15 January 2013

Masih untuk Kamu

Kamu, yang masih menjadi yang terhebat sampai saat ini.

Ini pertama kalinya aku menulis surat cinta untukmu
Entah karena kau terlalu hebat atau bagaimana
Sampai aku tidak pernah bisa menuliskan kisah kita dalam sebuah tulisan
Ah iya, pasti kamu juga sudah tahu bagaimana aku mensyukuri semua ini
Bertemu denganmu, mengenalmu, dan memilikimu sampai sekarang
Harapanku tidak banyak, cukup kamu mempunyai rasa syukur yang sama saja

Entah ini hari keberapa kita masih tetap menjadi "kita"
Yang jelas ini bulan ke-49, itu saja yang aku ingat
Terimakasih sudah mau bersusah payah menjaga rasa ini
Rasa yang di awali dengan ketidaksengajaan
Dan mengalir begitu saja sampai sekarang

Pada hujan yang selalu menjadi rintangan saat kamu menjemputku
Pada terik matahari yang tak pernah bersahabat saat kamu mengantarkanku pulang
Atau jauhnya jarak yang membentang antara rumahku dan rumahmu
Yang kamu tempuh setiap harinya untuk sekedar memenuhi permintaan aku untuk bertemu
Aku sangat menaruh hormat, terimakasih untuk usahanya

Dan untuk usaha-usahanya lainnya sampai kita bisa selama ini
Kamu hebat.

Untuk kamu, yang hari ini masih berkonsentrasi menaklukkan soal ujian akhir semester
Semoga kesuksesan berpihak pada mu hari ini dan hari-hari kemarin
Aku selalu mendoakanmu, dari sini, dari tempat yang mana kita sering menghabiskan waktu berdua

Memang banyak hal yang sebenarnya aku membutuhkanmu
Dulu, aku tak semandiri ini
Sekarang, aku harus mengusahakan semuanya sendiri, tanpa kamu
Kamu dengan kehidupan baru dikotamu, dan aku dengan kehidupan baru dikotaku

Terkadang rindu memang tidak bisa ditolerir hanya dengan telpon dan sms
Bau tubuhmu, peluk yang menenangkan, dan genggaman tanganmu yang menghangatkan
Itu yang aku butuhkan
Tapi kita bisa apa, hanya bisa doa, agar aku dan kamu tetap diberi kekuatan untuk melanjutkan cerita ini
Entah sampai kapan..

Ah, buat apa menyesali jarak, waktu yang terbuang, dan semua yang sudah dilewati
Tidak ada gunanya
Kita punya mimpi, dan kita sedang berjalan bersama menggapai mimpi itu
Walaupun pada akhirnya yang membuat kita bertekuk lutut adalah takdir
Tapi takdir itu tetap kita yang mengusahakannya bukan?

Nothing terrible happened between us
We still partner, to share some laugh
I do know why i really love your jokes
And all of 'bout you
I'm so proud to be yours.

Insya Allah kedepannya lancar ya *peluk boneka dari kamu*


 Oleh @araapratiwi

No comments:

Post a Comment