Untuk kenangan yang pernah tercipta dan akan tercipta.
Untuk Surabaya tercinta.
Surabaya yang tidak akan terlupa.
Kau tahu? Dulu aku berpikir kau adalah kota yang paling menyebalkan. Karena cuaca yang selalu panas, banjir yang sering datang saat hujan turun, asap dan debu yang mengepul. Kau tahu apa yang paling membuatku malas? Macet yang sering terjadi hampir di setiap jalan kotamu, yang membuatku harus berangkat lebih awal jika ke sekolah agar tidak terlambat dan berada di ruangan guru selama satu jam pelajaran.
Tapi kau juga memberiku banyak kenangan yang tak terkira indahnya. Kau mengajarkanku tentang arti sebuah kehidupan, persahabatan, dan cinta. Kau mengenalkanku pada kebahagiaan dan kepedihan. Kau mengajarkanku tentang arti ketulusan dan berbagi.
Saat ini aku begitu merindukanmu, kotaku.
Aku begitu merindukan tiap-tiap jengkal kenangan yang pernah tercipta di tiap sudut kotamu. Aku rindu tawa dan tangis yang sudah tak terhitung jumlahnya yang aku bagi bersama kawan-kawan baikku sejak aku berada di taman kanak-kanak hingga sekolah menengah. Aku rindu melirik diam-diam ke arah rumah kakak kelasku yang aku kagumi saat aku berangkat sekolah. Aku merindukanmu, Surabayaku.
Bila dulu aku tidak memutuskan untuk bersekolah di Jogja? Apakah sekarang aku akan tetap berada bersamamu? Bila Bapak tidak pergi setahun yang lalu, apakah aku masih bisa berada di sana dan tetap bersama dengan kawan-kawan baikku?
Sejujurnya aku belum siap meninggalkanmu sepenuhnya.
Salamku dari Kota Gudeg dengan penuh cinta.
Tolong jaga kawan-kawan baikku disana ya. :)
Oleh @nadhiayoe
Diambil dari http://ceritadikalahujan.blogspot.com/2013/01/salam-dari-gudeg-untuk-rujak-cingur.html
No comments:
Post a Comment