16 January 2013

Surat #DuaHati @penagenic dan @elwa_


Senja Sedang Menjadi Ibu

El, di tempat kerjaku sore ini, senja sepertinya sedang menjadi Ibu yang berkali-kali mengingatkan aku untuk setia. Seperti kebiasaan Beliau saat di rumah, nama perempuan yang Ia sebut adalah kamu. Dan tak ada salahnya jika sebelum pulang kerja ini, aku menyempatkan sedikit waktuku untuk menuliskan beberapa paragraf kecil buatmu. Tentang beberapa pertanyaan dan pernyataan yang mungkin sedang El tunggu. Sama seperti surat balasan yang kamu kirimkan beberapa hari lalu, aku menunggunya.

Kabar El baik, kan?
Ini pertanyaan awal yang selalu ingin kujawab sendiri, "Iya, kabarku baik-baik saja..." Semoga saja kenyataannya sesuai dengan harapanku.
Pekerjaan lancar?
Sebelum kau membalas surat ini dengan pertanyaan yang sama, kukabarkan bahwa pekerjaanku baik-baik saja. Meski ada sedikit ganjalan masalah hati. Biasalah, namanya juga jarak, pasti punya ribuan cara untuk membisikkan hal-hal indah selain kamu. Dan kamu tak perlu khawatir tentang hal itu. Seperti yang aku bilang sebelum-sebelumnya, aku dilahirkan di dunia ini hanya untuk mengucapkan "I Love You" ke kamu, barangkali seperti itu. :)
Masih ingat lyric Your Call-nya Secondhand Serenade yang itu? Kesukaan El, Kan?

Di paragraf terakhir ini, El, aku hanya ingin menyampaikan perihal sederhana, yang mungkin juga akan kau dengar kelak di usia kita yang sudah memasuki kepala lima. Aku masih mencintamu. Dan jika kamu ada waktu luang, sempatkan membalas suratku ini. Tak perlu menuliskan banyak hal. Aku hanya ingin membaca empat kata saja darimu. "Aku juga masih mencintaimu", cukup.
Jadilah angin peniup yang selalu menerbangkan mimpi besarku, Sayang, sekencang apapun itu. Untuk kita, dan sesuatu yang sering kita sebut Kelak.

I Love You... :*

Oleh: @penagenic untuk @elwa_


---



Rindu Berbalas

Hai, Pen.
Dasar puitisku yang satu ini. Tak pernah berubah sejak dulu. Selalu berhasil membuatku tersenyum sendiri. Ah, aku jadi rindu pada Ibu. Titip kecup hangat pada calon mertuaku, (Aamiin.)
Maaf aku terlambat membalas suratmu, pekerjaanku cukup padat akhir-akhir ini. Dan kabarku baik. Hatiku pun masih baik-baik saja. Meski terkadang jelang malam aku kerap bertanya apa yang selalu kau lakukan sepulang kerja kalau tidak sedang membalas suratku. Mata siapa yang ada dibalik kelopakmu ketika lelah sudah rebah di pelupukmu. Lengan siapa yang menyita khayalmu ketika guling kapuk usang tak lagi mampu mengalahkan rindu pada dekapan yang berdenyut.

Pen, entah sudah berapa lama kita kerap melakukan hal yang sama. Hanya saling curah lewat kata. Jarang bertatap muka, jarang berbagi pelukan mesra pun kecup pada kening menjelang senja. Terimakasih untuk tidak pernah sedikitpun meragukanku. Pun bagimu, terimakasih kamu sadar akan mahalnya percaya dan kau menjaganya dengan seluruh jiwa.

Aku tahu, Pen. Aku bukan satu-satunya hal indah yang semesta dapat tawarkan kepadamu. Masih banyak indah lain yang manisnya lebih dari setetes madu. Yang pesonanya seolah gambaran Nirwana. Tapi semoga, kamu tidak pernah berpaling dariku, meski aku tidak semahadaya yang kau inginkan. Aku ingin menjadi surga kecilmu di dunia.

Pen..
Aku tidak akan mengucapkan,"Aku masih mencintaimu." karena aku tidak pernah berhenti melakukannya sejak pertama hati kita rebah di genggaman yang sama.
Aku selalu mencintaimu, sayang.



Surat balasan dari @elwa_ untuk @penagenic
Diambil dari: http://brainelstorm.blogspot.com/




1 comment: