30 January 2013

Bagaimana Tidak Rindu???


Pemandangan dari depan rumah saat senja. Bagaimana tidak rindu?


Dear kota kelahiranku,

Rindu??? Tentulah. Bagaimana tidak. Hampir seluruh hidupku aku jalani dengan berpijak di punggungmu.
Laut biru yang megah, pegunungan sejuk, pelukan hangat dari orang-orang terkasih, makanan yang selalu saja bikin ketagihan hingga hati terburai tak beraturan di sana.
Bagiku kau menawarkan suasana paling nyawaman untuk ditinggali.
Walaupun bagi sebagian kamu tak berarti.
Tapi siapa yang peduli? Aku sih mencintaimu dengan sangat besar.

Sudah enam tahun aku tak lagi membelai lembut dedaunan dikotamu.
Sudah enam tahun tak ada lagi bangun pagi disambut teriakan mama, laut dan gunung
Sudah enam tahun pula tak ada lagi bulan April sambil menikmati air laut yang meluber hebat hingga depan rumah.
Sudah enam tahun aku tak melahap buah orange nan eksotis –> gandaria.
Sudah enam tahun tak lagi aku menjadi saksi barter air disamping rumah dan ikan yang sesak ditumpuk dalam kulkas.
Sudah enam tahun aku tak naik angkot dengan dentuman musik mirip di diskotik.
Sudah enam tahun dan rindu itu tidak sedikit kotaku sayang.
Rindu itu meluap tak tertahankan belakangan ini (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)

Aku akan pulang dan memelukmu erat-erat. Janji deh! :’))
Aku akan kembali ke rahimmu, kerumah kota yang selalu menjadi rumahku suatu saat nanti!
Aku mencintaimu kota kelahiranku – Masohi.

*Salam Rindu dari gadis di sebuah pertigaan paling kece*


p.s : Masohi adalah ibukota kapupaten Maluku Tengah. Dapat di tempuh dengan jalur laut dan darat dari Ambon. Jalur laut menggunakan kapal biasanya lebih cepat karena dapat ditempuh dalam waktu 2 jam.


Ditulis oleh : @didochacha
Diambil dari http://mruhulessin.wordpress.com

No comments:

Post a Comment