? Puji Tuhan masih ada yang bisa kubanggakan. Nilai-nilai masih sempurna.

New York tak lagi sama, Var, sepeninggal Clint. Stasiun 96th tempat saya dan dia biasa saling menyapa tidak lagi istimewa. Gerbang Universitas seperti gerbang menuju neraka. Setiap mata saya terbuka dari tidur tak lelap malam hari, saya selalu mencari alasan masuk akal untuk keluar dari kamar. Saya merasa tujuan hidup saya tak lagi sama.

Saya ingat perkataan kamu setahun lalu, sebelum saya mencoba menerima Clint menjadi kekasih. Bahkan saya ingat setiap kalimatnya. “Bersama Clint tidak akan membuatmu lebih baik, Agnes. Kamu justru melakukan kesalahan yang sama. Kesalahan yang kamu pernah lakukan terhadap Julian, atau juga Handi.” Dan kamu benar, Vari, saya seperti seorang pandir yang mengulang kesalahan yang sama. Menjatuhkan hati pada orang yang memang tidak benar-benar saya cintai. Tadinya saya pikir Clint lelaki tepat untuk menemani saya menikmati kakunya New York sampai saya siap meninggalkan kota ini.

Mahasiswi paling cerdas se-universitas pun ternyata kalau patah hati tetap meraung-raung ya. Ditambah lagi lagu Kerispatih yang berjudul sama dengan judul surat ini seperti menghantam saya. Feel like they drop an anvil on my head.

Vari, sudah hampir pagi di sini. Saya akan kembali melanjutkan tidur. Mudah-mudahan bisa bermimpi.

Oh ya, bagaimana persiapan kamu, sudah siap berangkat ke kota impian? Entah kapan saya bisa mampir ke Barcelona, meski cuma sekedar untuk menyesap susu coklat panas dan duduk di dekat kamu. Menerima banyak tepukan di bahu, sambil sesekali menertawakan mata bengkak saya. Ingat, hanya mampir, karena saya pecinta kota besar. Seperti saya suka New York dan kamu lebih memilih California, saya memaksa kamu tinggal di Madrid sedang kamu lebih memilih Barcelona.

Semoga Barcelona mampu menemanimu mengejar mimpi. (Ah, kenapa sih harus Barcelona? Hahaha).

Have a safe flight, Vari. Sampaikan salam saya untuk Juan Carlos I.


Agnes

Oleh: @starlian untuk @@egbertz


----


Perjalanan Ini

Halo Agnes,

Membalas suratmu ini terasa berbeda, apalagi saat dilakukan di atas bentangan awan - awan.
Sebenarnya awan - awan itu tidak terlihat, di luar sana gelap pekat.
Mungkin saat ini saya sedang berada di atas Samudera Hindia dan perjalanan masih panjang, karena nanti saya masih harus transit dulu di Dubai.
Tapi gelap ini memang menyenangkan Nes, sama seperti birunya laut yang bisa kita lihat saat penerbangan siang hari, gelap ini membuat saya benar - benar menikmati perjalanan ini.

Sepertinya saat menanyakan kabarmu, bukan jawaban - jawaban seperti itu yang saya harapkan.
Saya berharap perkataan saya setahun yang lalu itu salah dan kamulah yang benar.
Mungkin saya melihat Clint dari sisi yang tidak pernah bisa saya lihat sebagaimana kamu bisa menerimanya.
Ah, tapi sudahlah. Membahas itu tidak akan membuat hidupmu jadi lebih baik kan ?
Bagaimana cuaca di New York ? Semoga ia tidak membuat hatimu semakin meraung - raung ya.

Saya juga sedang merenung. Di antara para penumpang yang sibuk dengan kesibukan masing - masing, saya juga sibuk dengan perenungan saya.
Saya masih berpikir tentang Sherli. Apa jadinya kalau dia bisa ikut bersama saya dalam perjalanan ini. Cokelat panas bersamanya di Barcelona akan berbeda dengan secangkir kopi mahal di Bandung.
Tentu saja kamu boleh bergabung, kamu sudah berjanji akan mampir.
Tapi sekali lagi, saya biarkan saja hal itu untuk saat ini.

Lagu Padi dengan judul seperti surat ini memang sangat tepat menemani perjalanan separuh dunia ini. Walaupun saya belum tahu kemanakah saya akan berpulang.
Tampaknya kegalauan saya tidak mau kalah bersaing dengan kamu.

Nes, tampaknya saya juga ingin bergabung dengan kelompok terbesar dalam pesawat ini, yaitu kelompok orang - orang terlelap. Mungkin mereka sudah bermimpi telah sampai di Barcelona.
Semoga kamu juga bermimpi apa yang ingin kamu impikan.

New York - Barcelona hanya terpisah Lautan Atlantik. Tapi jangan berenang ke sini untuk menikmati hangatnya Barcelona.


Vari

ps : sekali - sekali coba naik tangga di empire state building, coba kamu kuat berapa lantai


Surat balasan untuk @starlian dari @egbertz
Diambil dari: http://lubang-hitam.blogspot.com/

Surat #DuaHati @adityalenggah dan @wardaniema


What If

To: wardaniema@gmail.com
Subject:


Em, I need you.

Dira, dia... kayaknya benar-benar sudah fix mau membatalkan pertunangan kami. Padahal keluarga besar sudah tahu aku akan menikah enam bulan lagi.

Bapak dan ibu belum tahu tentang ini, Em. Kemarin, Dira pas main ke rumah juga masih biasa. Tapi pulangnya lagi-lagi dia ngomong mau membatalkan pertunangan saja.

Argh! It's so frustating!

Aku sudah bilang gak mungkin. Sudah banyak yang tahu kami akan menikah enam bulan lagi. Apa yang akan diomongin orang jika tiba-tiba batal? Apalagi bapak dan ibu kan termasuk priyayi di kota ini. Mereka pasti akan terpukul sekali.

Tapi dia bergeming, Em. Dia mau menundanya. Dia masih belum yakin ini keputusan yang benar. Dia masih muda, masih ingin bebas, katanya. Apalagi dia masuk kerja baru sebulan ini. Tidak bisakah ditunda dulu sampai dia sudah benar-benar yakin?

Coba bayangin, Em, ditunda bagaimana jika gedung saja sudah dipesan, rapat keluarga sudah kami adakan, tetangga-tetangga dan relasi bapak ibu juga sudah tahu semuanya. Pasti kami akan malu sekali. Terutama bapak ibu.

Oke, I know she's still 22. Tapi 22 tahun juga bukan muda-muda amat kan? Sudah cukup dewasa untuk menikah. Sudah cukup waktu mudanya untuk bersenang-senang. Lagipula kenapa dulu dia mengiyakan ketika membahas tanggal pernikahan di hadapan keluarga besarnya dan keluarga besarku? Kenapa dia mau? Kalau dia dulu tidak mengiyakan, pasti aku gak akan sepusing ini, Em.

Sekarang, bagaimana aku ngomong ke bapak ibu? Ke keluarga besarku?

Please, Em. You're the one that know me since Junior High School. Tell me what to do.

Oleh: @adityalenggah untuk @wardaniema


---


Surat balasan dari @wardaniema untuk @adityalenggah


What if?


To : aditya.lenggah@gmail.com
Subject :

Hai dit, sorry ya kerjaanku lagi banyak banyaknya. Libur dua hari aja Seninnya udah gedebukan, padahal satu klien kemarin dadakan minta ketemu di Semanggi malem malem. Berkurang satu meeting ga mengurangi sibuknya Seninku :) duh kok aku malah curhat ya?

Soal Dira, coba kamu omongin lagi tapi pastiin dia dalam kondisi yang enak banget jangan pas dia capek atau malah pas PMS. Gali lagi apa alasan sebenarnya. Nanti pas ngomong sama dia ga usah bawa bawa keluargamu, relasi relasi Romo dan Ibumu takut tersinggung dia, pokoknya ciptakan obrolan yang memang tokoh utamanya adalah kalian berdua.

Jangan stress dulu, di omongin dulu ya? Aku kan ga kenal Dira seperti aku kenal kamu, nanti kalau aku berasumsi aneh aneh malah bikin ruwet. Namanya juga udah deket waktunya mungkin Dira juga senewen sebentar lagi jadi Ny. Adit. Eh usia ga pengaruh boooooy. Udah ah, sana temui Dira.

Keep me posted, okay?


Diambil dari: http://miftachaliq.blogspot.com/