30 January 2013

Surabaya, Aku Ingin Bandung


Hey, kamu. Bosan denganku?

Ah, jangan. Aku belum terlalu bosan denganmu. Aku masih ingin menghabiskan sisa waktuku, sebelum menikah, untuk menikmati setiap sudut jalan dan gedung-gedung yang menjadi salah satu faktor bumi cepat rusak itu. Terkadang aku benci dengan perkembangan pesatmu, tapi aku juga butuh gedung-gedung modern-mu untuk melepas penat, bahkan untuk mencari uang. Miris memang. Btw, aku masih sering nyasar menyusuri jalananmu. Bahkan hampir 22 tahun aku hidup denganmu, aku masih mengandalkan google map agar tak menghabiskan waktu untuk nyasar-nyasar.

Kemarin, linimasa terlalu ramai membicarakanmu. Hanya karena seorang @KeiSavourie. Entah apa yang mereka ributkan? Perkembangan modern-mu yang meniru ibu kota? Atau karena kita mempunyai aksen medok yang katanya gak pantes untuk kota metropolitan? Hahaha, lucu sekali. Sebagai orang asli Surabaya, aku tak memiliki aksen medok sama sekali.

Oke, terlepas dari semuanya, aku mencintaimu. Terlalu banyak kenangan indah yang ada pada dirimu. Bukan… bukan berarti aku mengingat-ingat masa lalu. Sesekali aku ingat kejadian-kejadian yang terjadi kepadaku saat aku menikmati setiap ruangmu. Tragedi timezone sutos, misalnya. Ah sudahlah, itu hal konyol yang tak perlu diingat-ingat.

Surabaya, jangan pernah menjadi seperti Jakarta. Tetaplah berdamai dengan kami. Jangan menyakiti kami dengan keadaan semburat pemerintah. Cukup beberapa titik kemacetan saja yang membuat kami tersiksa, selebihnya jangan.

Kau tahu? Aku mencintaimu. Dan seseorang telah membuatku mengkhianatimu. Bandung. Iya, aku jatuh cinta kepadanya, dan segala isinya. Ia adalah kota kedua yang akan aku singgahi jika penatku kepadamu tak terbendung lagi.

“Jika Bandung adalah seorang manusia, ia adalah kekasih yang penuh kesan sebelum pertemuan dengan cinta sejati” – Ruang Temu, @Maradilla.

Di sana adalah ruang temuku bersamanya. Aku menitipkan separuh hatiku di sana. Di satu daerah di Bandung timur bernama Cikutra.

Jika nanti aku meninggalkanmu demi kota itu, aku minta tetap jaga keluargaku seperti aku selalu berusaha menjagamu.

 ————————————————————————

Kepada Bandung, tempat dimana hatiku berada…

Aku menitipkan kekasihku di salah satu ruangmu. Jaga dia seperti aku menjaga mimpi-mimpiku untuk menempatimu. Berikan dia udara segarmu dan oksigen terbaikmu. Sisakan untukku satu ruangan besar di bukitmu untuk kujadikan tempat berteduh nanti. Rumah minimalis dengan halaman luas, pemandangan tangkuban perahu di pagi hari dan city light di malam hari. Suatu hari nanti aku akan menemuimu, meminta kembali hatiku, dan menghabiskan sisa hidupku denganmu…

Doakan aku :)

Oleh @iddailiyas
Diambil dari http://iddailiyas.tumblr.com

No comments:

Post a Comment