16 January 2013

Lalu Kenapa Kamu?


Dear kamu yang kubaca bernama Adit pada @commaditya,

Pagi ini di Bali turun hujan sisa semalam. 

Siang ini, seperti biasa, panas (lagi).

Ah, pembukaan yang basi.

Entah darimana datangnya nama kamu untuk aku kirimi surat ini.

Aku bisa saja memilih nama lain, tapi pada akhirnya berujung lagi pada namamu.

Bagaimana harimu? Semoga sebaik bukumu yang akan segera aku baca.

(Sampai saat ini, aku punya ekspektasi tinggi untuk bukumu) :D

Aku suka menulis. Kamu juga ya?

Aku suka hujan. Kamu juga suka, tidak?

Ah, tidak penting.

Aku di Bali. Kamu juga. 

Kita akhir-akhir ini sering menikmati hujan bersama ya.

Walaupun tidak di tempat yang sama.

Duh, kata-kataku sudah mulai kacau belum?

Dalam dalam aku mencari ide untuk diam diam menulis dan mengirimkan surat ini.

Sayangnya, aku tidak bisa menulis saat hujan. 

Tapi isi suratku sudah cukup meneduhkan kan?

Ah, apalagi ini…

Aku sudah makin kacau.

Semoga tidak mengkacaukan harimu..

Hey.

Siapa tahu kita bisa bertemu atau aku bisa menemukanmu,

lain kali, di salah satu tempat di Bali.

- Seseorang yang Mencari Kamu -

Oleh @imaadew kepada @commaditya
Diambil dari http://imaadew.tumblr.com

No comments:

Post a Comment