30 January 2013

Kepada Makassar

Apa kabar MAKASSAR, masihkah sesejuk dan seramah dahulu. Sebab sudah cukup lama juga kaki ini tak pernah di injakkan lagi dikota Anging Mamiri. kota dengan ribuan tawa, tempat aku sejak dahulu menggantungkan asa hingga kini. Makassar, tak banyak yang tau sesungguhnya tanah kelahiran ku ini indah, tak seperti yang selalu diberitakan didalam tv.

Makassarku, kota seribu tawa. tempat aku mengenal apa itu cinta, bahagia, dan duka.
Siapa yang bisa menyaingi gagahnya Sultan Hasanuddin ku.

Siapa yang bisa menyaingi tenangnya ombak di Losariku.

Siapa yang bisa menyaingi pertahanannya Benteng Fort Rotterdam ku.

Siapa yang bisa menyaingi khasnya dan lezatnya Coto Makassarku.

Siapa yang bisa menyaingi keindahan dan keelokan Bandara International Sultan Hasanuddinku.

Siapa yang bisa menyaingi kemegahan dan keindaha Wahana Trans Studioku.
Siapa yang bisa menyaingi kelembutan dan kesegaran Es Pisang Ijo dan Es Pallubutung ku.

Oh . . . Makassarku, tetaplah menjadi kota yang aman ditengah sedikit demi sedikitnya perubahanmu. Untuk kami, para generasi yang mencintaimu.

Terima kasih . . . Makassar ku telah mengijinkan aku terlahir dan tumbuh dalam dekapanmu. Terima kasih Makssar, kota kelahiranku, kota tempatku tumbuh besar, kota tempatku mengejar asa, kota tempatku ingin kembali dan tertanam dalam tanah abadinya.
Inilah MAKASSAR KU. Langitnya yang masih selalu nampak cerah dizaman yang modern. kota yang masih sangat ramah bagi siapapun yang ingin mengadu nasib dikotanya.
Inilah MAKASSARKU . . .


oleh @tenri28
diambil dari http://tulisananditenri.blogspot.com

No comments:

Post a Comment