15 January 2013

Perih yang Kunikmati

Dear Bagas,
Kamu tau rasanya kulit basah yang dilecut dengan jalinan kulit lain yang berbeda? Kalikan sepuluh dan itulah sakitnya menikmati jadi bagian berarti di hidup kamu…

Ingatkah hanya butuh waktu sekian minggu sebelum pernyataan itu keluar dari mulutmu?
Dan ingatkah rona merah wajahku yang terbungkus kebanggan berlebihan di lantai 7 Gedung A kampus kita?

Kamu jelas bukan cinta pertamaku dan sebaliknya kan?
Tapi berkesan pake banget kalo inget insiden junior muntah2 gegara barang bawaan Ospek yang aneh bin ajaib itu sih yang mempertemukan kita.

Kamu berkali2 ngulang kelas dan ambil SP (yang tandanya kamu ga pinter2 amat ;p)
Tapi kamu juga satu2nya senior yang tau kalo ada junior yang sedang berusaha memperdaya kakak angkatannya di fakultas kedokteran yang katanya bergengsi itu

Bagas,
Kamu dan aku sama2 tau kalau ada sesuatu yang sama2 kita tahan kala itu
Kamu dan aku sama2 tau kalau sebaiknya sensasi menyenangkan itu tak dipendam terlalu lama
Sumpah aku menikmati setiap detik ada di hati dan otakmu
Dan kinipun kamu masih ada di hati dan otakku
Sendirian tanpa jabang bayimu dan ibunya


Oleh @doctaruby
daimabil dari http://hantuwanita.wordpress.com

No comments:

Post a Comment