Untuk Anak Ekonomi yang Mencandu
Sastra
Kepada @adimasnuel
Hai Adimas Immanuel,
Dari buku yang aku baca, biasanya kamu dipaggil Dimas, tapi tolong
ijinkan aku untuk
memanggilmu Adimas. Rasanya Adimas lebih cocok untukmu yang lahirnya di
Solo. Ah
mungkin ini tak berhubungan, tapi biarkanlah aku menghubungkannya.
Aku terlambat tahu bahwa ternyata kita satu universitas. Dari
timeline-mu semalam, aku juga
baru tahu jika saat ini sedang mengemban tugas mulia, KKN. Mungkin
sudah sekitar 3 hari
kamu menyandang status Mas KKN. Gimana KKN-nya? Semoga desamu tak
kekurangan
sinyal ya, agar aku terus bisa mengikuti timeline-mu.
Adimas, aku pengikut timeline-mu. Aku juga penikmat kawahlukamu.
Aku ingin sekali membacakan tulisanmu, dihadapanmu. Tulisan pertamamu
yang ada di buku
Empat Cangkir Kenangan.
“Aku buku yang tak kau sentuh, melipat diri di halaman yang menoreh
namamu dengan
peluh. Aku debu tebal di jemari kipas angin, separuh diriku masuk ke
paru-paru yang pura-
pura tak ingin. Aku nampan berukir buah-buahan, apa yang gelas kaca
sangsikan meski
sedia jadi tumpuan. Aku radio tua hialng suara, nada sumbang di
telingamu yang mulai
tahu selera. Aku sapu lidi, separuh aku tercerabut ketika membersihkan
pelataran batin
yang tak sudi. Aku asin air kolam, yang kau lempari batu saar sesal dan
kesal hadir sebab
mata susah memjam. Aku lemak dadih di sup iga yang mendidih, yang kau
hindari dengan
gemuk sebagai dalih. Aku daun nipah yang melebat mewah, saksi
ciuman-ciumanmu dengan
kekasihmu di beranda rumah.”
Dari sekian tulisanmu, kamu pasti bertanya kenapa “Delapan Aku yang Tak
Mendapat
Tempat di Dadamu” yang ingin ku bacakan di hadapanmu. Aku tergila-gila
pada tulisanmu
ini, Dim. Membacanya membuatku tersadar, betapa sering kali kita
menjadi sosok yang acuh,
tidak peduli pada hal-hal kecil. Yah, sebutlah tidak tahu terima kasih.
Terima kasih Adimas, karena kamu mempublikasikan puisimu ini, sehingga
aku bisa
membacanya. Semoga ada waktu yang membuat aku bisa membacakan puisimu
secara
langsung di hadapanmu.
--Pengintai @adimasnuel
No comments:
Post a Comment