19 January 2013

Surat Kaleng untuk @riarusmayani



Rasa yang tak sepantasnya tumbuh

Teruntuk kamu yang selalu indah, @riarusmayani

Hei, kamunya dia yang entah itu siapa.Hahaha, aku selalu senang ketika kamu memanggil namaku dengan akhiran seperti itu. Telinga ini seperti langsung mendengarkan alunan suara indah nan merdu dari bibir manismu, membuatku langsung tersenyum ketika membacanya. Mungkin hanya perasaanku saja atau caraku membaca yang berlebihan, tapi yang jelas aku suka caramu memanggilku.Itulah yang aku sebut, bahagia itu sederhana. Surat ini aku tuliskan sendiri untukmu bukan sebagai tanda aku menyatakan cinta, karena aku tau kamu sudah milik orang lain dan aku sadar kamu menyayanginya. Ini tak lebih dari ungkapan rasa sayangku yang begitu jelasnya hingga membuat hati ini tak sangguh menampungnya, namun aku tak berani mengungkapkannya secara langsung. Beruntung aku menemukan wadah diprogram #30HariMenulisSuratCinta ini, sehingga aku tak harus merasa gelisah dan bimbang tentang bagaimana cara mengungkapkan rasa ini.

Aneh memang bagaimana rasa ini bisa muncul, terlebih dengan masa lalu yang kita lewati bersama pasangan masing-masing.Saling mengenal dan tak pernah berhubungan 'sama sekali' sebelumnya.Hanya saja yang harus kamu tau, aku sudah mengagumimu jauh sejak dulu.Sejak pertama kita dipertemukan pada masa SMA, walaupun kita menyenyam pendidikan didua tempat yang berbeda.Tapi bukankah seperti itu cinta muncul, tak pernah kita duga dan tak harus punya alasan yang jelas untuk terus mencintai dan merindukan.Aku tak peduli dengan siapa kamu berhubungan dulu.Temanku?Iya, tapi bukankah itu masa lalu?Dan sekali lagi, cinta ini tumbuh dengan sendirinya, berlari mengejar seseorang yang saat ini sudah menentukan pasangan hidupnya.Semoga kalian selalu baik-baik saja dan punya hubungan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.Menyakitkan memang, tapi tidak sampai membuatku kecewa. Karena sedari awal aku tak pernah menaruh harapan yang besar terhadap rasa ini, aku tau akan banyak cibiran yang datang bila kita bersama nantinya. Kisah kita akan banyak diawali oleh kalimat "perasaan tidak enak". Itu kenapa aku tak pernah mengharapkan lebih darimu, walaupun tak munafik aku sangat menginginkannya.

Saat ini yang mampu aku lakukan tak lebih dari memandang setiap fotomu dan bermimpi tentang indahnya kebersamaan yang akan kita lalu 'seandainya' kita bisa bersama. Perbedaan yang semesta ciptakan untuk kita, tak pernah menyurutkan sedikit pun langkahku untuk menggenggam tanganmu. Sampai disini mungkin kamu sudah bisa menerka-nerka siapa aku, bukan tujuanku menyeretmu sehingga mengenal siapa penulis surat cinta ini. Tapi aku yakin kamu cukup pintar untuk menebaknya, hanya saja bila setelah membaca surat ini kamu akan bertanya langsung kepadaku, jelas aku tak akan pernah mengakuinya. Cupu sekali memang.Namun biarlah.Hehehe.

Ini akhir dari suratku untukmu, ini akhir dari ungkapan rasa sayang dan peduliku terhadapmu.Setelah selesai membaca, aku mohon kepadamu jangan ciptakan jarak untuk pertemanan kita. Biarkan semuanya tetap mengalir seperti biasanya dan buang jauh-jauh perasaan 'malu' dan 'tidak enak', karena kita bukanlah anak kecil lagi yang masih malu-malu menghadapi orang yang menyukai kita. Seperti yang aku katakan diatas, anggap saja ini sebagai ungkapan rasa sayangku terhadapmu atau gampangnya rasa peduliku yang besar kepadamu. Satu yang harus kamu tau, aku akan tetap menjaga perasaan ini. Aku akan menyimpannya didalam tempat yang paling nyaman; hati dan pikiranku. Terimakasih sudah mau tersenyum dan tersipu malu setelah membaca surat ini, aku dapat membayangkan alangkah cantiknya wajahmu saat ini. Seandainya aku bisa melihatnya langsung, lengkap sudah kebahagiaanku.

Dari seorang temanmu yang mengagumimu. :)

No comments:

Post a Comment