‘This is not a love story. This is a story about love’
Dear Mey,
Surat kali ini tadinya mau kutulis di tumblr-ku. Sangat menyebalkan, ketika operator penyedia layanan internet yang taglinenya ‘benci lelet’ sejak kemarin tak bisa dipakai untuk mengakses wordpress. Beruntung pagi ini sepertinya sudah pulih. Kalau tidak, ya terpaksa menggunakan tumblr-ku, yang sebetulnya lebih sering kugunakan untuk nyenyampahan. Sudahlah, abaikan saja keluhanku barusan.
Mey, kau ini, kan sudah kubilang berulang kali. Bagaimana aku bisa jemu dengan surat-suratmu, biar sepatah kata pun yang kau kirimkan padaku, aku akan selalu menyambutnya dengan sukacita Mey. Kalau kau bingung saat akan membalas surat-suratku, coba kau pejamkan matamu, lalu rasakan kehadiranku di dekatmu, rasakan embusan nafas rindu mengisi rongga-rongga di dadamu, dan bicaralah apa pun yang ingin kau bicarakan padaku. Aksara-aksara itu, Mey, akan sukarela menari untuk kita.
Oh ya, ‘This is not a love story. This is a story about love’, itu tagline yang menarik, tapi sayangnya aku belum pernah menonton film yang kau sebutkan dalam suratmu. (500) Days of Summer itu film drama romantis kan? Kau boleh percaya atau tidak, aku tak terlalu menyenangi film-film bergenre drama. Kalau nanti kau mengajakku menonton sebuah film drama, entah itu di Bioskop atau di rumahmu, mungkin aku akan lebih banyak memperhatikan dan menatap wajahmu, ketimbang filmnya. Hahaha…
Hei, kau bilang kau lebih sering memberi badai dan belukar di surat-suratmu. Memang benar sih. Dan kau tahu aku masih punya banyak pelangi, bulan, dan bintang yang ingin dan akan kuberikan padamu. Jadi berapa pun banyaknya badai, belukar, jeram, atau apa pun itu, kau boleh memberikannya lagi padaku. Boleh. Kau pasti akan bertanya-tanya dalam hatimu, mengapa aku demikian? Begini, Mey. Kalau kau memberiku badai dan aku memberimu badai pula, lalu yang menyelamatkan ‘kita’ siapa? Lalu yang akan menghias langit yang porak-poranda siapa? Dua hal yang bertolak-belakang yang membuat kita saling mengisi, saling menjaga, saling menyelamatkan. Mungkin nanti adakalanya aku memberimu badai dan kau akan menggantung pelangi di langit sana. Adakalanya, Mey.
Indra
Oleh @acturindra untuk @meyDM
Diambil dari senjasorepetang.wordpress.com
---
Surat balasan @meyDM untuk @acturindra
Sambar aku!
Dear Indra,
Aku penyuka film / serial drama sekaligus thriller, juga penggemar musik ballad sekaligus rock. Kira-kira seperti malaikat dan iblis dalam 1 tubuh, aku ini kontradiktif. Jadi, aku masih bisa dan dengan sangat senang hati menemanimu menonton film action atau thriller nanti. Haha.
Aku belum pernah mengunjungi tumblr-mu. Penasaran. Apa alamatnya? Sampah bagi penulis sebaik kamu, bisa jadi harta buat orang lain :p
Kemarin aku bilang sudah memikirkan sesuatu untuk kutulis dalam suratku berikutnya, kan? Aku menyiapkan hadiah. Potongan salah satu lagu favoritku, judulnya Thunder dari Boys Like Girls. Aku suka sekali versi akustiknya.
Your voice was the soundtrack of my summer
Do you know you’re unlike any other?
You’ll always be my thunder, and I said
Your eyes are the brightest of all the colors
I don’t wanna ever love another
You’ll always be my thunder
So bring on the rain
And bring on the thunder
Perjalanan kita masih panjang. Aku akan melukis pelangi di sisi kananmu dan menggamit lengan kirimu. Tidak boleh ada lagi badai dan belukar berbiak di sisa jalan kita.
(Mey)
Diambil dari meydianmey.wordpress.com
No comments:
Post a Comment