15 January 2013

Kepada yang Menjadikanku Tujuan


Kamu, apa kabar?


Aku rindu.

Demikian rindu hingga menjelaskan seberapa rindunya pun aku kesulitan. Kadang rinduku gamang, sebab ia tak punya tuan. Kadang resah, seperti ingin pulang tapi tak punya rumah. Kadang melayang-layang mencari daratan. Demikian seringnya ia membersamaiku, tapi tanpamu.

Aku sedang tak ingin mencoba mencarimu lagi. Mungkin lelah. Sebab mereka yang kukira kamu terlalu sering membuatku jengah. Kupikir mereka yang akan menjadikanku tujuan, tapi ternyata hanya singgah. Sementara sulit bagiku mengosongkan tempat persinggahan itu. Jejak yang mereka tinggalkan kadang jadi kerak.

Kamu bagaimana disana?

Kemarin lalu ada bau tubuh baru mampir di hidungku. Dia itu kamu, bukan? Sebab, jika bukan, takkan kubiarkan bau tubuh itu mengendap di paru-paruku. Takkan lagi ada tugas membersihkan kerak jejak di agendaku. Jika memang kamu, menetaplah. Kembalilah ke rumah.

Meski kadang rindu ini membuatku susah tidur, kamu harus tahu, ia takkan merentang dari hari-hariku. Ia enggan padam sebelum kamu datang. Demikian besarnya aku merindukanmu dengan segala penantianku.

Aku rindu.

Demikian suratku.

Dalam rentang pelukan yang kosong,
menunggumu.

Ditulis oleh : @ezapia
Diambil dari http://komidiputar16.wordpress.com

No comments:

Post a Comment