15 January 2013

Aku Bukan Menunggu

Aku suka berada di sini. Kecil sendiri di tengah gedung-gedung yang beradu menggapai langit kala aku menengadah. Membeku sendiri di antara lalu lalang mereka yang membuang dan memunguti waktu. Diam sendiri di sela potongan percakapan, denting sendok dan cangkir, deru halus mesin mobil.

Aku suka berada di sini. Tubuhku yang hanyut dalam tenang justru kontras dengan pikiranku yang sibuk sendiri. Mencipta skenario kecil dalam kepala. Melompat dari orang yang satu ke yang lainnya. Mereka-reka cerita kehidupan.

Aku suka berada di sini. Di bangku dan meja kafe yang disusun di luar, persis di perempatan. Berhadapan dengan segerombolan manusia yang berdiri di dua sisi jalan, berpindah ke sisi yang berlawanan ketika lampu isyarat pejalan kaki berubah hijau. Rasanya seperti berada di antara datang dan pergi. Singgah. 
 Mengingatkanku pada menunggu.

Aku suka berada di sini. Pernah ada seonggok aku yang rutin menunggu kamu datang mengisi bangku di hadapan. Dan sepasang senyuman dari bibir masing-masing ketika mataku berhasil menangkap matamu di antara padatnya penyeberang jalan.

Sesungguhnya, tak butuh sepucuk surat, pun aku yang menunggu. Aku tahu, kamu selalu ada.

Nb. Kamu boleh meminum kopi sepuasmu sekarang tanpa perlu mendengar ocehanku yang mencemaskan kesehatanmu. Kopi di atas sana pasti lebih enak dari kopi yang ada di dunia.

Oleh  @beatricearuan

No comments:

Post a Comment