30 January 2013

Kota Kampiun

Dear my lovely hometown,
 

Kamu adalah salah satu surga di bumi pertiwi ini. Di tanahmu aku menumpang lahir dan menghabiskan masa kanak-kanak hingga remaja. Sejak kecil hingga saat ini aku mencicipi udara pegununganmu, menikmati langit soremu yang cantik, merasakan hujan, menemukan sahabat, cinta pertama, dan memahami definisi rumah sebenar-benarnya.

Tidak terlalu banyak yang mengenal kamu. Orang-orang Jakarta itu, pasti kebingungan ketika aku menyebutkan namamu. Ah, kamu memang berbeda dari yang lain. Kamu pendiam, tenang, dan hampir tidak pernah masuk berita di televisi karena kasus kejahatan. Namamu pernah disandingkan dengan kota Bandung dalam legenda Candi Prambanan. Ya, Bondowoso. Tidak banyak hal yang terjadi disini selain ketenangan. Kurasa, jika seseorang mencari ketentraman jiwa, maka kamulah tempat yang paling tepat untuk mereka tuju.

Bondowoso, jauh dari hingar bingar kota besar. Tidak ada Seven Eleven, tidak ada supermall, dan tidak ada bioskop. Tapi bagiku, justru kesederhanaan inilah yang membuatmu semakin cantik dan menarik. Mungkin orang-orang diluar sana berpikir bagaimana remajanya tumbuh tanpa tempat-tempat hiburan, clubbing, wine, Disc Jockey… padahal tanpa itu semua, sebayaku tumbuh menjadi remaja yang produktif dalam berbagai hal positif. Kau tentunya masih ingat putra terbaikmu, Khrisma Shandy, yang berhasil meraih medali perak dalam ajang olimpiade fisika Internasional. Prestasi yang mengagumkan.

Beberapa orang memandangmu sebelah mata. Mencelamu dengan mengatakan kota pensiun hanya karena ketentramanmu yang luar biasa. Padahal jika mereka pandai merasa, kamu adalah kota kampiun, dengan orang-orang hebat, pengajar-pengajar cerdas serta berdedikasi, dan tentu remaja-remaja yang kece. Suatu kali aku pergi ke bioskop di kota sebelah, dan salah satu orang berkata “Wah ada orang Bondowoso, jelaslah nggak ada bioskop, ada Indomar*t aja udah syukur” Kemudian dia tertawa padahal tidak ada yang lucu. Ingin sekali rasanya menghadiahkan beberapa lebam cantik di wajahnya. Tapi kamu dan ketentramanmu mengajarkanku untuk selalu menjaga wibawa di manapun aku berada. Ah, aku semakin cinta kamu.

Oh ya, sebentar lagi ada pemilihan kepala daerah. Siapapun yang terpilih nanti, aku harap dialah putra terbaik yang dapat memimpin, mengayomi, dan memajukan kamu. I love you my dearest hometown, no matter what people say :)

oleh @prayasti
diambil dari http://ramuan-kata.blogspot.com

No comments:

Post a Comment