15 January 2013

Lelaki Pertama

Hai kamu! Lelaki pertama yang (mungkin) aku sukai. Mungkin sudah sekitar 16 tahun aku tidak bertemu denganmu. Bagaimana kamu sekarang? Apa rambutmu masih keriting seperti dulu? Atau badanmu masih saja kurus?

Saat itu kita masih sangat kecil. Masih sama-sama diantar mama kita untuk sampai di sekolah. Masih sama-sama duduk di bangku bercat warna-warni. Masih sama-sama memandang keatas melihat hiasan burung-burung kertas yang digantung dengan tali. Saat itu aku tidak tahu apa yang orang bilang tentang suka atau cinta. Kita masih terlalu kecil untuk mengenal hal itu. Hanya saja saat bercanda denganmu aku merasa senang dan berharap besok besok besok kita selalu bercanda bersama.

Hingga hari itu tiba. Kamu akan pindah ke sekolah lain. Lalu aku?

Aku mungkin merasa sedih saat itu. Tidak tau jelas apa namanya, hanya saja aku merasa akan kehilangan seorang teman yang selalu membuatku tertawa, yang selalu membuatku harus selalu datang pagi untuk berebut kursi denganmu. Aku merasa kamu tidak boleh pergi, tidak boleh kemana-mana! Tetap saja di sini di sekolah ini.

Aku berharap kamu tidak benar-benar pindah ke sekolah lain. Tapi ternyata saat esok pagi aku ke sekolah, kamu sudah tak ada di tempat dudukmu. Kamu benar-benar pindah. Aku kehilangan sosokmu. Teman yang selalu membuat aku tertawa.

Hingga hari ini ketika surat ini terketik aku masih belum tau kamu dimana. Kiki! jika kamu membacanya, aku hanya berharap kita bisa bertemu. Sekedar bicara tentang masa kecil kita dulu.



Ditulis oleh : by @fiaasya
Diambil dari http://fiadalammalam.blogspot.com/2013/01/lelaki-pertama.html?spref=tw

No comments:

Post a Comment