16 January 2013

Meski Tak Seromantis @zarryhendrik


Masih untuk kamu, yang senyumnya menenangkan.

Hari ini Pak pos menyuruhku menulis surat cinta bertema. Begitupun selasa selasa berikutnya. Tema selasa pertama adalah selebtwit. Tapi tetap ya, aku menulisnya untuk kamu.

Baiklah.
Kamu tau @zarryhendrik ? Iya, dia pembuat puisi 'astaga gue ganteng banget' yang tiga hari lalu aku ceritakan. Serius, dia gak seganteng kamu. Tapi dia romantis. Aku pertama kali jatuh hati pada kalimatnya yang ini:
"cintai dulu Tuhanku, baru aku".
Bahkan aku mengenalkannya pada mamaku. Kamu mau tau mama bilang apa? Katanya, "yaTuhan! suruh dia cukur brewok dulu!" Oke, mungkin seharusnya aku menunjukkan puisinya, bukan fotonya.

Setiap kali Bang Zarry ketemu Kak @rahneputri di linimasa, dunia maya menjadi pertunjukan yang terlalu romantis untuk dilewatkan. Aku selalu membayangkan suatu saat nanti Bang Zarry dan Kak Rahne jadian. Dan aku.....bahagia. 

Hai, Kamu. 

Aku mengharapkan lelaki romantis yang satu kalimatnya saja bisa buatku mabuk, seperti Bang Zarry. Aku memimpikan laki - laki yang rayuannya sederhana tapi lucu dan menyenangkan, seperti Bang Zarry. Tapi sayangnya, kamu terlalu aneh untuk menjadi seperti Bang Zarry.

Tapi kemudian pikirku, bukankah cinta memang terkadang membuat kita aneh? Atau mungkin keanehanmu menjadikanku aneh sehingga mencintaimu yang aneh? Entah.

Semoga Bang Zarry gak baca surat ini. Karena aku takutnya dia bikin puisi 'astaga gue romantis banget' karena kepedean.

Hai, kamu.

Sudah ya hari ini. Meskipun kamu gak seromantis Bang Zarry, aku bersyukur karena kemungkinanmu untuk merayu perempuan lain sangat kecil. Iya, kecil bukan berarti tidak mungkin tapi yasudahlah.

Dariku, yang masih merindumu dan sekarang sedang ketakutan surat ini dibaca Bang Zarry.


Oleh: @upisufia untuk @zarryhendrik
Diambil dari http://upisufia.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment