Teruntuk, kamu yang berada di masa depan.
Halo, apa kabar kamu disana? Kamu baik-baik saja bukan? Aku disini sedang menanti kabar darimu. Kabar yang selalu ingin aku dengar dengan semangat yang membara. Semangat membara untuk menulis dan tersenyum ketika kamu melihat hal ini.
Aku sudah membuang rasa gengsiku. Huh. Gengsi yang menggerogoti diriku sendiri. Rasa gengsi yang bisa mencabik-cabik urat maluku. Iya, kamu harus tahu satu perihal tentang ini. Perihal untuk menulis surat ini. Aku berjuang, tidak, aku memperjuangkan kamu dengan cara seperti ini.
Maaf, caraku terlalu biasa saja. Terlalu biasa untuk orang awam seperti diriku. Aku berusaha semampuku, untuk mencari tahu keberadaanmu.
Jika kamu melihat surat ini di masa depan, temukanlah diriku diantara tujuh milyar manusia yang berada di muka bumi ini. Aku akan berbahagia jika suatu saat nanti kamu menemukanku sebagai pasangan masa depanmu.
Dari yang selalu menantikan siapa dirimu,
Nyonya Pejabat
Halo, apa kabar kamu disana? Kamu baik-baik saja bukan? Aku disini sedang menanti kabar darimu. Kabar yang selalu ingin aku dengar dengan semangat yang membara. Semangat membara untuk menulis dan tersenyum ketika kamu melihat hal ini.
Aku sudah membuang rasa gengsiku. Huh. Gengsi yang menggerogoti diriku sendiri. Rasa gengsi yang bisa mencabik-cabik urat maluku. Iya, kamu harus tahu satu perihal tentang ini. Perihal untuk menulis surat ini. Aku berjuang, tidak, aku memperjuangkan kamu dengan cara seperti ini.
Maaf, caraku terlalu biasa saja. Terlalu biasa untuk orang awam seperti diriku. Aku berusaha semampuku, untuk mencari tahu keberadaanmu.
Jika kamu melihat surat ini di masa depan, temukanlah diriku diantara tujuh milyar manusia yang berada di muka bumi ini. Aku akan berbahagia jika suatu saat nanti kamu menemukanku sebagai pasangan masa depanmu.
Dari yang selalu menantikan siapa dirimu,
Nyonya Pejabat
oleh @nyonyapejabat
Diambil dari http://nyonyapejabat.com
No comments:
Post a Comment