15 January 2013

Jangan di Januari


Kepada, Tuan (tidak) tampan ataupun rupawan.
             di manapun kau berada. 

Aku pernah jatuh di Januari. 
Seseorang yang ku sayangi meninggalkan ku dan membawa hati ku pergi.
Tunggu, mungkin dia tidak membawanya, dia hanya menghempaskannya ke bumi
dan membuat semua syaraf didalamnya mati.

Asal tahu saja, butuh waktu lama untuk memperbaiki hati.
Butuh waktu lama untuk aku dapat kembali tegak berdiri.
Butuh waktu lama agar tempat itu terisi lagi, oleh kamu, pemilik senyum indah itu.

Tidak, aku tak mau itu terjadi lagi! 
Kau tak boleh melakukan hal serupa yang dia lakukan di bulan Januari.
Jangan bulan ini, jangan Januari.
Tapi tunggu! Jangan pula Februari, Maret, April, Mei, Juni, atau Juli. 
Dan bukannya Agustus adalah bulan saat kita mengikrarkan janji? Kau mau membunuhku di bulan saat kita pertama kali menautkan jemari? 

Sudah musim kemarau saat September tiba. Jadi alangkah bijaksana jika kau tak membuatku menghabiskan air mata saat mentari bersinar dengan begitu teriknya.

Oktober bulan kelahiran ku, dan kamu mau membuatku mati suri? Jangan Oktober jika kau masih mau melihat senyumku lagi. 

November dan sejuta kenangan. Biarkan dia tetap jadi bulan yang indah, sayang.

Aku suka hujan di bulan Desember, jadi tolong biarkan aku bahagia bulan itu, bisa kan tuan?

“Jadi kapan?”.

Aku ingin kau bertahan sampai nanti. 
Aku hanya akan mengizinkan mu meninggalkan ku ketika aku tak bisa melarang mu lagi. Saat jantung ku tak berbunyi atau ketika darahku tak lagi mengalir di nadi. Nanti tuan, nanti. Kau boleh leluasa meninggalkan ku nanti, saat aku mati.

Oleh @heysrsvti
Diambil dari http://heysrsvti.tumblr.com

No comments:

Post a Comment