Mungkin (Bukan) Pernyataan Cinta
Ucapkanlah
kasih satu kata yang kunantikan
Sebab
ku tak mampu membaca matamu
Mendengar
bisikmu
...
Bisa
kau menuliskan lanjutan lirik itu untukku lagi? Oh, aku tahu, kau pasti sudah
lupa. Karena
memang
apa yang dulu aku anggap sebagai sesuatu yang mendebarkan hatiku hanyalah angin
lalu
buatmu.
Tapi tak apa, terima kasih karena kau pernah memberikan warna dalam cerita
hidupku.
Surat
ini mungkin sebuah pernyataan cinta dariku, mungkin juga tidak. Terserah padamu
mau
menganggapnya
apa. Bisa sesuatu yang kutulis dengan debar yang menggebu dari jantungku atau
sesuatu
yang akan kau lupakan dengan mudahnya.
Aku
mencintai seseorang yang pernah menjadi imam sholatku dan aku harapkan menjadi imam
hidupku.
Aku mencintai seseorang yang sangat mencintai sepak bola. Aku mencintaimu lik.
Tapi
itu dulu, sebelum kau dengan secara sukarela membuatku jatuh hati lalu
membuatnya patah.
Entah
sekarang. Aku sendiri si pemilik hati yang pernah jatuh padamu juga tidak paham
dengan
keadaannya
saat ini. Jika aku tak lagi suka padamu? Lalu kenapa aku masih membiarkan
pipiku
merona
merah saat kau ada di dekatku? Kenapa aku masih saja memikirkanmu dan masih
saja mau
mengirimimu
surat ini? Bodohnya aku.
Seseorang
mengatakan, bahwa hidup merupakan proses memilih. Tapi kenapa aku tidak dibiarkan
memilih
saat perasaan yang diam-diam menelusup ke hatiku itu datang? Dia datang tanpa
membiarkanku
memilih ‘jatuh cinta’ atau ‘tidak’! Dan kemudian ada sedikit sesal dariku saat
aku
memilih untuk membiarkan cinta itu tumbuh, semakin tumbuh, dan akhirnya jatuh
dengan
sendirinya.
Tapi,
aku tidak ingin melanjutkan sesal itu. Kita dipertemukan oleh sesuatu yang
sudah digariskan.
Dan
bila memang kita tidak bisa bersama, karena mungkin garis kita tidak
ditakdirkan untuk bisa
menyatu.
Dan aku tidak akan menyesalinya.
Terima
kasih lik.
Terima
kasih untuk rona-rona merah dan debar jantung yang kau hadirkan dalam hidupku.
Terima
kasih sudah mengajarkan padaku untuk lebih berhati-hati dalam menaruh hati.
Tanpamu,
warna dalam ceritaku tak akan lengkap.
No comments:
Post a Comment