30 January 2013

Ngayogyakarta Hadiningrat


Kepada yang terhormat,

Negara dependen kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, yang sejak 1950 sudah diturunkan statusnya menjadi daerah istimewa tingkat provinsi, dengan nama Daerah Istimewa Yogyakarta

Salam sejahtera dari aku, warga pendatang sementara yang belum genap 3 tahun tinggal. Masih teringat dengan jelas, penolakan dari setiap sel tubuh ketika mengetahui fakta bahwa aku harus tinggal disana demi menimba ilmu di salah satu Universitas kebanggaanmu. Ya, mulai dari rambut rontok, sampai sistem pencernaan yang nggak mau menyesuaikan.

Aku sempat mengutuki diri, dari ratusan orang yang berebut untuk tinggal disana, kenapa aku yang dipilih Tuhan? Selain membuat aku jauh dari kota tempat orang tuaku tinggal, kamu juga membuatku harus berjauhan dengan orang yang selama hampir lima tahun setia menemani. dan membuat orang tersebut akhirnya pergi dari hidupku. Rasanya seperti ditanggalkan kedua sayap ketika tengah terbang. terhempas. dan terjerat di perdu bugenvil. Betapa kala itu aku membencimu. setengah mati. Mungkin kamu adalah hukuman yang diberikan Tuhan atas perbuatanku di kehidupan sebelumnya.

Namun setelah setahun berlalu, entah aku yang kesurupan apa atau memang kamu yang sebegitu mudahnya membuat orang jatuh cinta. Ya, aku jatuh cinta pada pemandangan merapi yang berdiri gagah berani di singgasananya yang kau sajikan setiap aku pulang dari kampus. Aku jatuh cinta pada deretan pantai yang memanjang di selatan, dengan pasir putih dan laut biru bening bercahaya. Aku jatuh cinta pada adat budaya yang mengakar di masyarakatnya. Aku jatuh cinta pada berbagai acara seni yang secara rutin diselenggarakan. Aku jatuh cinta pada kawasan-kawasan kuliner yang tersebar di segala penjuru sisimu. Aku jatuh cinta pada murahnya harga yang ditawarkan oleh para pedagang. Aku jatuh cinta pada keramahan yang diberikan oleh setiap elemen. Aku jatuh cinta pada setiap momen yang kau tuliskan di kehidupanku. dan aku jatuh cinta pada pria yang sekarang di sisiku...berkat konspirasimu bersama Tuhan dan semesta alam. tepat di kala aku merasa aku adalah data statistik yang tersingkirkan.

Aku ingin meralat pernyataanku yang sebelumnya. Kamu bukanlah hukuman yang diberikan Tuhan. Tapi kamu adalah perantara Tuhan untuk menyampaikan nikmat-Nya.
Terimakasih, Yogyakarta


Ditulis oleh : @fkrdp
Diambil dari http://fikarachmadianputri.blogspot.com

No comments:

Post a Comment