16 January 2013

Surat #DuaHati @evanjanuli dan @myaharyono


With Love and Sorry

Dear Mia,

Aku kasih banyak spasi di atas bukan karena typo atau kepencet tombol “enter” nya kok. Sebenernya aku bingung mau ngomong apa di awal sama kamu sih jadi ya anggep aja tadi di atas aku udah buka percakapan supaya ini gak garing yah.

Kita udah gak pernah ngobrol lagi yah. Terakhir kita ngobrol itu kapan yah? Waktu kita SMA kelas 2 bukan sih? So, it’s been like eight or nine years? Segitu lamanya yah. Time flies that fast huh?

Terakhir kita ngomong itu pas kamu mesti pindah sekolah kan yah terus kita akhirnya sampe lost contact yah. Jujur, aku lumayan nyesel sih sampe kita lost contact gitu. Maaf yah Mia, baru sekarang aku berani minta maaf ke kamu nih.

Gak nyangka yah via twitter aku baru berani ngomong ke kamu lagi gini panjang lebar, ya walaupun mesti lewat surat gini sih, paling gak aku belum mesti menatap mata kamu langsung sekarang ini. Yang aku inget dulu sih mata kamu hangat jadi aku gak mau mata kamu jadi dingin ke aku kalau kesempatan ketemu pertama kita hanya untuk aku minta maaf.

Aku terlalu banyak ngomong yah sampe agak lupa aku mau nanya kabar kamu nih.

Gimana kabar kamu sekarang? How’s your (love) life? Sekarang kamu tinggal di mana? Ya jangan kebanyakan tanda tanya dulu deh yah, tiga tanda tanya itu kalau berbuah jawaban dari kamu baru akan muncul tanda tanya yang lain.

Hmm, sampe sekarang masih cuma aku kan yang manggil kamu “Mia”? Well, I still hope somehow I am still the one calling you “Mia” while the others calling you “Mimi”, bagi aku Mia masih lebih cantik didenger daripada Mimi sih soalnya.

Love,

.E.

Oleh: @evanjanuli untuk @myaharyono


---




Tiga Kali Maaf


Dear E,

Ya ya ya. Aku ingat kamu setelah terlebih dahulu harus mencari tumpukan buku tahunan SMA dulu. Lalu setelah membuka lembar demi lembar, akhirnya rasa penasaranku terbayar juga.

Aha! Januli.

Begitu kan dulu kamu disebut? Si pintar berkaca mata tebal dengan rambut klimis yang dibelah sama rata dari tengah.

Maaf ya aku sedikit tertawa mengingatnya. Enggak sedikit sih, rada banyak lah.

Gak apa-apa kan? :D

Hey, sekarang kemana semua ciri yang pernah melekat pada dirimu itu? Matamu kini tak lagi berkaca mata tebal. Lasik ya, di mana?

Duh, maaf aku jadi salah fokus.

Dan…rambutmu, wah kamu berkiblat ke boy band Korea ya?

Aduh, maaf lagi ya banyak bercandain kamu. :|

Sudah berapa kali tadi ya aku menyebut maaf?

Ah iya, tiga kali. Sama dengan jumlah tanda tanya disuratmu itu kan. (Percayalah aku tidak benar-benar menghitungnya)

Anyway, I love your old fashioned way by sending me a letter. Itu artinya biar penampilanmu sekarang modern, jiwamu tetap kuno kayak penampilan Januli yang kukenal dulu.

Ha ha ha. Oops I did it again.

Aku sepertinya grogi kamu surati begini sampai ngawur jadinya.

Okay, your question about my (love) life ya. Hmmmm….

Kamu mau tahu aja apa mau tahu banget?

Xoxo,

Mimi

Ps. Tapi aku enggak keberatan kok dipanggil Mia :)



Surat balasan dari @myaharyono untuk @evanjanuli
Diambil dari: http://mimidanpipi.tumblr.com/

No comments:

Post a Comment