28 January 2013

Tertanda, Gadis Senja


Teruntuk kamu,

Entah sudah berapa surat  telah ku tuliskan untukmu, lagi – lagi untuk kamu. Bosankah kamu setiap hari menerima surat dariku? Jika iya, aku minta maaf. Aku hanya tidak punya seseorang yang kutuju selain kamu untuk aku berbagi rasa melalui surat. Apakah surat kali ini kamu baca? Aku tak ingin berharap terlalu banyak untuk hal itu. Karena aku tahu, kamu tidak suka membaca. Apalagi surat dari gadis aneh sepertiku.

Bagaimana tentang kabar kuliah kamu? Ku dengar tahun ini kamu akan segera wisuda ya, aku turut berbahagia untuk itu. Semoga kamu jadi sarjana yang sukses dan segera mendapatkan semua yang kamu cita – citakan. Sudah mempersiapkan apa saja untuk nanti? Ehm, pendampingmu sudah ada? Ku dengar juga kamu sedang mendekati seseorang. Nampaknya dia cocok denganmu. Aku juga turut berbahagia untuk itu, ya walaupun aku sedikit sakit hati. Tapi itu memang sudah keputusanmu kan.

Oia, tenang saja, setelah selesai kutulis surat ini, aku janji tidak akan menulis surat untukmu lagi, aku tidak ingin membuatmu susah nantinya. Tapi bolehkah aku meminta satu hal? Aku ingin kamu membaca semua surat yang ku kirimkan padamu. Jangan hanya kamu simpan di kotak surat itu terus – menerus, aku sampai sesak melihat semua suratku yang menumpuk disana. Tenang saja, suratku tidak aku beri racun. Jadi kamu tidak akan mati jika menyentuhnya. Aku hanya ingin kamu menganggapku ada saja, hanya sebatas itu.

Apa kamu keberatan jika aku melihatmu untuk terakhir kalinya? Aku takut tidak memiliki waktu lagi. Sisa hidupku mungkin tak lama lagi. Apa kamu percaya itu? Hahaha mana mungkin kamu akan mempercayainya begitu saja. Atau bahkan kamu sama sekali tidak akan peduli atas apa yang aku katakan. Tapi tidak apa, aku memahaminya.  Justru hal itu bagus, kamu jangan gampang mempercayai apa yang orang katakan padamu.

Nampaknya di luar  langit sudah semakin gelap. Aku harus segera menutup mataku hingga  senja berikutnya kembali.  Selamat tinggal, semoga surat kali ini kamu mau membacanya. Ingat pesanku, jangan biarkan suratku menumpuk terlalu lama di dalam kotak suratmu itu.

Sampai jumpa lagi,

Tertanda ,
Gadis senja.


Ditulis oleh : @ekapusp
Diambil dari http://justrendezvous.wordpress.com

No comments:

Post a Comment