Aku suka berada di sini. Kecil sendiri di
tengah gedung-gedung yang beradu menggapai langit kala aku menengadah. Membeku
sendiri di antara lalu lalang mereka yang membuang dan memunguti waktu. Diam
sendiri di sela potongan percakapan, denting sendok dan cangkir, deru halus
mesin mobil.
Aku suka berada di sini. Tubuhku yang hanyut
dalam tenang justru kontras dengan pikiranku yang sibuk sendiri. Mencipta
skenario kecil dalam kepala. Melompat dari orang yang satu ke yang lainnya.
Mereka-reka cerita kehidupan.
Aku suka berada di sini. Di bangku dan meja
kafe yang disusun di luar, persis di perempatan. Berhadapan dengan segerombolan
manusia yang berdiri di dua sisi jalan, berpindah ke sisi yang berlawanan
ketika lampu isyarat pejalan kaki berubah hijau. Rasanya seperti berada di
antara datang dan pergi. Singgah.
Mengingatkanku pada menunggu.
Aku suka berada di sini. Pernah ada seonggok
aku yang rutin menunggu kamu datang mengisi bangku di hadapan. Dan sepasang
senyuman dari bibir masing-masing ketika mataku berhasil menangkap matamu di
antara padatnya penyeberang jalan.
Sesungguhnya, tak butuh sepucuk surat, pun aku
yang menunggu. Aku tahu, kamu selalu ada.
Nb. Kamu boleh meminum kopi sepuasmu sekarang
tanpa perlu mendengar ocehanku yang mencemaskan kesehatanmu. Kopi di atas sana
pasti lebih enak dari kopi yang ada di dunia.
Oleh @beatricearuan
diambil dari http://beatrice-aruan.tumblr.com
No comments:
Post a Comment