28 January 2013

Surat #DuaHati @vinalvinal dan @Firokida


Surat Sabtu

Dear Saturday and You,

Terima kasih atas julukan “nenek-nenek” yang kamu selipkan dalam pembukaan surat kemarin. Aku tidak bisa menyembunyikan bibirku yang manyun saat membacanya, perpaduan antara kesal, malu, dan………yasudahlah, aku memang berlebihan (-_-)

Ya, kemarin hujan mengguyur di tempatku. Tapi aku sedang berteduh di dalam sebuah ruangan, aku hanya bisa mendengar suara rintikannya. Oya, kemarin itu tanggal 25 Januari bukan? Apa kamu ingat sesuatu dengan tanggal itu? hmmmm Kurasa jawabannya tidak.

25 Januari, setahun yang lalu, adalah tanggal pertama kali kita bertemu. Di sofa pojok sebelah timur dalam perpustakaan kampus, dekat mushola. Aku mengingatnya dengan jelas, karena aku pernah menuliskannya di blog yang gak-pernah-aku-update-lagi-karena-gak-bisa-log-in-gara-gara-lupa-password. Entahlah, rasanya baru kemarin aku pertama kali berjabat tangan denganmu dan duduk-duduk santai di sofa itu, padahal kita sudah melewati sebanyak 356 hari bukan? Kamu benar, waktu berjalan cepat jika sedang bersama.

Oya, aku ingin menunjukan sesuatu untukmu. Kau bisa melihatnya di bagian akhir surat ini. Aku mengambil fotomu diam-diam (lagi). Foto punggungmu dan jersey angkatanmu bernomor punggung 24. Selain matamu, aku juga sangat menyukai punggungmu yang menurut kamu sendiri “kerasa tulangnya”. For Your Information, hari dimana aku mengambil foto itu emosi ku sedang bergejolak tiba-tiba. Kemudian kamu menghujamiku dengan pertanyaan “kenapa?” berulang kali, suaraku seakan tertahan di tenggorokan hingga entah bagaimana ingin menjawabnya. Tapi punggung itu memberikan kenyamanan ketika aku mendekapnya. Aku bisa menghela nafas lega dan emosiku sedikit berkurang :)



P.S : Kita tidak perlu saling mengingatkan kapan harus membalas surat, seharusnya kita sudah tahu. Mungkin yang perlu diingatkan adalah, jangan menyelipkan sandiwara dalam beberapa paragraf surat, meski hanya satu kalimat :)



Oleh: @vinalvinal untuk @Firokida


---


Tentang Pertemuan Itu

Hay saya juga masih ingat loh kejadian yang itu, waktu itu terjadi kita lagi di perpus, disaat yang lain sedang menghadapi liburan panjang. Haaaah setahun yang lalu yah, terasa begitu cepat. Ternyata dunia memang cepat berputar yah. Disaat semua orang sibuk mengingat masa lalu ternyata dunia begitu cepat bergulir mengikuti iramanya.

Kamu tau kan sebenernya bagian masa lalu itu gak semuanya indah, ada kalanya masa lalu menyakitkan tapi ada juga yang untuk dikenang. Mau bagian mana pun masa lalu itu sama saja, membuat kita belajar. Mungkin saat ini kita sedang mengenang bagian masa lalu yang untuk dikenang. Terasa begitu cepat memang, karena kita jarang melihat ke belakang. Sama seperti pelari marathon, hal yang tertinggal di belakang biasanya terlupa, kita akan mengingat apa yang ada di belakang kalo kita sudah mencapai garis finish.

Oh iya masalah gambar itu, sejujurnya saya gak tau itu, saya sempat kaget malah ada gambar itu. gambar yang dari dulu pengen saya ambil tapi gak berani. Gak tau kenapa.

Punggung saya berguna buat kamu? Syukurlah kalo itu memang membuatmu tenang. Semoga saja kamu bersungguh-sungguh waktu mengatakannya. Hari ini begitu cerah, jangan keluar rumah dulu sebelum sore. Selamat berlibur yah. :)


Surat balasan dari @Firokida untuk @vinalvinal
Diambil dari: http://diarekancil.tumblr.com/

Surat #DuaHati @theonugraha dan @canne_can


 Syafira Salsabila


Aku gak tau ini sudah surat keberapa yang kukirim untukmu. aku lupa. soalnya aku cuma ingat kamu. ngomong - ngomong soal surat. aku jadi ingat lagu Dewa 19 - Kangen. yang liriknya.

Kuterima suratmu
Tlah kubaca
Dan aku mengerti

tapi seiringnya zaman dan teknologi yang berkembang pesat. sudah banyak yang melupakan surat - menyurat. untung saja kita ikut #30harimenulissuratcinta jadi setidaknya kita bisa kembali ke zaman dulu orang pacaran lewat surat - menyurat. kalau zaman sekarang kan sudah gak lagi. yang ada malah liriknya malah kaya gini.


Kuterima mentionmu
Tlah kubaca
Dan aku mengerti

maaf, aku gak bisa janji kalau aku bisa datangin kamu kesana. sebenarnya aku pengen banget main banjir sama kamu. terus kita tenggelam sama - sama terbawa arus. tapi aku sibuk ngurus kuliah dan kerja. lagi pula itu kulakukan untuk kamu. untuk kita. untuk masa depan kita. duile sinetron banget jadinya.

soal valentine. aku gak peduli. bagiku tiap harinya kita sudah merayakan sesuatu yang menyenangkan melebihi valentine. ntar deh kukasih coklat tapi kalau ingat sih. soalnya kadang - kadang aku suka makan sendiri :p

terakhir aku mau upload foto kita habis skypean. baik - baik disana ya, jangan sampai jatuh cinta sama cewek - cewek cantik disana. love you :))


Oleh: @theonugraha untuk @canne_can
Diambil dari: http://theonugraha.blogspot.com/


---



Surat Kesekian

   Aku rasa ini surat kesekian yang sudah kutulis untukmu, dan aku masih belum bisa menggambarkan perasaanku kepadamu sebenarnya. Kurasa surat ini hanya pengantar. Mengantarkan beberapa kata yang terlalu sulit untuk diucap lewat suara. Surat ini hanya suara yang tidak sampai.

   Dan ya, aku juga tidak peduli dengan valentine selama aku masih memilikimu. Karena kasih sayang tidak hanya dirayakan dalam satu hari. Kasih sayang selalu ada setiap hari. Setiap jamnya, setiap detiknya. Tidak hanya setiap satu hari dalam setahun. Tidak setiap tanggal 14 February.

   Sayang, aku belum tidur sampai sekarang. Aku takut tidur. Aku takut mimpi kamu. Aku takut rinduku makin menggebu jika aku bertemu denganmu meskipun hanya dalam mimpiku. Takut akhir mimpiku tidak seperti yang diinginkan. Karena kehilanganmu dalam mimpi pun terlalu menyeramkan untuk dibayangkan.

   Hari ini aku kehabisan kata-kata. Boleh aku ganti surat ini dengan sedikit ungkapan yang mungkin bisa kau mengerti?

“Kamu adalah akar kuadrat pada cintaku. Buatnya terus berkali lipat, selalu bertambah besar. Tidak pernah berkurang.”

“Kamu sama dengan X. Selalu kucari. Dengan cara apapun, selalu kucari. Dengan rumus, logika, hingga hati.”

“Kamu adalah pukul 12 dari jam ku. Kamu ada tepat di depanku.”

“Kamu adalah bulan, sedangkan aku adalah pungguk. Sayang, pungguk merindukan bulan.”


Surat balasan dari @canne_can untuk @theonugraha
Diambil dari: http://parahhana.blogspot.com/

Surat #DuaHati @NiaNoor dan @_Romulus


Tanya Sendiri

Kepada S,

Kalau rinduku kau dustakan, aku bisa apa selain merelakan?
Kalau kesetiaanku kau pertanyakan, aku bisa apa selain tertawa?
Kalau perasaanku kau ragukan, aku bisa apa selain membuktikan?
Kalau bukti cintaku kamu tertawakan, aku bisa apa selain mempertahankan?
Kalau aku kau abaikan, biarkan aku tetap bertahan meski terasa melelahkan dan menduakan menjadi pilihan yang melegakan.
Tapi,
Berjanjilah demi Tuhan, jangan pernah mencoba melepaskan.

Sebab aku mengikatmu dengan nadiku, maka jika ikat kau lepaskan, justru aku yang merasa nyeri..

yours,
N


Oleh: @NiaNoor untuk  @_Romulus


---

Stop


Surat ini dibuat dengan kejujuran dari dalam hati. Jika kau mulai merasa tidak nyaman membacanya, segera tutup halaman ini.

Kepada N,
Ada jutaan bintang di langit, beberapa diantara mereka membentuk rasi bintang.
Seperti nelayan di tengah lautan pada malam hari, kau adalah rasi bintang.
Aku hilang tanpamu.
Stop, berhenti mengelak. Ya, kamu. Kamu adalah milikku yang takkan ingin kulepas. Kamu adalah manusia pertama yang terpikir saat aku mendengarkan lagu Hingga Ujung Waktu.
Stop, jangan menyangkal. Apapun yang akan datang di kemudian hari, aku tak ingin menyerah mencintaimu.
Aku milikmu.

I may not have the softest touch
I may not say the words as such
And though I may not look like much
But I'm yours. (Daniel J. O'Donoghue)


Surat balasan @_Romulus untuk @NiaNoor
Diambil dari: http://ksatriasemesta.blogspot.com/

Surat #DuaHati @chesterdee dan @nonayukee


 Number one..


“Cause my girl, They all do not matter (any longer)
Cause you do not even have to try
You're already my number one” –Aditya Sofyan

My sweetest sugar,
Sore ini pikiranku melayang pada resah yang kau ungkap beberapa hari lalu, dimana kau dibius bunga tidur dengan aku di dalamnya meninggalkanmu.
Aku mengerti kekhawatiranmu, akan kenangan yang masih membekas pada aku, kau berulang kali bertanya “Sudahkah kamu membuka hati?”
Saat aku mengangguk, seluruh diriku mengamini, bahwa sudah saatnya aku berlutut sepenuhnya padamu.
Tak perlu lagi kau risau akan cinta sisa masa lalu. Lirik Number One nya Aditya Sofyan itu rasanya cukup mewakili apa yang kurasa saat aku bersamamu.
Kamu hanya perlu menjadi dirimu untuk bisa menjadi kuasa hatiku, kamu hanya perlu menunjukan kemana cinta ini harus berpaling dan aku akan menitinya. Untukmu, untuk kita.
Ada sedikit perasaan bahagia saat aku membaca risaumu, aku mencium ada cinta, aku meresap rasa memiliki, aku merasa dipeluk rasa memiliki yang amat kuat.

My sweetest sugar,
Aku beberapa hari lagi kamu akan datang di kotaku, tempat ku berkelahi dengan rindu setiap harinya. Aku tak sabar, andai ada koper yang harus aku pak, mungkin sudah ku pak jauh-jauh hari. Hehehe..
Walau aku tau akan ada saatnya kamu pergi lagi, bawalah kopermu pulang, tapi tinggalkanlah hatimu disini seperti kuutus hatiku untuk pergi bersamamu kelak.
Karena saat pertama kali indera ini mengecapmu, itulah saat hati bersepakat untuk saling menjaga.

Kutunggu kau di kota ini, untuk ku bawa ke kotaku.

Love,
AndikaWinchester Saputra




Oleh: @chesterdee untuk @nonayukee
Diambil dari: http://wor-l-dplay.blogspot.com/


---



Itinerary

Right from the start
You were a thief
You stole my heart
And I your willing victim - P!nk

Dear Chester,

Suratmu memang diciptakan untuk aku baca berkali-kali, tak ada kata bosan untuk menikmati setiap kata yang kamu untai disana..

My dear, dari awal kita bersama, aku telah memasrahkan diri pada jarak, aku telah memasrahkan diri untuk ikut bermain dengan masa lalumu, dan saat membaca suratmu kemarin, tak akan aku biarkan lagi risauku mengganggu kita :)

Sekarang, mari kita bicarakan itinerary liburan kita di kotamu, kemana saja tempat yang harus kita kunjungi ?

Hari pertama, aku ingin mencicipi kuliner khas disana, dan mungkin sorenya menikmari sunset dari spot favoritmu.

Hari kedua, aku ingin menunggu sunrise, lalu aku ingin berbagi tawa denganmu di taman hiburan.

Hari ketiga, aku ingin berbagi peluk denganmu diantara kabut pegunungan, menikmati aroma perkebunan teh.

Hari keempat ? ah, aku tak mau membicarakannya. Aku tak bisa merancang perpisahan :’)

Chester, aku sudah tak sabar untuk segera menginjakkan kaki di medan perangmu, aku sudah tak sabar untuk menghabisi rindu yang selama ini kamu perangi sendiri di kotamu.

Much Love,

Your Sugar


Surat balasan dari @nonayukee untuk @chesterdee
Diambil dari: http://sebuahcatatan.tumblr.com/