Karena Bulan Cuma Satu
Moonbeam, Cahaya
Bulanku,
Terkadang melupa bisa
jadi hal yang menyenangkan. Seperti aku yang kini nampaknya dengan sengaja
melupa segala. Aku telah lupa bahwa tak seharusnya kepingan hati jatuh
kepadamu. Aku pun lupa jantung siapa di antara kita yang berdetak lebih dulu.
Aku lupa segala yang ingin aku ingat. Aku mendadak lupa pada segala komitmen
mengenai usia yang sedari dulu tidak pernah bisa diganggu gugat. Adalah sejak
aku merasa semua baik-baik saja setiap kali jemari kita terjalin. Sejak
mengetahui hanya di binar matamulah aku bisa menemukan jalan pulang —hatimu,
pun sejak bersamamu adalah sesuatu yang benar untuk dilakukan.
Moonbeam, Peramal
Favoritku,
Mengenalmu adalah satu
dari jutaan hal yang patut aku syukuri dengan sangat. Sebab karenamu aku
temukan kembali senyum gadis usia 5 tahun. Sebab denganmu aku temukan
keberanian membuka hati sekali lagi. Sebab tidak kutemukan alasan untuk tidak
bahagia bersama kamu. Sebab kamu adalah semangatku.
Moonbeam, Pendongeng
Mentimun dan Bulan dalam Kota Bintang,
Kita bukanlah nol sebab
ia terlalu hampa. Bukan pula dua yang dengan egois menyebut dirinya individu.
Kini kamu dan aku sebut saja satu. Kita adalah matahari dan bunga di musim
semi. Kita adalah rintik air musim hujan. Kita adalah sepasang hati yang lebur.
Kita adalah apa yang kamu dan aku sebut sayang. Sesederhana itu.
Moonbeam, Pengisi sela
jemariku,
Kepadamulah segenap rasa
kurapal, kuhafal dan kutera, meski tidak ada jaminan semuanya akan tetap sama.
Maka sayang ini hanya akan kujaga hingga pada batasnya.
Kurnia Hartana Al Ilmi,
Cahaya Bulanku, Musim Semiku, Embun Pagiku dan segala faktor penyebab jatuh
hati,
Kamu sama dengan sejuta
titik dua tutup kurung. Karena bahagiaku adalah kamu. Karena kamu cuma satu.
Oleh: @brutalita untuk
@enkanaa
Diambil dari: http://brutalogic.tumblr.com/
---
Aku Aku Aku
Aku adalah seorang
pemuda .
Aku bukanlah seorang
anak lagi.
Aku bukanlah orang yang
merencanakan takdir.
Aku adalah orang yang
menjalani siklus perjuangan manusia dari bayi-anak-remaja-pemuda-lansia dan
akhirnya mati.
Tapi yakinlah..
Aku bukan orang yang
individualistis, yang selalu optimis tanpa bantuan wanita manis .
Bukan rayuan gombal agar
wanita manis luluh dengan membaca teks ini.
Bukankah wanita manis
tidak suka dengan semua diksi kacau yang ada dalam teks ini.
Atau apalah dengan teks
ini ku menuliskan harapan serta cinta karena semuanya terlalu manis untuk
diucapkan,
Ataukah aku sendiri yang
terlalu takut untuk mendengar kata penolakan dari wanita manis.
Siapa wanita manis itu?
Siapa kamu?
Haruskah aku terbata
bata dengan semua pertanyaanmu?
Kau adalah wanitanya.
Kau adalah jawabannya. Kau hanya wanita, tanpa klausa “manis”.
Karena kau menjadi
wanita manis jika kau meminang cintaku.
Bukan karena aku munafik
harus mengatakan kau wanita manis selalu dalam setiap waktu.
Tapi kenyataan berkata
kau terlihat manis bila mencintaiku, dan kau akan terlihat tawar tanpa rasa,
tanpa klausa kata “manis” jika kau tak menyimpan hati untukku.
Jangan ragukan aku..
Aku milikmu.
Bukankah pasti seekor
merpati memiliki satu pasangannya sampai mati..
Surat balasan dari @enkanaa untuk @brutalita
Diambil dari:
http://kadalkrispi.tumblr.com/
No comments:
Post a Comment