15 January 2013

Teruntuk Bidadariku


Untuk bidadari yang selalu ku sebut “Mama”

Mama.. Walau kita berada dalam satu atap yang sama, aku ingin sekali menuliskan sebingkai surat cinta untukmu.
Aku tak sanggup berkata-kata melalui suara, karna nantinya akan menitikkan airmata.
Hanya melalui doa dan tulisan, Ma.. Perasaan ini aku tumpahkan untukmu..

Mama.. Kecantikanmu membuatku seakan menatap seorang bidadari yang Tuhan ciptakan di bumi ini. Dan sunggh, tiada kehangatan melebihi hangatnya pelukanmu..

Mama.. Kau kuat sekali. Setiap pagi kau harus bergegas untuk pergi bekerja, tanpa melupakan membuat sarapan untuk kami. Bahkan udara pagi yang begitu dinginnya, tak membuatmu berhenti dan menyerah. Hanya dengan alasan, untuk membantu kebutuhan kita semua.

Mama.. Begitu sering aku memanggil manja nama itu. Bagaimana nanti ketika aku menjadi seorang istri dan ibu dari anak-anakku? Bisakah aku sepertimu? Tak pernah menangis dihadapan anak-anak walau sudah terlalu letih. Selalu kuat untuk menjalankan kewajibanmu sebagai seorang istri dan ibu. Apa aku bisa, Ma? Ajari aku, berikan aku kekuatan itu, dan tumpahkan cintamu dalam samudera cintaku.

Mama.. Waktu tidurmu sudah berkurang sekarang, kau selalu nampak lelah. Ketika kau tidur, diam-diam aku selalu memperhatikanmu. Kau tidur dengan pulasnya. Entah mengapa, selalu ada ketenangan ketika melihatmu. Aku ingin selalu terus melihat ketenangan itu, Ma. Ma, mama harus semakin kuat yah. Aku tak bisa membayangkan jika aku tak bisa melihat wajahmu lagi. Aku mohon, tetaplah kuat dan selalu tersenyum manis di rumah ini untuk kami, untuk kami Ma..

Mama, kau belum melihat aku menjadi seorang Sarjana dan Magister.. Kau juga belum melihat aku pergi berangkat bekerja sepertimu.. Kau belum melihat anak-anakmu, ketika diminta oleh pria untuk dijadikan istri. Kami belum bertekuk lutut meminta restumu, untuk menjadi istri yang shalehah. Kau belum menggendong dan bermain bersama cucu-cucumu, Ma.. Kau belum melihat kami bahagia dengan pria pilihan kami. Kami belum puas membahagiakanmu, Ma.. Dan masiiih banyak hal yang belum kau dapatkan dari kami. Jadi, aku mohon… tetaplah kuat dan tersenyum mengisi istana ruma kita.

Semoga Tuhan selalu menjaga, melindungi, dan memberikan kesehatan untuk kita semua yah Ma, dan semoga Tuhan meridhaiku untuk dapat membahagiakanmu terlebih dahulu, sebelum Dia mengambilmu kembali.

Dengan penuh cinta untuk Bidadariku, Mama..

Anak perempuan kedua-mu.

Oleh: @windyku
Diambil dari http://windyku.wordpress.com

No comments:

Post a Comment