19 January 2013

Surat Kaleng untuk @abiel_syafa

Syafa di dunia nyata dan Syafa di dunia fiksi

Kepada Abdillah Syafaat
 

Dear @abiel_syafa

Hai Abdillah, heran kenapa kamu mendapatkan surat ini?
Aku yakin hal pertama yang terlintas di kepalamu adalah siapa aku. Jikalau aku yang berada di posisimu, aku akan mencaritahu siapa yang mengirim surat.
Tenang saja. Aku akan memberimu sedikit petunjuk tentang siapa diriku.
Sebelumnya izinkan aku mengatakan hal yang menjadi tujuan aku menulis surat ini.
Terima kasih karena sudi untuk mengenalku.
Aku telah menjalani banyak hari di mana kamu terlibat di dalamnya. Di mana aku melihatmu, mendengar ocehanmu dan memperhatikan sikapmu.
Aku tidak menyangka kalau hal itu akan memberikan inspirasi bagiku. Untuk menulis sesuatu meski itu bukan tentangmu.
Ide itu datang saat aku mengenalmu dan dua orang temanmu. Kalian bertiga yang menguatkan cerita yang kutulis. Keseharian kalian di tempat yang sama, secara tidak langsung menjadi adegan dalam ceritaku. Aku juga menjadikanmu dan dua orang temanmu itu sebagai tokoh yang memiliki peran penting. Meski bukan peran utama.
Dalam cerita itu kau kuandaikan berperan sebagai seseorang bernama Syafa. Mirip bukan dengan namamu? Bahkan aku membuat nama itu jauh sebelum aku tahu kalau kamu menggunakannya sebagai nama akun twittermu. Sikap Syafa dalam buku itu juga kusesuaikan dengan karaktermu.
 Sebagai tanda terima kasih karena telah memberiku banyak ide…..
Kamu tahu, aku punya semacam prinsip saat menulis. Ini berlaku jika karyaku diterbitkan oleh penerbit. Dan aku bilang pada diriku sendiri aku harus melakukan ini.
Jikalau bisa aku tidak mau menulis bagian ucapan terima kasih. Terlalu banyak orang yang harus kusebut dan aku tidak tahu sebesar apa peranan mereka. Tidak tahu siapa yang harus disebut paling pertama atau paling terakhir.
Tapi aku akan menuliskan nama di bagian persembahan.
Dan jika cerita yang di dalamnya ada kamu itu terbit, aku akan menuliskan namamu di halaman persembahan. Bersama dua orang temanmu. Dan jikalau kamu mengingat surat ini, kamu akan tahu siapa yang mengirim saat buku itu terbit.
Aku hanya ingin bilang kalau aku seharusnya sudah banyak mengucapkan terima kasih sejak lama. Semoga ini menjadi ucapan kecil yang bisa meringankan bebanku yang banyak berhutang jasa padamu.
Aku mengenalmu. Tentu saja. Dan jika kamu pernah mendengar kata "Hogwarts" dan berusaha untuk mencari petunjuk lebih banyak tentang nama, kamu bisa tahu siapa aku sebelum ceritaku terbit. Kamu mengenalku dan aku memiliki inisial yang sama dengan orang yang mempunyai hubungan dengan kata yang tadi kusebutkan.
Mohon do’anya. Semoga ceritaku bisa segera terbit sehingga aku bisa memberikan satu buku itu untukmu.


Dari seseorang yang menyukai telur rebus.

No comments:

Post a Comment