19 January 2013

Surat Kaleng untuk @oyawinaldo

-->
Kepada : @oyawinaldo

Secuil Kisah Lalumu

Hei kak, boleh aku pinjam waktumu? 3 menit saja, aku janji nggak akan lebih. Boleh? Hahaha, Makasi kak. Sekalipun kau bilang nggak boleh, aku yakin kau akan terus membaca.

Jadi apa kabar kak? Lama nggak melihatmu. Semoga senyum itu nggak bosan-bosannya ya menghiasi wajahmu. Ah senyum itu, pertama kali melihatmu aku pikir aku sedang melihat malaikat, hahaha. Senyummu selalu membuat hati meleleh sih. Andai aku bisa melihatnya lebih sering. Tapi walaupun begitu, senyum itu bahkan nggak sampai setengah dari cerminan hatimu. Hatimu, hati paling tulus yang pernah aku kenal. Entah bagaimana cara untuk ngungkapinnya. Mungkin kata "malaikat" itu yang paling tepat untuk mendeskripsikan dirimu.


Kak, apa kepalamu mulai dipenuhi banyak pertanyaan? Kalau iya, akan ku jawab semua pertanyaan itu di akhir suratku nanti. Tapi untuk sekarang, aku cuma mau bilang kalau aku pun pernah menyukaimu, menyukai senyummu, pipimu yang merona karena malu, caramu tertawa, ah pokoknya semua hal tentangmu.
Yah, cuma itu yang mau ku sampaikan. Kalau kau tanya siapa aku, aku hanyalah secuil kisah lalumu. Yah, hanya secuil, itupun kalau kau masih mengingatku. Kalau kau tanya mengapa aku mengirimu surat, entahlah, akupun nggak tau kenapa. Tapi jangan khawatir, karena aku cuma sekedar mampir. Jadi cukupkanlah pertanyaanmu karena ini cuma surat kaleng yang nggak akan dan nggak perlu merubah apapun. Ini bukan surat pernyataan kok, sungguh, hahaha. Dari semua yang udah aku tulis, kau hanya perlu mengingat apa yang tertulis setelah kalimat ini. Aku bersyukur pernah mengenalmu kak, benar-benar bersyukur.

Ah, sepertinya waktuku hampir habis, sudah waktunya kita kembali ke kehidupan masing-masing. Terimakasih untuk 5 menitnya, semoga Tuhan melimpahkan kebahagiaan untukmu. Amin :)

Tertanda,

Secuil Kisah Lalumu

No comments:

Post a Comment