16 January 2013

Surat #DuaHati @orchidantii dan @leonhardgaleh

Hai :)

Hai, mas.

Rasanya sudah bertahun-tahun tak kudengar kabarmu. Bagaimana keadaanmu sekarang? Sehatkah? Masihkah selalu bersemangat, dengan senyum-setengah-tertawamu? Pohon kersen tempat kita dulu sering menghindari terik dan bercengkrama, bagaimana rupanya? Rintik hujan yang dulu menjadi alasanmu merangkulku, masihkah sama?

Ah, bahkan masih bisa kucium wangi tubuhmu di sela-sela rambutku, mas. :)

Akhirnya kutulis juga surat ini setelah sekian banyak getar yang coba kutahan. Setelah berbulan-bulan lamanya ayah membungkam langkahku untuk tak menemuimu. Aku tak lagi bisa menghentikan laju yang mengalir deras di dadaku. Sekuat apa pun aku mencoba, masih saja kamu yang kulihat di suatu sana.

Sepertinya aku terlalu bertele-tele, seperti biasa. Sebenarnya aku hanya ingin menyampaikan satu kalimat, dua kata saja;
Aku rindu.


Oleh @orchidantii untuk @leonhardgaleh
Diambil dari orchidantii.tumblr.com


---


Surat balasan @leonhardgaleh untuk @orchidantii


Balasan untuk hai-mu ;)

hai, sayangku

kabarku sekarang baik-baik saja, walau sedikit menggigil melawan panjangnya musim kemarau yang terasa dingin, karena tanpa kamu. Kabar pohon kersen itu? , dia makin rimbun sekarang, seharusnya makin teduh untuk kita berdua, tapi lagi-lagi tanpamu yang duduk bersamaku, pohon itu hanya pohon tua yang sampah daunnya berserakan. Sayang, aku juga rindu, benar-benar rindu, sungguh-sungguh rindu. Tapi aku malu, pada ayahmu, pada keluargamu, bahkan pada orang yang kutemui waktu cermin ada di depanku. Kamu mencintai wanita yang tak seharusnya kau cintai!, kurang lebih itu kan, yang ayahmu bilang sebelum mengusirku pergi. Jadi menurutku lebih baik kita pergi dulu dari kita’

oh iya, jangan malu untuk bertele-tele, biasanya ceritamu selepas satu hari tanpa aku, sepuluh kali lebih panjang dari itu.


Diambil dari sebutsajagaleh.tumblr.com

No comments:

Post a Comment