30 January 2013

Makassar Tidak Kasar.

Hai, Makassar-ku.

Aku bersyukur karena ditempatkan oleh Yang Maha Kuasa di sini, di Makassar. Sungguh tak ada lagi nikmat yang harus kudustakan akan hal itu.

Makassar….
Kamu itu indah. Pantai Losari-mu mampu menarik hati para wisatawan lokal dan internasional. Pantai Losari-mu mampu menahan pengunjung untuk berlama-lama duduk di sana karena di suguhkan oleh pemandangan yang luar biasa, di tambah lagi dengan lantunan suara merdu dari pengamen cilik yang hilir mudik ke sana kemari, pengamen cilik itu tak mau berhenti bernyanyi jika tak di beri selebaran uang dari pengunjungmu.Tak jarang pula banyak para pemuda pemudi yang menunggu matahari terbenam untuk menjadi saksi indahnya permainan warna yang di ciptakan oleh Matahari terbenam itu.

Makassar…
Aku juga bersyukur karena sudah hidup di mana Makassar sudah jadi tempat metropolitan yang berkembang. Hampir semua fasilitas umum sudah tersedia di sini. Bahkan Bandaranya pun sudah diresmikan menjadi Bandara Internasional. Oiya, sudah ada Masjid Terapung juga, kan? Ah, Makassar-ku :”)

Makassar…
Kamu itu hebat! Iya… katanya Ibu Kota mau di pindahkan ke sini yah? Itu tandanya kamu keren! Hahaha! Tapi tak tahulah, itu hanya sekadar kabar burung saja. Tapi jika benar terjadi, pasti banyak yang kurang setuju. Macet cet ceeeeeet! Sekarang saja, jalanmu semakin sesak dipenuhi kendaraan roda dua dan roda 4 yang semakin banyak padahal ukuran jalananmu hanya bagitu-bagitu saja. Duh.

Makassar…
Kamu tahu? Aku muak dengan pemberitaan di luar sana. Kau hanya dikira Kota yang penduduknya Kasar. Mahasiswanya yang doyan demo kesana kemari, yang katanya ingin menyampaikan suara rakyat tapi kok malah merugikan rakyat yang lain yah? Yang ada di pikiran mereka entah apa. Banyaknya pekerjaan yang terhambat di sebabkan oleh ulah para demonstran itu. Tak ada yang tahu, mungkin di antara korban demo itu ada seorang kepala Keluarga yang menjadi satu-satunya punggung keluarga tapi hari itu tak berhasil membawa pulang sesuatu untuk Keluarganya di Rumah, dia hanya datang dengan wajah lusuh nan sedih. Siapa yang akan bertanggung jawab kalau sudah begini? Para demonstran itu? Duh… apa mereka tahu? Kurasa tidak.

Makassar…
Yuk buktikan ke mereka yang di luar sana, kalau Makassar itu tidak Kasar. Makassar itu damai dan penuh cinta :”)

Tertanda,
Aku, salah satu pendudukmu yang baik hati dan tidak kasar :”)

oleh @Rhieryy
diambil dari http://nurulfajriyahd.tumblr.com

No comments:

Post a Comment