16 January 2013

Surat #DuaHati @estipilami dan @idrchi


SURAT CINTA MULA-MULA

Dear Indri,
Mengapa tetap ada yang kurang meski kita sudah saling berkabar yang tidak juga disebut jarang? Bagaimana? Sudah sampai tahap manakah kalian? Oh, yang kumaksud adalah kamu dengan revisi-revisi skripsi, aku tidak sedang bertanya perihal hati. *dikepruk halus* Lalu bagaimana dengan ruang yang belum juga menemui penghuni? Masih sanggup menjalani dan melakukan segala sesuatunya sendiri? *dikepruk halus dua kali* Bagaimana kabarnya masa lalumu? Eh, apakah dia sudah menjadi masa lalumu? Atau memang belum? Ups. *kemudian diblender*

Tidak pernah kuduga akan bertemu seseorang dengan kesukaan yang sama, di dunia yang biasa dianggap tidak mungkin itu. Rasanya masih tidak bisa disangka ketika semesta akhirnya mempertemukan kita, mengakrabkan pertemanan, hingga akhirnya membongkar setiap aib-aib memalukan. Namun seperti berkaca tanpa busana di depan diri sendiri, tak ada satu pun dari kita yang begitu malu untuk mengakuinya. Sebab bukankah pengalaman memalukan adalah bentuk tawa yang cukup puas di beberapa tahun ke depan? Kalau begitu baiklah, aku akan memuaskan tawamu di beberapa tahun lagi dengan mengungkit aib-aibmu kembali. *ngilang*

Sebagai sahabat yang mungkin bisa dibilang cukup mengerti tentang kesepianmu, aku minta tolong agar kamu menjaga hatimu. Jangan biarkan ia tersakiti lagi, baik oleh orang lain maupun karena ekspektasi diri sendiri.
Kalau memang sempat, kutunggu balasanmu secepatnya. Baik-baiklah di manapun kamu, dan berbahagialah.

Kecupeluk dari jauh bertubi-tubi,
Esti

Oleh: @estipilami untuk @idrchi
Diambil dari: http://estipilami.tumblr.com/

---


S(c)ur(h)at

Bandung, Januari hari lima belas, 2013

Teruntuk,
Esti
Yang seringkali terlalu pintar mencintai

Hai, kamu..

Dengar-dengar, belakangan ini cuaca Bekasi cerah terus ya? Eh, bukan. Maksudnya cuaca hati kamu sepulang dari #NginepHore bersama Pefih. Benar begitu? :’))

Tak perlu dijawab, aku tahu kamu membacanya sambil senyum-senyum. *dikepruk* X)

Yah setidaknya, itu bukti nyata bahwa siapapun yang kamu ingat ketika membaca kalimat-kalimatku di atas, telah dengan mudah membawakanmu bahagia. Sungguh, aku ikut senang, Ti.

Kuharap Tuhan sedang menulis skenario paling baik untuk kelanjutan kisah kalian. Anggap saja aku penggemar paling utama, menunggu kelanjutan cerita demi cerita sambil ikut mendoakan. Yang kuingin, kelak kamu bisa ajarkan aku melupakan caranya menulis kisah-kisah sedih. Sebab, bukankah membosankan menulis perihal kesedihan terus menerus?

Hatiku yang lengang masih baik-baik saja, Ti. Meski selalu kubiarkan ruangnya kosong, namun di sisi lain Tuhan seperti memberi aku begitu banyak waktu untuk membekali diri. Dan sepertinya memang lebih baik menjelang yang akan muncul di hadapan. Aku sudah lelah menengok ke belakang, Ti. Mencari yang terbaik itu penting, tapi bukankah lebih baik membentuk diri agar bisa menjadi yang terbaik bagi orang lain? Kita berdua pun sering membicarakannya, bahwa lebih baik sendiri dan merasa kosong. Daripada memaksakan untuk berdua, tapi belum tentu merasa terisi.

Ya, memang. Perkataanku tadi hanyalah denial yang belum bisa kuhentikan. Tapi, aku juga tak mau memberikanmu kesan bahwa aku tidak baik-baik saja. Sebab kabarku baik, tapi kuyakin masih bisa lebih baik daripada ini. :)
Tentang skripsi, tak usah ditanya. Masih in progress. Hahahaha.. Hampir selesai, sih. Bismillah, aku berdoa dan berusaha semoga bulan depan sudah bisa sidang akhir. Aamiin.

Oh ya, kapan tepatnya kamu akan berangkat ke London? Undang aku ke Jakarta secepatnya. Aku ingin lihat langsung senyum kamu ketika membicarakan ‘dia’. Bersama Pefih, tentunya.

Akhir kata, yakinkan hatimu, Ti. Untuk mengejar apapun yang ingin kamu kejar, untuk berusaha mendapatkan apapun yang seharusnya bisa kamu dapatkan. Sebab Tuhan selalu baik, tak mungkin doa dan usaha kita tak dilihatNya. Kita hanya harus terus berusaha sampai titik terjauh dan berdoa sampai hitungan terbanyak.

Kecupeluk dari yang tak pernah lupa bersyukur dipertemukan denganmu,
Indri.


Surat balasan @idrchi untuk @estipilami
Diambil dari: http://abcdefghindrijklmn.tumblr.com/

No comments:

Post a Comment