Untuk kota sejuta Cinta, Yogyakarta.
Awal perkenalan kita, sudah bertahun-tahun lalu, tepatnya 7 tahun lalu. Di awal 2006, pertama kalinya aku melakukan perjalanan jauh sendirian, dan itu menuju kotamu. Hari masih gelap, lepas dini hari menjelang subuh, saat aku melangkahkan kaki menuruni gerbong kereta Taksaka Malam yang membawaku dari ibukota, kota asalku. Langitmu terlihat cantik, sedikit gemerlap dengan beberapa bintang di sudut timur. Belum ada bias mentari sama sekali di sana. Udara yang tak begitu dingin mendekapku tanpa harus membuatku menggigil. Seketika itu juga, aku jatuh cinta padamu.
Photo from: http://centergetaways.blogspot.com/2012/03/tugu-jogja.html
Tak lama berselang, kedatangan pertamaku menjadi ke dua, ke tiga, dan seolah menjadi rutinitas yang tak dapat aku elakkan, dan memang tak ingin aku hindari. Aku bahkan selalu menunggu saat-saat aku berkunjung. Entah untuk urusan pekerjaan, bertemu pacar, atau sekedar melepas penat dan lelahku. Setiap kali kunjunganku ke kotamu, aku selalu cinta, dan rasa itu semakin bertambah setiap kalinya.
Aku jatuh cinta pada keramah tamahan wargamu, di mana dapat ku gelakkan tawa dalam senda dan gurau. Aku jatuh cinta pada kekayaan cita rasamu, dalam setiap menu yang terhidang di kedai-kedai pinggir jalanmu, dan aku jatuh cinta pada alammu yang elok, di mana aku dapat bercumbu dengan pantaimu, dan bercinta dengan bukitmu.
Terimakasih Yogya!
Terimakasih telah mengizinkan kakiku memijak tanah suburmu. Mengizinkan jlidahku menyesap nikmat bogamu.
Terimakasih telah mengajarkanku keikhlasan dalam senyum tulus wargamu. Mengajarkanku mencinta tanpa harus mengharap balasnya.
Terimakasih telah mengajarkanku tentang kesederhanaan dalam kekayaan budayamu,
sekaligus mengajarkanku menjadi kaya dalam kesederhanaan hidupmu, dan
Terimakasih telah mengajarkanku bagaimana meraih mimpi tanpa harus berTuhan pada ambisi.
Dari aku,
yang jatuh cinta padamu dari pertama bertemu.
oleh @si_kura
diambil dari http://blognyasikura.blogspot.com
No comments:
Post a Comment