16 January 2013

Surat #DuaHati @superamz dan @ezapia


Laki-lakimu Sedang Rindu.

Halo Perempuan ku,

Atas nama kerinduan yang tak mampu ku bendung lagi, kutuliskan surat ini. Semoga ketika kau membacanya tetes-tetes rindu yang menyatu dengan keringat ketika ku menulis surat ini mampu menemukan dahaganya, ketika ia sampai kepada sang penyebab rindunya.

Aku ngomong apa itu barusan.......

Apa kabar kamu disana sekarang ? Sejak kepindahanmu dari Jakarta menuju sebuah pulau kecil di Sumatera Utara sana, aku belum mendengar cerita utuhmu tentang keadaan disana terutama dari mulut kecilmu langsung, maksudku saat kita bertatap muka. Aku hanya sedikit mendapat gambaran dari apa yang kau tuliskan di Linimasa. Yah dari yang ku baca sepertinya kau tidak akur dengan provider teleponmu, yang mengharuskan dirimu untuk mengganti kartu rupanya, bukan begitu ?. Oiya, SMS pemberitahuan nomor baru mu sudah kuterima kok, kau tentunya tidak sambil memanjat Pohon Kelapa kan saat itu untuk sekedar mendapatkan sinyal ?. :p

Dan perihal kendala komunikasi mu itu, aku jadi teringat salah satu adegan di film Barat dimana saat Tokoh utama nya bermain di tepi pantai kemudian menemukan surat di dalam botol terdampar, yang telah dihanyutkan dari seberang lautan, seketika terasa nyata bagi ku. Yah, aku mendapatkan “Pesan dari Seberang Samudera” ku sendiri. Hahahah, untungnya berupa sebuah SMS, tapi next time layak kita coba tuh.

Selanjutnya, sepertinya kau mulai menyukai tempatmu ditugaskan sekarang kan ? Kau sudah bisa mengamati dan berkomentar tentang orang-orang baru di Kantor mu. Menjalin pertemanan, berkelakar dan sebagainya dengan mereka, dan aku berani bertaruh deh, gak ada yang lebih ganteng dari Aku kan disana ? hahaha, buktinya kamu masih mau sama aku. Kalau begitu tandanya, adaptasi mu dengan lingkungan sekitar yang baru itu sukses, atau skill akting mu semakin mumpuni. Jadi aku tak perlu selalu menemani mu ngobrol sampai larut malam, seakan kau kesepian disana, sampai-sampai aku jadi sering ngantuk saat apel pagi.

Eh, pantai-pantai nya gimana ? dari yang aku baca tentang Nias, banyak terdapat pantai bagus tuh. Kamu kan suka pantai, jadi gak ada alasan buat sedih dong semestinya, termasuk bagian kalo sewaktu-waktu aku nyuekin kamu pas lagi banyak kegiatan.

Ngomong-ngomong, ada berita baru nih entah kamu udah denger apa belum. Sigur Ros mau maen di Jakarta tuh. Aku inget banget waktu itu kamu mulai dengerin musiknya mereka terus kamu tweet di akunmu, padahal kan diam-diam aku udah dengerin mereka duluan. Hehehe. :p

Denger-denger sih Maret mereka mau konser di Jakarta, sayang banget kamu udah gak disana lagi. Kalo enggak kita kan bisa nonton bareng. Yah walaupun mungkin gak tau liriknya di tengah-tengah pas sing along, kita bisa ganti dengan “WOHUUUUUUW......WOHUUUUUW....”. Yang penting kita nonton nya berdua. Asyik pasti.....

Disini  lagi sering hujan nih, udah lebih seminggu hujan terus tiap sore. Saking sering nya hujan, jadi makin banyak orang galau. Galau karena rindu lah, karena kedinginan lah, karena kesepian lah, karena kelaparan lah. Memang hujan bisa memancing orang untuk bertindak macam-macam. Tapi yang aku gak habis pikir sih nih ya, kok hujan selalu diidentikkan dengan kerinduan sih ? Padahal aku gak pernah rindu kamu kalo lagi hujan, kalo lagi hujan biasanya aku rindu selimut.

Apa mereka yang sering rindu pas lagi hujan itu, jadiannya di kala hujan, atau pacarannya hujan-hujanan kali yah ? pasti cowoknya gak modal tuh, masak cewenya gak dibawain payung sih, yah minimal jas hujan lah, atau jaket. Gimana sih. Duh kok jadi ngomongin orang sih, aku mulai gak fokus nih. Mungkin karena rindunya kebanyakan..

Kalo aku  sih, kalo memang lagi rindu kamu yah rindu aja, mau lagi panas terik, mendung,hujan badai, petir menggelegar, pagi buta, siang bolong, tengah malam, shubuh tetap gak peduli. Makanya kamu kadang-kadang suka aku telpon di jam-jam yang gak biasa kan ? yaitu, berarti aku lagi rindu kamu banget. Tapi kalo lagi gak rindu sih yah biasa aja, bukan berarti pas hujan datang tiba-tiba terus aku pura-pura rindu kamu, terus kirim-kirim kata puitis, bikin syair-syair menye tentang hujan biar disangka rindu banget. Huffft. Kamu jangan gitu yah. Awas lho, nanti aku unfollow. (--,)

Kalau Jatinangor sih masih sama seperti terakhir kali kamu kemari, bedanya sekarang ada Mini Cafe baru, namanya Lumiere Coffee. Tempatnya nyaman walau agak berhimpitan sama Dunkin Donuts di sebelahnya. Lumayan sih buat ngebunuh waktu ku, kalo lagi bosen dan mau main ke Bandung tapi takut kejauhan.

Sampai disini aku bingung mau cerita apalagi ke kamu, kamu kan tau aku paling gak tau mau mulai darimana kalo mau bercerita tentang diriku, tentang kegiatan ku selama ini setelah kepindahanmu dari Jakarta. Harus ada kamu dulu buat nanya-nanya ke Aku baru deh aku bisa bercerita panjang lebar. Hehehe.

Nah sekarang Aku sudah kehabisan kata-kata, ini aja cuma diem mandangin foto kamu. Serius, ini bego banget dan lebih bego lagi ngapain juga aku tulis disini. Hahahaha. Pacar mu ini emang norak.

Kamu kalo ada waktu balas surat aku yah. Kalo lagi rindu telpon aku, tapi kalo lagi rindu banget kirim e-mail aja, kalo bisa sekalian attach file tiket pesawat PP, Muahahahaha.....ngelunjak.  Soalnya kamu kalo telponan pasti cuma bisa diem sambil sesekali bersuara lirih, “Kangeeen.....” , entar aku yang jadi bingung kalo udah gitu.

Segitu dulu yah, Sayang. Kalo ada apa-apa kabarin aku, tapi yah tetep harus kamu yang hadapi. Aku kan jauh mana bisa ngapa-ngapain, paling cuma bisa nyemangatin. Kamu kan kuat, aku selalu tau kok. :)



Selamat menerima luapan kerinduan ku bersama surat ini,


Laki-laki mu.

Oleh: @superamz untuk @ezapia


---




Untukmu, @superamz

Hai, kamu.

Dengan jujur hati kuceritakan, tawaku tak terkatakan membaca suratmu. Kemarin pekerjaan di kantor sedang banyak-banyaknya. Dalam kelelahan di perjalanan menuju kosan, kusempatkan menyimak kata demi kata yang kaukirimkan di surat pertamamu untukku. Aku terhibur

Sejak kapan kamu boleh sesukanya memanggilku dengan sebutan kesayanganmu? Nanti gadis muda yang yang senantiasa kausindir di linimasamu curiga dengan status jomblomu. Kasihan kalau dia malah berpikir ulang untuk menjadikanmu tujuan. Pun aku juga tak tahu apa benar akulah tujuanmu.

Surat ini kutuliskan juga dengan rindu. Meski mungkin tak sebesar rindu yang kautuliskan kemarin untukku. Sekaligus ini surat kedua di #30harimenulissuratcinta-ku. Kebetulan hari ini ditentukan tema menulis surat untuk selebtwit. Kamu kan selebtwit. Iya, kan? iyain. Kalau tidak, nanti ku-unfollow akunmu! :p

Di Gunungsitoli, sejauh mata memandang, laut dimana-mana. Cuacanya suka berubah-ubah. Seringkali di tengah teriknya matahari pantai, segumulan awan menjatuhkan bawaannya. Orang-orangnya ramah. Mereka tampak cantik dan tampan dengan kulit putih dan mata sipit seperti artis-artis langsing berkaki panjang kesukaanmu. Aku masih ingat screensaver laptopmu. Ya. Seperti perempuan-perempuan itu. Kalau pantainya, hmm, baru satu pantai yang kudatangi di sini. Namanya pun aku lupa. Bagus sih, tapi kurasa belum cukup bagus untuk kupamerkan padamu. Nanti kalau kutemukan pantai biru kesukaanmu, kukabari secepat kumampu.

Aku sudah dengar tentang kabar konser  Sigur Ros. Tapi sudah lama aku tidak mendengarkan mereka. Mungkin sejak satu lagu itu kudengarkan di sepanjang jalan kepulanganku yang tiba-tiba dari Bandung dulu. Nanti kalau kamu jadi nonton mereka, rekamin yang Agaetis Byrjun ya! Meskipun sulit untuk mengakuinya, aku juga kangen Bandung. Apa kabar dia?

Seharusnya aku bisa ngambek untuk farewell party yang tak jadi kita lakukan sebelum aku pergi. Tentang naik vespa keliling kota. Tentang nonton film apapun yang kuminta. Tentang antusiasmu yang meladeni pertanyaanku sepanjang malam. Tapi seperti yang kaubilang, kalau kaumampu pasti kaupenuhi, kan? Aku tahu. Sebab sulit juga untukku membebani perasaanmu. Membatasimu adalah hal yang sulit kulakukan. Begitupun dengan pertanyaan. Jadi, bercerita apa sajalah. Tak perlu kutanya. Banyak juga yang akan kuceritakan padamu tentang pulau ini. Aku janji menuliskannya dalam tiga puluh hari.

Jadi, bagaimana Lombok yang kemarin menahanmu? Mana foto terbaiknya?

Ohya, ada satu bau tubuh yang sering mampir ke hidungku beberapa hari ini. Lelaki itu tidak setampan kamu, juga tidak seideal yang kudambakan. Hanya saja bau tubuhnya diam-diam kuhafalkan. Aku takut tertawan. Menurutmu, apa yang harus aku lakukan?

Jaga baik-baik punggung yang pernah menemaniku melintasi perjalanan Jatinangor-Boscha.

Sekian dulu suratku.

Surat balasan dari @ezapia untuk @superamz_
Diambil dari: http://komidiputar16.wordpress.com/


No comments:

Post a Comment