16 January 2013

Surat #DuaHati @starlian dan @egbertz


Kesalahan yang Sama

Hai Vari,

Maaf ya baru sempat membalas email yang kamu kirim. Sudah seminggu sepertinya surat itu kubiarkan kaku di kotak masuk. Hari-hari kemarin saya masih lelah untuk menulis, masih belum sanggup bercerita.

Kabar? Patah hati kuadrat.

Pekerjaan? Berantakan. Toko kadang baru bisa buka siang karena malamnya saya sibuk begadang. Seperti malam ini.

Sekolah? Puji Tuhan masih ada yang bisa kubanggakan. Nilai-nilai masih sempurna.

New York tak lagi sama, Var, sepeninggal Clint. Stasiun 96th tempat saya dan dia biasa saling menyapa tidak lagi istimewa. Gerbang Universitas seperti gerbang menuju neraka. Setiap mata saya terbuka dari tidur tak lelap malam hari, saya selalu mencari alasan masuk akal untuk keluar dari kamar. Saya merasa tujuan hidup saya tak lagi sama.

Saya ingat perkataan kamu setahun lalu, sebelum saya mencoba menerima Clint menjadi kekasih. Bahkan saya ingat setiap kalimatnya. “Bersama Clint tidak akan membuatmu lebih baik, Agnes. Kamu justru melakukan kesalahan yang sama. Kesalahan yang kamu pernah lakukan terhadap Julian, atau juga Handi.” Dan kamu benar, Vari, saya seperti seorang pandir yang mengulang kesalahan yang sama. Menjatuhkan hati pada orang yang memang tidak benar-benar saya cintai. Tadinya saya pikir Clint lelaki tepat untuk menemani saya menikmati kakunya New York sampai saya siap meninggalkan kota ini.

Mahasiswi paling cerdas se-universitas pun ternyata kalau patah hati tetap meraung-raung ya. Ditambah lagi lagu Kerispatih yang berjudul sama dengan judul surat ini seperti menghantam saya. Feel like they drop an anvil on my head.

Vari, sudah hampir pagi di sini. Saya akan kembali melanjutkan tidur. Mudah-mudahan bisa bermimpi.

Oh ya, bagaimana persiapan kamu, sudah siap berangkat ke kota impian? Entah kapan saya bisa mampir ke Barcelona, meski cuma sekedar untuk menyesap susu coklat panas dan duduk di dekat kamu. Menerima banyak tepukan di bahu, sambil sesekali menertawakan mata bengkak saya. Ingat, hanya mampir, karena saya pecinta kota besar. Seperti saya suka New York dan kamu lebih memilih California, saya memaksa kamu tinggal di Madrid sedang kamu lebih memilih Barcelona.

Semoga Barcelona mampu menemanimu mengejar mimpi. (Ah, kenapa sih harus Barcelona? Hahaha).

Have a safe flight, Vari. Sampaikan salam saya untuk Juan Carlos I.


Agnes

Oleh: @starlian untuk @@egbertz


----


Perjalanan Ini

Halo Agnes,

Membalas suratmu ini terasa berbeda, apalagi saat dilakukan di atas bentangan awan - awan.
Sebenarnya awan - awan itu tidak terlihat, di luar sana gelap pekat.
Mungkin saat ini saya sedang berada di atas Samudera Hindia dan perjalanan masih panjang, karena nanti saya masih harus transit dulu di Dubai.
Tapi gelap ini memang menyenangkan Nes, sama seperti birunya laut yang bisa kita lihat saat penerbangan siang hari, gelap ini membuat saya benar - benar menikmati perjalanan ini.

Sepertinya saat menanyakan kabarmu, bukan jawaban - jawaban seperti itu yang saya harapkan.
Saya berharap perkataan saya setahun yang lalu itu salah dan kamulah yang benar.
Mungkin saya melihat Clint dari sisi yang tidak pernah bisa saya lihat sebagaimana kamu bisa menerimanya.
Ah, tapi sudahlah. Membahas itu tidak akan membuat hidupmu jadi lebih baik kan ?
Bagaimana cuaca di New York ? Semoga ia tidak membuat hatimu semakin meraung - raung ya.

Saya juga sedang merenung. Di antara para penumpang yang sibuk dengan kesibukan masing - masing, saya juga sibuk dengan perenungan saya.
Saya masih berpikir tentang Sherli. Apa jadinya kalau dia bisa ikut bersama saya dalam perjalanan ini. Cokelat panas bersamanya di Barcelona akan berbeda dengan secangkir kopi mahal di Bandung.
Tentu saja kamu boleh bergabung, kamu sudah berjanji akan mampir.
Tapi sekali lagi, saya biarkan saja hal itu untuk saat ini.

Lagu Padi dengan judul seperti surat ini memang sangat tepat menemani perjalanan separuh dunia ini. Walaupun saya belum tahu kemanakah saya akan berpulang.
Tampaknya kegalauan saya tidak mau kalah bersaing dengan kamu.

Nes, tampaknya saya juga ingin bergabung dengan kelompok terbesar dalam pesawat ini, yaitu kelompok orang - orang terlelap. Mungkin mereka sudah bermimpi telah sampai di Barcelona.
Semoga kamu juga bermimpi apa yang ingin kamu impikan.

New York - Barcelona hanya terpisah Lautan Atlantik. Tapi jangan berenang ke sini untuk menikmati hangatnya Barcelona.


Vari

ps : sekali - sekali coba naik tangga di empire state building, coba kamu kuat berapa lantai


Surat balasan untuk @starlian dari @egbertz
Diambil dari: http://lubang-hitam.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment