Untuk yang termanis, adik-adikku di
tempat yang paling nyaman...
Kita bertiga berbeda. Amat berbeda dari semuanya.
Aku sudah besar, Bina belum berumur, dan Raisa yang sedang lucu-lucunya.
Hidupku sementara, sedangkan kalian sudah abadi.
Aku penuh tanggung jawab, sedangkan kalian tidak perlu bertanggung jawab apa-apa.
Aku di sini, kalian di sana.
Aku penuh dosa, kalian penuh suci.
Aku bersama orangtua kita, kalian bersama Tuhan.
Tapi dari semua perbedaan itu, kita tetap sama.
Kita sama-sama perempuan. Kita sama-sama pernah menangis. Kita sama-sama pernah membuat orangtua kita senang dan juga sedih. Kita sama-sama dicintai. Kita memiliki cinta yang sama, untuk orang yang sama. Kita memiliki keluarga yang sama. Kita sama-sama terpisah.
Tahukan apa yang paling aku rindukan? Tidak di sini sendiri, tentunya. Aku ingin kalian. Ibu ingin kalian. Bapak juga ingin kalian. Tapi Tuhan lebih ingin kalian. Tidakkah kita sebagai manusia hanya bisa mengalah? Tak ada alasan untuk menangis di sana, 'kan? Tersenyumlah seperti orang yang mencintai kalian tersenyum, di tempat yang berbeda.
Surat ini berada di dunia. Aku mengirimnya dengan salam dari Bunda. Tentu selain pak pos terpilih yang menyampaikan, ada Tuhan yang benar-benar menyampaikan pada kalian. Semoga senyum selalu merekah saat surat ini kalian baca ya.
Salam do'a,
Keluarga
Kita bertiga berbeda. Amat berbeda dari semuanya.
Aku sudah besar, Bina belum berumur, dan Raisa yang sedang lucu-lucunya.
Hidupku sementara, sedangkan kalian sudah abadi.
Aku penuh tanggung jawab, sedangkan kalian tidak perlu bertanggung jawab apa-apa.
Aku di sini, kalian di sana.
Aku penuh dosa, kalian penuh suci.
Aku bersama orangtua kita, kalian bersama Tuhan.
Tapi dari semua perbedaan itu, kita tetap sama.
Kita sama-sama perempuan. Kita sama-sama pernah menangis. Kita sama-sama pernah membuat orangtua kita senang dan juga sedih. Kita sama-sama dicintai. Kita memiliki cinta yang sama, untuk orang yang sama. Kita memiliki keluarga yang sama. Kita sama-sama terpisah.
Tahukan apa yang paling aku rindukan? Tidak di sini sendiri, tentunya. Aku ingin kalian. Ibu ingin kalian. Bapak juga ingin kalian. Tapi Tuhan lebih ingin kalian. Tidakkah kita sebagai manusia hanya bisa mengalah? Tak ada alasan untuk menangis di sana, 'kan? Tersenyumlah seperti orang yang mencintai kalian tersenyum, di tempat yang berbeda.
Surat ini berada di dunia. Aku mengirimnya dengan salam dari Bunda. Tentu selain pak pos terpilih yang menyampaikan, ada Tuhan yang benar-benar menyampaikan pada kalian. Semoga senyum selalu merekah saat surat ini kalian baca ya.
Salam do'a,
Keluarga
Oleh
@astyintanpw
diambil dari http://astyintanpw.blogspot.com
No comments:
Post a Comment