Bandung,
Siapa yang tidak jatuh cinta sama kota ini, aku yakin akan banyak surat cinta hari ini ditujukan untuk kota Bandung.
Begitupun aku, Bandung bagiku bukan lagi hanya kota tujuan wisata. Bandung itu urusan hati. Iya, hati, aku mencintai Bandung dari sejak pertama aku menjejakkan kaki di Bandung 2004. Pertama kali dibuat jatuh hati oleh udaranya. Walaupun menurut semua orang Bandung saat itu sudah tak sedingin dulu. Bagiku Bandung dingin , maklum aku terbiasa hidup di kota yang panas dan gersang sebelum aku sampai di Bandung. Kuliner Bandung membuatku jatuh hati level tergila-gila. Segala macam jenis Bakso nya, makanan khas Sundanya. Semua-semuanya jenis makananya membuat Aku tergila-gila.
Bandung itu persoalan hati, yang kalau aku jabarkan akan menghabiskan berlembar-lembar surat yang terhenti bukan karena cerita usai, tetapi karena aku lemas kelelahan. Sepuluh tahun masa yang kuhabiskan di Bandung. Kota asing yang mempertemukanku dengan banyak sahabat baru, dengan cerita cinta yang hilang berganti dan sekarang kembali hilang.
Di Bandung aku mendapatkan banyak sekali pembelajaran hidup, banyak sekali masa-masa bersenang-senang, masa sendu penuh air mata sih sudah jangan ditanya. Bandung tempatku menemukan jati diri, dan belajar untuk menjadi mandiri.
Saat ini Bandung bukanlah lagi tempatku pulang, Bandung sekarang hanyalah sebuah persinggahan. Harapan ku masih besar dengan kota ini. Menghabiskan masa tua hingga usai masa usia di Bandung adalah masih cita-cita. Semoga
Batam,
Tempat Kelahiran dan aku menghabiskan lebih dari setengah usiaku. Masa Kecilku, usia remajaku aku habiskan di kota ini. Batam kota kecil yang makmur. Akan banyak kemudahan yang bisa aku dapatkan. Tapi dasar aku, memilih untuk tidak hidup nyaman dengan mudah. Maka Batam adalah kampung halaman bagiku. Dimana saat rindu menyerang aku akan pulang melepas rindu kepada Orang tua, keluarga ,teman dan Kampung halaman.
Sampai hari ini setiap pertanyaan dari suku manakah aku, akan ku Jawab Batam. Batam masih menjadi jati diri, walaupun aku berwajah Jawa seperti ayahku, dan berlogat Sunda. Aku masih fasih berbahasa Melayu, Tarian melayu. karena disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan.
Kota ini masih selalu kurindu, Seafood, Laut, Pantai, barang-barang elektronik murah, Parfume, tas dan lain-lain. Kepada Batam aku pasti akan selalu kembali.
Oleh @nengwulwul
Diambil dari http://jurnalnengwulwul.tumblr.com
No comments:
Post a Comment