16 January 2013

Mereka Memanggilmu: Mumu


Hi kak,
Semestinya dengan malu yang luar biasa ini aku menulis surat kaleng saja untukmu.

Aku bukanlah followermu. Tetapi di linimasaku banyak yang mengenalmu. Bahkan setiap kali mereka me-retweet twit-twitmu.

Dari mereka aku mengenalmu. Pun aku berkunjung di kamarpodjok(dot)wordpress(dot)com.
Ah, diam-diam aku memasuki tiap kamarmu. Dan kusebut gelap.

Dari mereka aku mengenalmu. Sepertinya kau selalu tak puas diri bila berkarya. Dan aku pun mengunjungimu di jejakubikel(dot)com.

Dari mereka aku mengenalmu. Kau salah satu moderator satu akun syair. Kekagumanku makin bertambah.

Dari mereka aku mengenalmu. Benar kiraku. Kau banyak berteman. Kau banyak berkomunitas. Kau banyak berkarya. Layaklah mereka menyebutmu ‘selebtwit’

Menulis surat ini, membuatku makin malu. Betapa tak layak karya-karyaku dibanding denganmu.

Kak Mumu. Teruslah berkarya. Jangan patah arang. Banyak yang menyayangimu.

Bolehkah setelah ini aku belajar menulis cerita denganmu?

Lala.


Oleh: @_bianglala untuk @ParmoeAga
Diambil dari https://pelangiaksara.wordpress.com/

No comments:

Post a Comment