30 January 2013

Hai, Jakartaku!

Untuk kamu, Jakartaku.

Gimana keadaanmu hari ini? Pasti sumpek ya? Iya. Sama. Tadi pagi sekitar jam sembilan aku sudah melihat ada aksi damai yang mengatasnamakan anak-anak dan perempuan. Membagikan mawar kepada pengendara roda empat dan roda dua. Aku kepengen sih dapet mawar itu, tapi aku ga punya kendaraan *elus dada*

Hari ini adalah hari kedua masa transisi banjir. Masih ingat kondisimu saat tanggal lima belas lalu? Iya, kamu sangat kacau! Banjir di bantaran Kali Ciliwung, tanggul Latuharhary yang jebol menyebabkan jalan protokol banjir. Istana kepresidenan ikutan kebanjiran juga. Aneh ya? Iya, memang aneh. Kamu sempat lumpuh, tak seperti biasanya. Aku heran, kenapa Kota kesayanganku bisa sebegitu kacau? Karena saking kacaunya, sampai-sampai aku mulai terbiasa dengan jeritan sirene Ambulance, pemadam kebakaran dan kendaraan patroli polisi.

Sekarang semua sudah mulai membaik. Keadaan kamu sudah seperti biasa. Macet dimana-mana, teriakan klakson mobil yang tidak sabar di jalanan sudah mulai terdengar. Aku suka kota ini, karena sejak lahir sampai sekarang menjadi saksi bisu atas segala tragedi dan kebahagiaan. Tapi, memang aku belum bisa merawatmu dengan baik.

Sekarang aku mulai membiasakan memakai kendaraan umum untuk berangkat ke kantor dan berjalan kaki. Selain baik untuk kesehatan, baik juga untuk kamu agar bisa membagi oksigen kepada penduduk lain. Tapi setelah dipikir-pikir, masalah kamu banyak ya? Lebih kompleks dari pada aku yang rumahnya habis kebakar dan kebanjiran.

Untuk Jakartaku, tetaplah menjadi kota kebanggaanku. Bahagialah karena pemimpinmu, Bapak Jokowi dan Ahok sedang berusaha untuk memperbaiki dirimu juga mental Warganya. Aku hanya membantu dengan perbuatan kecil dan menjaga ketertiban. Semoga Jakartaku tetap dicintai oleh para warganya. :*

 

oleh @royansum
diambil dari http://royansum.wordpress.com

No comments:

Post a Comment