30 January 2013

Dari yang Berharap Kembali


Aku ingin bercerita padamu.

Hari ini aku kembali mengalami hari yang menyesakkan.

Inginku melupakan, namun aku belum punya kemampuan, makanya surat ini akan jadi pelampiasan.

Siap mendengar ceritaku?

Hari ini aku mengikuti ujian semester. Itulah sebabnya surat ini terlambat, itulah sebabnya surat ini tak bernama surat cinta lagi. Melainkan sebuah surat keluhan. Selama ujian tadi, aku melupakan satu hal yang penting. Aku kesal sekali. Ah, tapi biarlah. Apa boleh buat? Nasi sudah menjadi bubur. Tapi toh aku lebih suka makan bubur daripada makan nasi.

Aku hanya ingin menikmati kehidupanku disini. Kehidupan baruku. Aku sudah meninggalkanmu, meninggalkan zona amanku. Mereka memimpikan hidupku, sementara aku ingin kembali padamu. Aku rindu kembali ada di pangkuanmu. Kau bukan rumahku, tapi kau membuatku merasa ada di rumah. Salahkah? Aku tahu aku seharusnya bersyukur. Dan sekarang aku sedang bersyukur. Hanya saja rasa rindu dan syukur adalah sesuatu hal yah berbeda.

Masih bisakah aku kembali melihat lautmu yang biru? Bisakah aku kembali melihat permadani hijau yang menyelimuti wajahmu? Bisakah aku kembali menghirup udaramu dan menyesap airmu yang menyejukkan jiwa dan raga?

Dan demikianlah, aku merindukanmu.


Untuk kotaku, Jayapura.

Dari yang berharap kembali, Karisha.

Oleh @kriandianti
Diambil dari http://kriandianti.tumblr.com

No comments:

Post a Comment