Untuk perempuan luka,
Hari itu kamu menggantungkan asa tinggi, pada pria yang kamu harap dapat menyematkan cincin di jari manismu sebelah kiri. Pertautan jemari, janji-janji tentang kebahagiaan yang kamu nanti. Terbang bersamanya, kamu yakin segalanya baik-baik saja. Tidak peduli kemanapun kaki ini melangkah, kamu yakin ada dia yang kau jadikan rumah. Tempat merebahkan lelah, berbagi bahagia dan tak ada yang lebih indah dari keyakinanmu bahwa dia adalah tepat. Ada ketenangan yang kamu rasakan saat menepikan badan untuk bersandar pada badannya yang seolah pilar. Kamu jatuh cinta. Aku ulangi, kamu cinta mati padanya.
Hingga,
Kepergiannya yang tiba-tiba, tak pernah kau persiapkan sebelumnya. Menyalahkan dunia, mengutuk apa saja yang kamu pikir tidak pernah adil kepadamu. Cincinnya memang tidak ada, tapi janjinya masih mengikat jari manismu erat. Menangis sejadinya, menyiksa diri sama banyaknya. Segalanya kamu rasa berakhir begitu saja. Kamu tidak bisa hidup tanpanya.
Hari ini,
Kamu masih hidup tanpanya, masih bernafas meski ada yang hilang namun kamu bersyukur bahwa kebahagiaan tidak pernah henti untuk datang. Aku senang. Setelah kamu tahu bahwa bergantung itu adalah hal yang paling menyakitkan. Atau ketergantungan pada orang lain yang membuatmu hilang keseimbangan. Apa lagi yang kamu butuhkan jika sekarang kamu bisa terbang sendirian? Kamu bebas memilih, kupu-kupu tidak selamanya terbang tinggi, ada kalanya ia hinggap pada satu bunga dan berjalan sesekali. Berpijaklah sesekali, untuk mengingat kamu pernah jatuh dan tak akan mengulanginya lagi. Atau kamu bisa berlari, karena di ujung jalan sana kebahagiaanmu menanti. Selamat menikmati suka, kamu si @topeng2kaca.
“Ada yang tidak pernah lepas dari wanita, air mata dan kelembutan hatinya. Gabungan keduanya akan menjadi kekuatan dari ketegaran yang mereka punya.”
oleh @sedimensenja untuk @topeng2kaca
diambil dari http://sedimensenja.wordpress.com
No comments:
Post a Comment