16 January 2013

Surat Untuk Bu Guru Naya

Untuk: teteh @nayasaa

Semenjak beberapa hari yang lalu, saya dilanda kebingungan untuk memilih akun selebtwit mana yang akan saya tuliskan surat untuk hari ini. Sampai tadi malam saya membaca salah satu definisi selebtwit yang ditwitkan oleh akun @poscinta

“ SELEBTWIT ADALAH ORANG YANG MENURUT KAMU PUNYA PENGARUH BAIK DI TWITTER DAN MENGINSPIRASI KAMU.”

Nah, saya pun puter otak buat mikir siapa yang jadi objek tulisan hari ini. I follow a lot of people, and most of them are inspiring. Saya termasuk orang yang percaya bahwa semua manusia bisa memberikan inspirasi kepada tiap tiap manusia lainnya, syaratnya ga susah, asal kita mau belajar untuk lebih banyak melihat dan membuka hati. Dan kali ini, akhirnya saya memilih rekan saya ber id-twitter @nayasaa ini mengingat walaupun followernya tidak 5 digit seperti selebtwit lainnya, di mata saya, dia ga kalah hebat loh dengan mereka mereka itu.

Teh Naya ini di sela sela kesibukan sebagai mahasiswi S2, juga jadi founder dan pengelola Sekolah Bermain Matahari di Depok, semacam PAUD untuk para balita yang sebagian biaya operasionalnya diambil dari keuntungan penjualan novel perdanya “Cinta di Ujung Jari”. Dia juga melalui tulisan dan tweet tweetnya ga bosen bosen ngingetin kalo pendidikan buat anak anak sedari dini itu sangat penting, karena mereka adalah calon calon pemimpin bangsa ke depannya, dan kita harus lebih care buat itu. Pokonya calon Mendiknas banget :D.

Teh Naya ini juga jago nulis, kalo ga percaya coba cek di tumblr dan blogspotnya deh. Banyak tulisan serta cerpen - cerpen bagus yang bisa kamu baca. Padahal dia dulu kuliahnya di Jurusan Fisika loh. Nah, hal ini juga ngingetin saya untuk terus ngelatih otak kiri dan kanan terus secara bersamaan, gimana caranya? yah salah satunya dengan menulis cerita.

Teh Naya ini kalo diliat dari tweet - tweetnya juga seneng baca buku, dan bacaannya juga gak pilih - pilih. Udah kayak perpustakaan berjalan aja pokoknya. She reads a lot of book, dari novel novel yang tampaknya ringan, sampai buku - buku filsafat yang berat. Dia juga penggemar buku - bukunya Bung Hatta dan Tan Malaka loh, sama seperti saya. Hal ini juga ngingetin saya, jangan pernah putus membaca, karena buku adalah jendela dunia. Banyak hal - hal baru yang akan kamu dapat disana.

Teh Naya juga memiliki sisi humanis yang tinggi, dilihat dari pendapat pendapatnya mengenai beberapa kasus penggusuran, seperti penggusuran pedagang di area Tamansari, Bandung, serta yang teranyar penggusuran di kawasan St. Pondok Cina. Dari pendapat serta tulisan tulisannya, saya belajar bahwa kita sebagai kaum yang diberikan sedikit kelebihan untuk mengenyam pendidikan lebih tinggi dari masyarakat sekitar, haruslah bisa melihat keluar, merangkul yang sebenarnya sangat dekat dengan lingkungan kampus kita namun seringkali terabai oleh gegap gempitanya kota besar. Jangan sibuk mau go-internesyenel tapi lingkungan di kanan dan kiri kita terabaikan.

Apalagi ya Teh Naya? Pokonya Teh Naya keren deh! Walaupun kita gak sering sering amat ketemu, tapi dari tweet dan postingan Teh Naya di tumblr bisa memberikan banyak inspirasi buat saya. Salamku buat murid - muridmu. Nanti kalo sempet, aku mau main ke sekolahmu, sekalian meriksain kesehatan mereka. Semoga kita bisa sama sama berkarya buat Indonesia yang lebih baik yah bu guru… :’)

Teh Naya, you are my and Sekolah Bermain Matahari’s selebtwit…… :’)

P.S: Tidak ada unsur modus - modusan di dalam tulisan ini. :P

P.P.S: Semoga segera menemukan pelabuhan hatinya di tahun 2013 ini. Yang berminat mungkin bisa dimulai dengan follow twitternya loh. :D


Palabuhan Ratu, 15 Januari 2013
Anggap saja aku murid sekolahmu



oleh @rajaharapp untuk @nayasaa
diambil dari http://rajaharahapp.tumblr.com

No comments:

Post a Comment